Happy Reading ❤
.
.
.
.
.
.Ini mungkin sudah ketiga kalinya bagi Kharel mengangkat telpon dari Vallery, kekasihnya itu dari beberapa jam yang lalu sudah menerornya dengan berbagai pesan spam dan telpon yang berisikan hal yang sama ;
" Jangan genit sama wanita itu, jauh-jauh dari makhluk medusa! Ingat, kalau nggak ... aku nggak mau berhubungan denganmu lagi! "
Memang beberapa bulan ini hubungannya dengan Vallery sedikit tidak harmonis karena kehadiran Mella — pasiennya ah ralat bukan pasien tapi mantan pasien. Wanita keturunan chinese itu sering kali sengaja menyita waktunya, menempelinya hingga membuatnya lupa membalas pesan dari Vallery. Puncaknya pada kemarahan Valleru 2 minggu yang lalu karena dengan tidak sopannya Mella mendatangi apartemennya dan menciumnya dan dengan bodohnya Kharel ternyata Mella — dengan sengaja, sedang melakukan video call dengan Vallery — memastikan kedekatan mereka yang salah diartikan Vallery maupun Mella.
Kharel yang tidak enak berkata kasar pada Mella dan Kharel yang tidak tegas pada Mella hingga membuat Vallery geram.
" Aku nggak mau tau, Kharel! Jauhi medusa sialan itu. Heran deh, nggak punya penyakit mematikan malah sok-sok sakit depanmu "
Kharel menghela napas, dengan ponsel yang tertempel ditelinga kanannya dan disangga dengan bahunya sedangkan kedua tangannya sibuk mencari berkas penting yang ada dimobil.
" Kamu dengar nggak sih? Jangan sok sibuk! " teriak kesal Vallery.
Kharel hanya mengganggukan kepala meski Kharel yakin Vallery tidak melihatnya. " Bukan sok sibuk sayang, tapi memang saat ini aku sedang buru-buru ".
" buru-buru? "
" ah ketemu " seru Kharel saat melihat berkas yang dia cari daritadi. " Aku harus meeting mengenai prosedur operasi yang akan aku dan tim ku lakukan beberapa hari lagi ".
Kharel menutup pintu mobil, menguncinya sebelum akhirnya berjalan memasuki lobby rumah sakit. Tangan kirinya memegang berkas sedangkan tangan kanannya memegang ponsel yang masih menempel ditelinga kanannya.
" Rasanya aku mau mengurungmu saja, membiarkan kamu kerja dirumah sakit itu sama aja membiarkanmu untuk tergoda sama wanita-wanita medusa lain seperti wanita itu "
Kharel tersenyum mendengar celotehan panjang Vallery, bahkan kekasihnya itu berceloteh dalam satu tarikan napas, sangat cepat seperti menge-rapp. Kharel seketika mengingat bagaimana menggemaskannya Vallery saat sedang cemburu seperti ini. Kekasihnya itu akan terus berceloteh dan ekspresinya akan berubah-berubah seiring dengan yang dia celotehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARBERA
FanfictionIni bukan kisah yang romantis dan penuh dengan adegan-adegan yang kalian gandrungi. Tapi ini hanya kisah antara berjuang dan melepaskan, hanya kisah antara bertahan dan meninggalkan dan hanya kisah antara .... Benci dan cinta ... • Aldo Leandre Edga...