GARBERA

🍁 Garbera - Duabelas 🍁

Kehadiranku membawa duka
Kehadiran yang tidak diinginkan
Tapi percayalah, setidaknya aku bersyukur menjadi anakmu

____________________________________________

•

•

Menyebalkan, ceroboh, dan keras kepala.

3 kata yang menggambarkan wanita dihadapannya yang sedang melahap habis makanan diatas meja makan. Porsinya bisa dihabiskan dua orang sekaligus, tapi kalau yang makan wanita itu bisa berbeda. Porsi 2 orang bisa dia habiskan sendirian.

Lisa Nadeleine Claira

Menyebalkan. Bagaimana tidak, dia baru saja selesai menerima telpon di halaman belakang rumah keluarga Clairain tiba-tiba dia melihat Lisa berlari menuruni tangga dan langsung menghilang dengan mobil kesayangan wanita itu. Berulang kali ditelpon tapi tidak tersambung.

Ceroboh. Dia pergi dalam keadaan marah dan bingung. Tidak tentu arah yang kemudian membuatnya tersesat dan lebih parahnya lagi mobilnya kehabisan bensin. Disaat wanita itu mengirimkan lokasinya lewat chat, daerah itu terkenal sepi dan menjadi salah satu daerah rawan begal. Tapi untungnya saat dia sampai, Lisa bahkan tertidur dengan posisi bersandar pada kursi kemudi dan jangan lupakan mulutnya yang terbuka lebar.

Keras kepala. Itu salah satu sifat yang membuat Aldo pusing tujuh keliling. Dia tahu, sangat tahu kalau dalam keadaan sedih Lisa akan makan es krim. Tapi tidak saat sudah tengah malam-lewat tengah malam, dan dengan porsi yang membuatnya memijat keningnya.

Tapi sepertinya semua sifat Lisa yang sedikit membuatnya jengah, ada satu sifat yang membuatnya ingin selalu melindungi wanita itu. Selalu menyimpan segalanya sendiri, dan disaat semua yang dia simpan gak terbendung dia akan menangis histeris dan bodohnya ketika ditanya alasannya menangis dia hanya menjawab 'Filmnya sedih, kan gue jadi mewek gini ' jawaban yang sangat bodoh.

Lisa dan Aldo saat ini ada di ruang theater mini miliknya yang ada dirumahnya. Lisa memilih film 'If I Stay' untuk dia tonton. Lisa sudah mulai menunduk, bahunya gemetar menahan tangis. Menggenggam tangannya, menarik wanita rapuh itu kedalam pelukannya. Aldo berulang kali mengucapkan kata penenang sambil mengelus kepala dan punggung Lisa. Dia tidak perlu wanita itu jelaskan, karena Roger-tangan kanannya sudah menyelidiki semuanya. Termasuk masa lalu Lian-Daddy nya Lisa.

" Dulu disaat anak-anak lain diantar sekolah sama Daddy nya sebelum berangkat kerja, sedangkan aku malah diantar Lion. Disaat Mommy mau antar, Daddy bilang kalau dia lagi butuh bantuan Mommy. Dari aku kecil, aku cuma berharap Daddy mau lihat aku dengan senyuman. Bukan dengan tatapan kebencian " Sahut pelan Lisa, semakin mengeratkan pelukannya pada Aldo. Dadanya sesak, dia bersyukur memiliki Luna, Lion, Aldo, keluarga Edgar, Vallery, Maria, Liana, Erick, Kharel dan Danu. Tapi semua itu masih belum lengkap tanpa adanya Lian, lelaki pertama yang membuat dia jatuh cinta. Bukankah ayah adalah cinta pertama putrinya ?

" Apa aku salah karena hadir ditengah-tengah Keluarga Clairain? Apa aku salah kalau minta Daddy juga memperlakukanku seperti perlakuannya dia sama Lion? Aku juga anaknya, Al "

" Lisa, dengarin aku " Aldo melepaskan pelukannya, memegang kedua bahu Lisa, menatapnya yakin. " Kamu gak salah, Daddy kamu juga gak salah, keadaan yang salah. Keadaan yang memaksa dia melakukan itu hingga hadirnya kamu. Urusan dia terima atau gak, itu masalahnya. Yang terpenting kehadiranmu membawa kebahagiaan bagi semua orang " Lanjut Aldo.

Lisa memilih diam, mencerna baik-baik setiap kata yang diucapkan Aldo. Bukan hanya lelaki itu, tapi dia juga sangat beruntung lelaki sempurna itu hadir dalam hidupnya. Memberinya semua ketenangan, semangat dan cinta. Bukan seperti dia menjadi bucin, tapi memang itulah faktanya. Aldo, dengan segala kesempurnaan yang dia miliki, tapi lelaki itu memilih untuk hadir dalam hidupnya. Meskipun dia terlahir sebagai putri satu-satunya Keluarga Clairain, memiliki harta berlimpah bahkan saat dia kecil, ada Luna dan Lion yang memberikan segalanya untuknya, bahkan ada Vallery, Liana dan Maria yang selalu siap sedia menemani dia.