🍁 Garbera - Tiga puluh dua 🍁

223 16 0
                                    

Happy Reading

Maafkan kalau masih ada typo

.
.
.


.
.
.

Lisa menggeliat saat alarm pada jam weker diatas nakas berbunyi, kedua matanya sedikit terbuka dan melihat jam weker yang menunjukkan pukul 07.00 pagi. Dia menoleh dan melihat wajah polos nan damai milik Vano yang masih tertidur pulas didalam pelukannya. Semalam Vano memintanya untuk memeluk tubuh mungilnya dan membacakan dongeng pengantar tidur.

" Vano, bangun yuk "

Lisa mengelus pipi gembul Vano membuat anak kecil menggemaskan itu terusik dan perlahan kedua matanya terbuka. Vano memang tipe anak yang tidak sulit untuk dibangunkan.

" Hooaamm " Vano menguap lebar. " Udah pagi, Ma " lanjutnya sambil mengucek mata, menetralisir secercah sinar matahari yang masuk melalui jendela kamar yang sedikit terhalang gorden.

" Iya, Vano. Sekarang kamu keruang tengah dulu, main mainan yang kemarin baru Mama beli sementara Mama mau siapin sarapan dulu. Abis itu kita mandi dan berangkat ke kantor Mama " jelas Lisa sambil menggendong Vano keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang tengah.

Diruang tengah sudah banyak box-box mainan yang masih tersegel dan belum dibuka. Kemarin saat setelah belanja semua keperluan Vano, dia, Vano dan So Hee menghabiskan waktu bersama untuk sekedar makan dan mengajak Vano ke taman hiburan. Mencoba semua wahana anak kecil yang diinginkan Vano.

Jadi sekarang diruang tengah bukan hanya box-box mainan yang belum dibuka, tapi juga banyak shopping bag yang masih belum dibuka. Sangking lelahnya menghabiskan waktu bersama Vano dan So Hee, membuatnya dan Vano langsung tertidur lelap dikamar. Mungkin Lisa akan menyuruh So Hee untuk membantunya membersihkan semua barang belanja dan menyuruh orang untuk mendekorasi salah satu kamar untuk ditempati Vano.

" Nah kamu main mainan dulu ya, Mama mau ke dapur " sahut Lisa sambil menurunkan Vano, mencium sekilas pipi gembul anaknya sebelum kakinya berjalan menuju pantry.

Vano mulai mengeluarkan seluruh mainannya, memainkannya dengan sangat damai dan tidak menimbulkan suara nyaring. Sedangkan Lisa, dia mulai menggulung asal rambut panjangnya sebelum membuka lemari es yang sudah dipenuhi berbagai bahan makanan. Dia tersenyum, selama dia tidak ada disini ternyata So Hee selalu mengisi ulang lemari es nya dengan berbagai sayuran, buah-buahan, bumbu, jus kemasan dan beberapa snack.

Entahlah, terkadang So Hee menjadi seketarisnya tapi juga dia terkadang menjadi seperti Luna - Mommy nya. Meskipun mereka berdua seumuran, tapi sikap So Hee selalu seperti kakak yang menjaga adiknya. Tentu dia tahu kenapa So Hee bersikap seperti ini, wanita itu hanya sangat berterimakasih padanya dan terlalu mempedulikannya.

GARBERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang