Chapter 22

52 20 117
                                    

"Feng Jun kau kembali di waktu yang tepat."

Feng Jun? Yan Feng Jun!

***

Dengan ekspresi terkejut, Zi Chuan menoleh kembali ke belakang melihat pria itu dengan seksama. Berdiri dan mendekat untuk melihat wajahnya lebih jelas.

"Kau Feng Jun? Maksudku Yan Feng Jun putra Paman Yan?" tanya Zi Chuan meyakinkan.

"Hmmm... lama tidak bertemu... Zi Chuan." Katanya.

Apa yang terjadi? Bagaimana dia bisa banyak berubah? Tidak lagi pendek, gendut dan terpenting tidak ada lagi aura nakal seperti dulu.

"Kau banyak berubah dari terakhir kali kuingat. Jika bertemu di luar aku tidak akan menyangka itu kau."

"Bertahun-tahun sudah berlalu tentu saja aku banyak berubah. Tapi kau masih sama saja seperti dulu tidak banyak berubah." Katanya sambil tersenyum.

"Baiklah... kalian pergilah bermain bersama dan temui kedua orang tuanya di kedai. Beritahu Paman dan Bibi Zi aku akan mengunjungi mereka lain kali." Kata Paman Yan.

"Aku mengerti."

"Zi Chuan, paman pergi dulu dan bermain-mainlah dengan bocah ini."

"Baik paman jangan khawatir. Paman sampai jumpa." Zi Chuan memberi hormat.

Setelah paman pergi, Zi Chuan kembali melihat Feng Jun yang banyak berubah. Tampak masih tidak percaya dengan penglihatannya.

"Ikut aku." Katanya menarik tangan Zi Chuan.

Feng Jun membawanya ke ruang makan dengan meja yang sudah dipenuhi berbagai jenis lauk. Membawa Zi Chuan duduk dikursinya dan memberikan lauk kesukaan padanya.

"Tidak kusangka kau masih ingat makanan kesukaanku atau kau sengaja pamer untuk menunjukkan padaku betapa tajamnya ingatanmu."

"Itu benar karena aku tahu betapa bodohnya kepalamu." Jawabnya dengan senyum mengejek.

Zi Chuan melampiaskan kekesalannya dengan meminum teh kemudian memasukkan makanan sepenuhnya ke dalam mulut. Melihat hal itu hanya membuat Feng Jun tertawa dan meminta para pelayan dalam ruangan meninggalkan mereka sendiri.

"Baiklah, aku hanya bercanda kenapa dianggap serius."

"Sikapmu masih saja menyebalkan seperti dulu. Apa kau masih ingat, saat aku jatuh dalam sungai dan sakit selama hampir seminggu. Juga saat kita dikejar-kejar oleh anjing sampai naik ke atas pohon lalu tersesat dalam hutan selama semalam?"

"Tentu saja ingat, kau bahkan memanggilku pembawa sial dan selalu mengomel tiap kali bertemu denganku." Jawabnya sambil tersenyum.

"Benar... aku ingat memanggilmu pembawa sial waktu itu." Kata Zi Chuan yang tertawa.

Suara tawa mereka memenuhi ruangan, mereka mengobrol mengingat masa lalu dan mentertawakan sikap konyol mereka dulu. Terkadang terdengar suara mereka bertengkar dan seketika menjadi sepi tapi hal itu tidak berlangsung lama. Lebih tepatnya hanya sekitar 10 detik dan suasana kembali ceria lagi tanpa sadar matahari perlahan mulai tenggelam dan langit terganti dengan bulan.

Mereka berjalan di kota yang masih ramai dengan Zi Chuan yang menjelaskan beberapa hal mengenai kota yang belum diketahui oleh Feng Jun. Memberitahu jalan alternatif, mencicipi jajanan khas kota dan sebagainya.

"Terima kasih atas informasimu tapi kenapa kau tidak bertanya pekerjaan apa yang kulakukan sekarang? Kau tidak mau tahu atau tidak penasaran?"

"Bukankah tidak sopan menanyakan hal itu setelah baru bertemu." Kata Zi Chuan.

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang