Chapter 32

37 14 80
                                    

Lima jam berlalu, permainan masih saja berlanjut tanpa henti begitu juga dengan suara huru hara yang semakin membara. Sedangkan pria yang meminjam uang tadi sudah beberapa kali meminjam uang terus meskipun sudah dihentikan oleh wanita kenalannya. Hingga dia memutuskan untuk berhenti lalu meninggalkan tempat itu dengan hanya membawa selembar kertas perjanjian hutangnya.

"Baiklah kita lanjutkan kembali."

"Aku keluar sebentar menghirup udara segar." Kata Zi Chuan.

Zi Chuan berjalan ke arah luar, merasa pengap dengan udara dalam ruangan tapi dihentikan oleh kedua penjaga pintu. Meskipun dia memberitahu ingin pergi ke toilet atau menghirup udara tetap saja kedua penjaga menolak.

"Aneh sekali." Gumam Zi Chuan.

Dia kembali masuk, melihat sekitar mencari celah agar bisa keluar hingga melihat ruangan di belakang. Perlahan, Zi Chuan menghampiri ruangan dan bersembunyi dengan cara berpura-pura menjadi penonton setiap kali seseorang keluar dari pintu itu.

Merasa aman, Zi Chuan mendekat dan membuka pintu. Dalam ruangan tidak terdapat apapun, tampak seperti gudang tapi terdapat pintu di belakangnya. Segera Zi Chuan mendekat, membuka pintu dan tahu bahwa pintu ini membawanya keluar halaman belakang rumah judi.

Dia meregangkan tubuhnya sambil menghirup udara selama beberapa saat hingga mendengar suara aneh tak jauh darinya.

"DIAM!"

"Jika tidak ingin mati maka diam!"

"Tuan, tolong bebaskan aku."

Zi Chuan mengintip dari balik lobang kecil dinding, tidak tahu pintu masuk dalam ruangan itu di mana.

Di sana terlihat ruang yang cukup besar, terdapat sekitar 10 wanita muda yang kaki dan tangan diikat sedang menangis dan memohon untuk dibebaskan kepada dua orang pria yang memegang cambuk.

Sesekali pria itu akan mencambuk wanita jika mereka tetap tidak diam dan terus memohon. Saat itu, Zi Chuan mengenali salah satu wanita. Wanita yang datang bersama dengan pria yang meminjam uang tadi.

"Apa yang terjadi?"

"Di mana pria yang datang bersamanya?"

Merasa ada yang aneh, Zi Chuan segera masuk ke rumah judi dan menghampiri Feng Jun yang masih bermain. Terkejut dengan apa yang dilihat, Feng Jun memiliki selembar kertas perjanjian pinjaman uang.

"Apa kau meminjam uang?"

"Hmmm."

"Sudah dua kali." Ujar Feng Jun lagi.

"Berhentilah, kurasa ada yang aneh dengan surat perjanjian itu. Aku melihat beberapa wanita terkurung di belakang sana." Bisik Zi Chuan.

"Aku tahu dan sadar ada yang aneh dari sejak permainan di mulai tapi tak kusangka akan menjadi kasus penjualan wanita." Bisik Feng Jun.

"Tuan, bolehkah aku istirahat sebentar dan minum sesuatu dulu?" tanya Feng Jun.

"Tentu tuan. Silahkan."

Feng Jun membawa Zi Chuan yang terlihat khawatir ke sisi ruangan yang agak sepi. Memegang kedua bahu Zi Chuan dan menatapnya.

"Dengarkan aku sekarang. Aku ingin kau pergi dari sini dan bertemu dengan temanku dari biro kejahatan. Namanya Yun Sang, dia adalah kepala dari biro kejahatan." Kata Feng Jun.

Feng Jun melihat sekitar, mengeluarkan tanda pengenalnya dan memberikan pada Zi Chuan.

"Bawa ini dan tunjukan padanya maka dia akan mengenalmu. Lalu, katakan semua yang kau ketahui padanya dan bawa dia kemari. Apa kau mengerti?"

"Kau tidak ikut denganku?" tanya Zi Chuan yang terlihat semakin khawatir.

"Jika aku pergi, kau mungkin akan ditangkap oleh mereka dan aku tidak bisa membiarkan hal itu jadi turuti perkataanku dan semua akan baik-baik saja."

"Jangan khawatir... percayalah padaku." Ujar Feng Jun lagi.

Feng Jun menepuk-nepuk pundak Zi Chuan lalu hendak pergi. Segera Zi Chuan memegang tangan Feng Jun dengan tatapan khawatir dan memintanya untuk selalu berhati-hati.

"Pergilah."

Mereka berpisah jalan, Feng Jun kembali lagi ke meja judi untuk menghindari kecurigaan sedangkan Zi Chuan dengan hati-hati keluar dari pintu belakang.

Melihat bahwa tidak ada yang memperhatikan kemudian berjalan dengan langkah biasa agar tidak dicurigai dengan tangan mengepal erat ketakutan tanpa sadar tiga pria memperhatikannya lalu masuk ke rumah judi. Sedangkan dua pria lainnya terus mengikuti Zi Chuan dari belakang.

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang