Lo dingin dan kasar ke gue, gak apa-apa. Tapi please, jangan manis dan lembut ke gue. Hanya gak mau dibuat berharap, terus dihempaskan jatuh dan hancur. Seperti keahlianmu. Membuatku hancur
_________________________________________
Clairain's Mansion, Jakarta || 09.45 AM
LISA berlari menuruni anak tangga, senyum cerahnya sangat terlihat jelas. Layaknya anak kecil, bahkan dia hampir tersandung saat menuruni anak tangga. Bi Lasti hanya menggelengkan kepalanya, gemas melihat tingkah laku anak majikannya itu." Pelan-pelan, Non " Tegur Bi Lasti saat Lisa sudah mencapai anak tangga terakhir.
Dia berhenti, menoleh dan tersenyum lembut pada wanita 45 tahun itu, yang sudah seperti Ibu keduanya - tentunya setelah Mommy. " Lisa sudah gak sabar, Bi " Sahutnya sebelum melangkahkan kakinya menuju pintu utama.
Membuka pintu utama rumahnya dan matanya menatap bahagia pada pagar hitam yang berada lumayan jaug dari tempatnya, maklum saja rumah keluarga Clairain - untuk anggota keluarga lelaki memiliki nama belakang Clairain, sedangkan untuk anggota keluarga wanita memiliki nama belakang Claira. Cukup unik memang, tapi itu sudah menjadi ciri khas keluarga mereka, dahulu kala, saat kakek buyut masih hidup.
Halaman depan yang sangat luas ditambah air mancur besar ditengah, pohon cemara yang berdiri tegak menambah kesan asri pada bagian depan rumah keluarga Clairain. Belum lagi pagar hitam besar dan tinggi yang menjadi pintu kedua sebelum memasuki halaman utama. Pintu pertama tentunya ada beberapa ratus meter didepan dengan penjagaan ketat, bahkan siapapun yang masuk harus melalui pemeriksaan oleh beberapa penjaga yang bertugas.
Cukup ribet, bukan ? Tapi ya begitulah, keluarga Clairain menjadi salah satu pemilik perusahaan yang bergerak dibidang real estat nomor 3 terbesar di dunia setelah Brookfield Asset Management di Kanada, Edgar Tower Corporation di Amerika Serikat dan Clairain Property Group yang berpusat di Amerika Serikat, menurut Forbes Globa.
Meskipun perusahaan utamanya berpusat di Amerika Serikat, tapi Lisa memilih tinggal di Indonesia - mengikuti Aldo. Sudah 2 tahun dia tinggal di Indonesia, semenjak dia sakit yang hampir membuatnya tidak selamat.
Lisa berlari saat melihat mobil Rolls-Royce Sweptail berwarna hitam yang baru saja melewati pagar dan berhenti tepat dihadapannya. Senyum cerah masih terus menghiasi wajahnya. Apalagi saat seorang lelaki yang mengenakan setelan jas abu-abu keluar dari mobil dengan tampang songong tapi selalu membuat kangen.
" Kak Lion "
Teriak nyaring Lisa sambil berlari dan melompat saat sudah ada dihadapan lelaki tinggi berparas tampan yang tadi dia panggil. Lion tertawa renyah, dia bahkan langsung menggendong Lisa didepan. Layaknya bayi koala yang digendong induknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARBERA
FanfictionIni bukan kisah yang romantis dan penuh dengan adegan-adegan yang kalian gandrungi. Tapi ini hanya kisah antara berjuang dan melepaskan, hanya kisah antara bertahan dan meninggalkan dan hanya kisah antara .... Benci dan cinta ... • Aldo Leandre Edga...