BAB 30

10.1K 1.4K 184
                                    

Seorang pria bertubuh tegap berjalan dengan dagu terangkat dan angkuh. Mata sipitnya di tutupi oleh kacamata hitam, pakaiannya yang casual dan rambut hitamnya yang di hair up membuatnya terlihat 10 tahun lebih muda. Padahal aslinya ia sudah berumur 33 tahun dan masih lajang.

Ia berhenti berjalan lalu pandangannya mengedar untuk mencari seseorang. Belum ditemukan. Bibir tipisnya ia gigit lalu dia mengeluarkan ponselnya untuk menelpon seseorang.

Nada sambung masih terdengar sampai akhirnya di gantikan oleh suara berat.

"Halo, dad."

Suara Jisung.

"Halo, sayang. Kamu dimana? Dad udah sampe nih," balasnya dengan pandangan yang masih mengerdar.

Dia, Mark Lee, ayah angkat dari Jisung, baru saja kembali dari Kanada ke Jakarta untuk menemui anaknya dan kembali tinggal disana untuk beberapa waktu dan setelahnya ia akan kembali ke Kanada karena dia sudah secara resmi sebagai warga negara Kanada.

"Jisung di luar. Dad, keluar aja," balas Jisung.

"Kamu sendirian?" Tanya Mark seraya menarik kopernya menuju pintu keluar dari terminal internasional.

"Nggak. Jisung sama Om Yuta," balas Jisung.

"Oke. Tungguin Dad ya."

"Okay dad, see you soon," balas Jisung.

Lalu sambungan terputus begitu saja. Pria itu berjalan dengan penuh wibawa di lantai bandara Soekarno-Hatta, tidak sabar untuk bertemu Jisung dan Yuta juga yang lainnya.

Saat ia sudah sampai di luar pandangannya kembali mengedar untuk mencari keberadaan anaknya.

"DADDY!!!"

Pria itu menoleh ke belakang, ia melihat Jisung tengah melambaikan tangan padanya. Mark tersenyum lalu melepas kacamata hitamnya, dengan segera ia menghampiri anak semata wayangnya.

"Hello kid!" Sapa Mark lalu memeluk anak semata wayangnya dengan erat.

Sudah 1 tahun lebih 3 bulan Jisung dan Mark berpisah. Umur Jisung sekarang sudah 17 tahun dan dia sudah mendapatkan KTP Indonesia, karena dia resmi jadi WNI sejak tahun lalu.

Jisung membalas pelukan ayahnya tak kalah erat.

"Gimana kabar, dad?" Tanya Jisung dengan senyum yang mengembang.

"Baik-baik aja. Kamu?" Tanya Mark balik.

"I'm always fine, dad," balas Jisung.

Mark mengusak rambut coklat Jisung lalu pandangannya beralih pada Nakamoto Yuta yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Hi brother!" Sapa Mark lalu memeluk Yuta erat.

"Apa kabar lo? Di Kanada makmur ya? Gendut bener lo, Mark," balas Yuta lalu menepuk pundak Mark antusias.

"Ah masa sih? Gue jarang makan padahal," balas Mark seraya memperhatikan bentuk tubuhnya.

"Masuk angin ya lo?"

Mark tertawa mendengar alasan Yuta. Sudah dibilang, Yuta bodohnya sudah sejak lahir. Nempel terus sampai sekarang umurnya sudah tua seperti ini dan sudah menikah masih saja terlihat jelas bodohnya.

Tidak patut di contoh modelan Nakamoto Yuta ini.

"Dia apa kabar?" Tanya Mark.

Seketika sorot matanya menyendu. Yuta menghela nafas pelan lalu mengangguk, "Baik-baik aja. Jisung tinggal sama dia setahunan ini. Gue harap lo siap ketemu lagi sama dia. Nggak usah takut, Mark," balas Yuta.

S I N G L E 📌 MarkRen ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang