BAB 27

10K 1.4K 272
                                    

Akhirnya malam itu, Taeyong, Jaehyun, Yuta, Haechan, Jeno, Chenle dan Renjun memilih untuk menginap di apartemen Mark. Entah sampai kapan, mungkin sampai Mark sembuh sakit. Renjun juga seperti diawasi terus selama duapuluh empat jam oleh Mark, mata bulat laki-laki itu terus mebgijuti kemana Renjun pergi, bahkan Renjun sedang tidur saja tetap ia perhatikan.

Sebegitunya Mark tidak ingin melihat Renjun pergi lagi. Padahal belum genap duapuluh empat jam.

Mark selesai mandi, sudah wangi, sudah fresh lagi dan sudah ganteng lagi (itu hanya Chenle saja yang ngomong). Mark mandi sendiri kok, tidak dimandikan. Memangnya ia anak bayi?!

Renjun juga tidak mau memandikan Mark. Dia lebih memilih memandikan Jisung dari pada Mark.

Aktifitas mareka malam itu agak canggung dan sedikit awkward. Chenle, Haechan dan Jaehyun sedang bermain dengan Jisung. Jeno sibuk mengetij sesuatu dilaptopnya. Taeyong dan Yuta sedang mengobrol di balkon berdua. Sedangkan Mark dan Renjun duduk di kursi makan. Renjun memaksa Mark untuk makan malam, karena Mark sudah tidak makan dari kemarin.

"Makan!" Titah Renjun galak.

Mark memajukan bibirnya lalu mengangguk patuh, "Iya, aku makan tapi jangan pergi ya," balas Mark seraya mendongak dan menatap Renjun dengan pandangan memelas.

"Iya."

Si Manis memperhatikan Mark makan dengan dagu yang ditopang dengan tangan. Dari pada ia tidak ada kerjaan hanya memperhatikan Mark makan, akhirnya Renjun memilih untuk mengupas buah apel yang tadi ia beli dan dipotong-potong kecil.

"Bentar gue mau ambil talenan sama piring buat apel," ujar Renjun tapi tangannya segera ditahan oleh Mark.

"Ikut~"

Renjun be like:

Itu ekspresi yang bisa digambarkan dari wajah Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu ekspresi yang bisa digambarkan dari wajah Renjun.

"Heh! Gue cuma ke dapur bukan keluar pintu! Emangnya dapur lo pindah keluar hah?! Ngikutin gue lagi, gue beneran keluar dari rumah lo nih!" Ancam Renjun.

Mark langsung melepaskan tangannya pada pergelangan tangan Renjun dan kembali duduk di kursi makannya. Tapi kedua mata bulatnya masih melirik ke arah Renjun.

"Apa lo liat-liat?!! Mau gue colok?!!"

Ini kenapa Renjun jadi galak?

Buru-buru Mark menunduk sambil menggigit bibir bawahnya. Dia cemberut melihat Renjun galak sekali seperti anjing polisi.

Si Manis mendengus dan segera mengambil barang-barang yang dia butuhkan di dapur. Tidak lama, tidak sampai 3 menit, Renjun sudah kembali duduk di depan Mark. Tangannya dengan telaten memegang pisau dan memotong-motong apel yang barusan ia kupas.

Mark itu paling tidak suka kalau makan apel tapi masih ada kulitnya. Jadilah harus dikupas dulu.

Renjun mendorong piring kecil berisi apel ke hadapan Mark yang baru saja selesai minum air putih, "Makan, jangan dimuntahin," ledek Renjun.

S I N G L E 📌 MarkRen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang