Sorry lama banget update, lagi banyak deadline yg harus dikerjakan.
.
.Please vote & Coment
.
.
.Happy Reading 💙
.
.
..
.
.Lisa yang sedang berjalan santai disekitar desa, tertawa pelan saat mengingat kembali ngidamnya selama dua hari ini. Entah kenapa dia jadi sangat ingin mengerjai Aldo habis-habisan. Menyuruh lelaki itu menyediakan gado-gado padahal mereka lagi berada di Feilding — New Zeland, meminta Aldo membuatkannya bolu susu dengan toping Matcha dan taburan kacang almond, menyuruh Aldo menari dengan mengenakan pakaian ballet disertai bandana merah muda stabilo hingga yang paling parah saat tadi malam. Dia meminta Aldo mengenakan short dress, wig blonde serta dadanan menor dengan blush on merah dan lipstik merah.
Aldo sempat merajuk kala Lisa make over dirinya, bahkan Aldo juga sempat curiga akan tingkah anehnya belakangan ini yang dengan susah payah Lisa tutupi.
Lisa mengelus perutnya yang sedikit membuncit dengan gerakan naik-turun dan memutar. Tidak terasa, waktu sebulan cepat berlalu dan tiga hari lagi akan berakhir. Setelah ini mereka akan kembali menjadi orang asing, Lisa dengan kehidupannya dan Aldo dengan kehidupannya.
Tes
Setetes air mata lolos begitu saja dari kedua matanya, sesak itu kembali datang. Membayangkan kehidupannya setelah ini, bersembunyi sampai anaknya lahir dan tentu memisahkan anaknya dengan ayah kandungnya. Ini bukan pilihan, tapi keharusan. Mengingat bagaimana besarnya pengorbanan Bella yang bahkan rela bayi dalam kandungannya keguguran karena penolakan Aldo. Cukup Bella saja yang merasakan itu, dia tidak akan pernah mau jika harus dipaksa untuk menggugurkan kandungannya.
" Maafin mommy ya, Nak. Kamu harus berpisah dengan Daddy dan bahkan mungkin Daddy tidak tahu tentang keberadaanmu " sahut lirih Lisa sambil menunduk.
Beruntung suasana kali ini sangat sepi jadi tidak akan ada yang melihatnya menangis. Selama satu bulan ini, menyembunyikan kehamilannya — terlebih perutnya yang mulai membuncit, sungguh menjadi rintangan terbesar dalam hidupnya. Aldo bahkan sering menanyakan kenapa Lisa selalu mengenakan pakaian longgar dan selalu menolak jika Aldo hendak memeluknya erat. Tapi mengingat jiwa penipunya bangkit, membuat Lisa selalu dengan mudah mengelabui Aldo.
Citttt
Lisa mendongak kala mendengar decitan suara ban mobil. Didepannya sebuah mobil hitam berhenti membuat perasaannya tidak enak. Apalagi saat melihat beberapa lelaki berbadan besar dengan pakaian serba hitam keluar dari mobil, berjalan kearahnya. Mata Lisa membulat saat melihat orang yang menjadi sumber dari kehancurannya 5 tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARBERA
Hayran KurguIni bukan kisah yang romantis dan penuh dengan adegan-adegan yang kalian gandrungi. Tapi ini hanya kisah antara berjuang dan melepaskan, hanya kisah antara bertahan dan meninggalkan dan hanya kisah antara .... Benci dan cinta ... • Aldo Leandre Edga...