BAB 7

17.8K 2.8K 321
                                    

Okay, happy reading!

***

"SAMLEKUM!!!"

Chenle keluar dari dalam kontrakan dan mata sipitnya menangkap sosok bongsor dengan rambut gondrong tengah berdiri di depan pintu.

"Salam lo salah, bodoh! Ulang!" Sewot Chenle.

"ASSALAMU'ALAIKUM!!!" Ulangnya lagi.

"Wa'alaikumsalam. Maaf kita nggak nerima sumbangan, mas," usir Chenle halus lalu kembali menutup pintu.

"CHENLE KAMPRET!"

Chenle kembali membuka pintu sambil tertawa, "Sorry kak, yuk masuk!" Ujar Chenle yang mempersilahkan masuk.

Laki-laki berambut gondrong itu masuk ke dalam kontrakan Chenle dan Renjun. Matanya melihat ke arah Mark, Jisung dan juga Renjun.

"Wah keluarga kecil lagi sarapan ya," ledeknya sambil menyeringai.

Chenle kembali menahan tawanya yang bahkan belum lepas sejak tadi dan sekarang ia harus ke kamar mandi karena kebelet pipis saking gelinya.

Mark yang medengar ada suara-suara ghaib disampingnya segera menoleh, "Eh Atuy! Mau makan juga?" Sapa Mark sambil nyengir lebar.

Oh ternyata itu suara Nakamoto Yuta.

"Mark bangsat!" Cibir Yuta jengkel.

Yuta duduk di sebelah Mark kemudian tangannya iseng mengambil tempe goreng tepung yang ada di piring Mark, "Ye anjir, ambil sendiri kenapa sih?! Itu kan masih ada!" Sewot Mark sambil melirik Yuta sinis.

Yuta baru saja memasukkan tempe itu ke dalam mulutnya, "Oh nggak ikhlas? Nih gue balikin deh," balas Yuta lalu mengeluarkan tempe itu dari dalam mulutnya dan ia taruh lagi di dalam piring Mark. Tempenya sudah terkontaminasi ludah Yuta.

"Yuta! Jorok banget sih lo, bekas jigong lu itu anjir! Ada anak gue nih! Nanti dia nyontoh yang nggak baik gara-gara liat lo kaya gitu!" Sewot Mark kemudian ia melempar tempe yang sudah terkontaminasi ituke wajah Yuta.

Yuta hanya haha hehe saja, "Sorry, Mark. Maaf ya keponakan om yang paling ganteng, om barusan lupa diri hehehe," ujar Yuta sambil mengusap-ngusap rambut Jisung

Mark menoyor kepala Yuta, sedangkan yang ditoyor hanya cengar-cengir saja.

"Nah! Jadi lu sama Renjun kapan nikah?"






















"HAH?!" Mark refleks berteriak.

"ALLAHUAKBAR!!!" Renjun juga. Siapa yang tidak kaget kalau disangka mau nikah?!

Yuta dan Chenle hanya tersenyum meledek saja.

"Lu berdua udah cocok banget. Kaya keluarga kecil beneran," sahut Chenle yang tiba-tiba ikut nimbrung.

Renjun memperhatikan Yuta dan Chenle dengan pandangan datar, "Diam nggak? Atau mau gue lempar piring?" Ancam Renjun.

"Buset! Galak amat calon istrinya Lee MinㅡASTAGFIRULLAH IYA MAAP NYONYA LEE!! EH ALLAHUAKBAR!!!"

Yuta sibuk mengaduh kesakitan karena rambutnya dijambak keras oleh Renjun.

"Mulut lo dijaga! Makin hari makin kaya sampah aja!" Sewot Renjun yang masih terus menarik rambut gondrong Yuta.

Chenle menutup kedua mata Jisung dengan tangannya. Dia tidak akan tega membiarkan anak di bawah umur melihat adegan kekerasan langsung dengan mata kepalanya sendiri.

Mark meringis dan akhirnya ia berusaha melerai aksi jambak menjambak antara Yuta dan Renjun. Laki-laki sekalem Renjn ternyata bisa kasar dan ganas juga.

"Ren, udah, Ren! Nanti Yuta botak kalau kamu jambakin terus!" Lerai Mark yang mulai kewalahan.

Renjun melirik ke arah Mark dan ia melepas jambakannya dari Yuta, kemudian malah pindah ke rambut Mark.

"INI SEMUA GARA-GARA LO, BLEGUG!!!"

Renjun sudah benar-benar murka dan tidak ada yang bisa mencegahnya.

"ASTAGFIRULLAH, RENJUN! INI RAMBUT SAYA BISA RONTOK KALAU GINI CARANYA!!!"

Mark meringis kesakitan karena dijambak Renjun dengan keras. Renjun sendiri tidak peduli, dia tetap menjambak rambut Mark sambil marah-marah.

Chenle sudah membawa Jisung keluar daeri dalam kontrakan dan Yuta juga mengikuti Chenle keluar. Mereka membiarkan kedua manusia itu menyelesaikan masalahnya sendiri.

Tapi Mark itu memiliki tubuh yang lebih besar dan tenaga yang lebih kuat dari Renjun, ia mencengkram kedua pergelangam tangan Renjun yang tengah menarik rambutnya.

"RENJUN!!!"

Mark sedikit membentak lalu menyentak kedua tangan Si Mungil. Renjun jelas saja terkejut, bahkan ia sampai syok sendiri mendengar Mark yang membentaknya.

"Ma-maaf saya nggak maksud gitu, Renjun. Maaf ya," ujar Mark yang merasa bersalah.

Renjun hanya menggeleng lalu menunduk. Kedua pergelangan tangannya masih dipegang oleh Mark.

"Nggak apa-apa, kak. Saya justru yang minta maaf, barusan saya kelepasan emosi sama kak Yuta. Jadinya gitu deh," ujar Renjun menyesal.

Laki-laki bermata bulat didepannya menggeleng lalu tersenyum tipis, "Nggak apa-apa, saya juga minta maaf sama kamu karena datang kesini tiba-tiba," balas Mark seraya tersenyum.

Renjun mengangguk. Jantungnya kembali berdetak dua kali lebih cepat karena Mark. Kedua tangannya masih terus dipegang oleh Mark, memangnya dia mau nyebrang?

"Yaudah, sekarang selesain sarapannya terus kita berangkat ke kampus. Nanti telat," titah Mark.

Keduanya menghabiskan sarapan mereka sedangkan Chenle dan Yuta sedang sibuk menyuapi Jisung di luar rumah.

Kalau dilihat-lihat mereka seperti keluarga ya. Hehehehe gantian ya, Yuta.


"KIW ITU YANG DI LUAR KAPAN MAU NIKAH?!!" teriak Renjun yang mengompori Mark untuk ikut meledek Yuta dan Chenle.

"KALAU JADI NIKAH, UNDANG-UNDANG KITA YA!!!" Mark membalas ucapan Renjun tak kalah keras.

"APAAN SIH LU, MAUNG?!!" balas Yuta yang tidak terima.

"WOY NGGAK SUDI GUE NIKAH SAMA KAK YUTA DAN HARUS KETEMU DIA TIAP HARI!!!" balas Chenle dengan suara melengkingnya.

"WOY NGGAK SUDI GUE NIKAH SAMA KAK YUTA DAN HARUS KETEMU DIA TIAP HARI!!!" balas Chenle dengan suara melengkingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A/N:

Tuh kan Yuta sama Chenle jadi heboh sendiri :(

Pokoknya jangan lupa vote and comment 💖

S I N G L E 📌 MarkRen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang