Chapter 4

118 65 111
                                    

Pagi menyingsing dengan cuaca cerah. Saat itu Han Fen, Han Jian dan Xiao Lin tiba di sekte Yan. Semua orang sudah menunggu di halaman dan melihat ke arah mereka. Tampak semua orang berbisik-bisik dengan menatap tidak suka.

Chen Yao yang melihat kedatangan mereka segera menghampiri dan memperkenalkan dirinya lalu membawa mereka ke hadapan semua orang.

Han Jian sadar hanya murid dari sekte Yan yang tampak menerima mereka sedangkan semua orang dari sekte lain tidak suka dengan keberadaan mereka.

Han Fen memperkenalkan dirinya dan berterima kasih pada semua orang sudah bersedia untuk menerima bantuan. Dia bahkan tidak merasa terganggu dengan tatapan semua orang yang meremehkannya.

"Da ge, apa kau yakin akan terus melanjutkan?" Tanya Han Jian.

"Tentu saja. Aku tidak peduli dengan apa yang mereka pikirkan." Jawabnya dengan wajah tenang.

Xiao Lin mengangguk melihat Han Jian. Anggukkan yang berarti untuk percaya dan mengikuti semua perkataan Han Fen sesuai dengan rencana.

"Karena kalian sudah memutuskan untuk bekerjasama maka kutetapkan mulai sekarang sekte Yan akan diganti menjadi sekte Yi Xiao dan aku sebagai ketua dari sekte ini. Han Jian dan Xiao Lin akan menjadi guru kalian." Kata Han Fen dengan tegas dan tatapan tajamnya.

Keributan mulai terjadi, tidak percaya dengan apa yang didengar dan mereka mulai menolak dengan keras perkataan Han Fen. Sedangkan Chen Yao hanya diam, seperti sudah tahu hal ini akan terjadi.

Semua orang meminta Chen Yao untuk mengatakan sesuatu dan mereka dengan senang akan menerima jika Chen Yao yang menjadi ketua sekte.

"Itu benar, biarkan Chen Yao menjadi ketua sekte!"

"Jangan mengubah nama sekte!"

"Kami semua tidak setuju! Kami menerima bantuan kalian hanya karena Chen Yao setuju. Jika tahu seperti ini aku akan keluar!" Teriak mereka.

Han Fen hanya diam melihat penolakan mereka bahkan Chen Yao melakukan hal yang sama. Tapi tidak dengan Han Jian, dia mulai tertawa yang membuat semua orang terdiam melihatnya.

"Kalian pikir kita sedang bermain? Bisa pergi kapanpun dan sesuka hati. Aku tahu kebencian kalian pada iblis sangat besar. Jika aku diposisi kalian aku juga akan melakukan hal yang sama. Tapi lihat sekarang! Apa kalian punya cara? Bahkan kalian tidak ingin memiliki ketua iblis hanya untuk sementara. Apa kalian lebih memilih menjadi budak iblis selamanya sampai anak cucu kalian?" Kata Han Jian sambil mengeluarkan kipasnya.

Semua orang diam mendengar perkataan Han Jian. Wajah mereka terlihat marah tapi mereka tidak bisa mengatakan apa-apa dan hanya bisa menggenggam erat pedang ditangan kanan mereka.

"Saat semua masalah selesai, kami akan pergi dan tidak akan ikut campur urusan kalian. Sekte Yan bisa kembali lagi dan terserah kalian mau menjadikan siapa sebagai ketua." Ujar Han Fen.

"Aku Chen Yao dan seluruh murid sekte Yan menerima tawaranmu." Katanya sambil memberi hormat.

Butuh waktu sekitar beberapa menit untuk semua murid dari berbagai sekte hingga akhirnya mereka semua memberi hormat.

Sejak saat itu, sekte Yan diganti menjadi sekte Yi Xiao. Mereka mengadakan upacara untuk mengangkat Han Fen sebagai ketua sekte. Berita mengenai hal itu menyebar diseluruh kota dan penjuru.

Awalnya banyak yang tidak suka tapi seiring berjalannya waktu banyak manusia yang tertolong dan banyak rencana sekte aliran jahat serta iblis yang gagal. Hal itu membuat manusia semakin percaya dan menghormati mereka bertiga selaku pendiri sekte Yi Xiao.

"Aku sangat lelah. Belum pernah kurasakan lelah seperti ini." Kata Xiao Lin sambil duduk disamping Han Jian.

"Kenapa kau belum tidur dan duduk disini tenggelam dalam pikiran." Ujar Xiao Lin lagi menyenderkan kepala di bahu Han Jian.

"Bagaimana mungkin aku tidur disaat seperti ini. Tapi aku lebih khawatir dengan Da ge, dia sama sekali tidak istirahat." Jawab Han Jian.

"Kita bertiga tumbuh bersama. Tidak pernah terpisah sekalipun dan melakukan segala hal bersama. Sekarang tujuan kita hanya satu yaitu membantu manusia dan menyingkirkan raja iblis untuk kedamaian dunia. Saat hari itu tiba, aku ingin bersama denganmu layaknya pasangan pada umumnya. Bolehkah?"

"Apa aku memperlakukanmu dengan buruk? Apa selama ini aku tidak cukup menunjukkan kasih sayang?" Kata Han Jian bercanda.

Xiao Lin segera mengangkat kepalanya dari bahu Han Jian dengan wajah kesal. Han Jian yang melihat segera tertawa lalu berusaha menghibur kekasihnya dengan berbagai cara dan memeluknya.

"Aku janji kita akan menjadi pasangan pada umumnya. Tidak akan membicarakan masalah lain seperti politik dan menghabiskan banyak waktu bersama." Kata Han Jian.

"Apa aku mengganggu kalian? Haruskah aku kembali lagi nanti?" Tanya Han Fen.

Han Jian dan Xiao Lin segera melepaskan pelukan dan berdiri setelah mendengar perkataan Han Fen dengan wajah malu. Han Fen tersenyum dan meminta maaf sudah mengganggu momen kebersamaan mereka lalu minta mengikutinya ke aula untuk membahas masalah penting dengan Chen Yao.

Mereka membahas, mencari, menganalisa dan menyimpulkan tindakan seperti apa yang harus diambil dan dipersiapkan untuk masalah yang akan datang dan tindakan seperti apa untuk menahan serangan yang mungkin secara tiba-tiba akan mereka hadapi.

Saat siang Han Jian dan Xiao Lin akan sibuk melatih ilmu bela diri bahkan mereka sering mengajak para murid untuk praktek langsung ditempat. Lama kelamaan sekte aliran jahat tidak bisa bergerak sesuka hati seperti dulu. Hal ini memancing suku iblis bertindak semakin kejam menyakiti manusia untuk menunjukkan pada mereka berhenti mengganggu.

"Kekacauan sekarang sudah diluar batas. Jika seperti ini terus banyak manusia akan kehilangan nyawa." Kata Xiao Lin prihatin.

"Tenanglah, semua ini akan berakhir. Mereka sudah jatuh ke perangkap kita." Jawab Han Jian.

Han Jian dan Xiao Lin melaporkan semua yang terjadi dikota pada Han Fen. Mereka kemudian membahas rencana berikutnya bersama Chen Yao selama berjam-jam hingga larut malam.

Setelah mencapai kesepakatan, mereka segera mengumpulkan semua orang dihalaman untuk menjelaskan rencana yang telah dibuat. Para murid mendengarkan dengan sangat serius dan berhati-hati tanpa membuat pertanyaan atau mencelah.

Han Jian mengantar Xiao Lin ke kamarnya sambil bergandengan tangan. Saat Xiao Lin hendak masuk, Han Jian menyerahkan sebuah kotak padanya. Xiao Lin tersenyum curiga dengan isi kotak tersebut sambil menatap Han Jian.

"Berhenti bermain-main. Hal konyol apa lagi yang kau mainkan padaku kali ini. Kau pikir aku akan tertipu lagi kali ini." Katanya.

Han Jian hanya diam dan tetap menyodorkan kotak itu. Xiao Lin mengambilnya dan perlahan membuka sambil menutup matanya menjauhkan kotak itu dari wajahnya. Setelah melihat isinya, Xiao Lin hanya bisa terdiam tidak percaya.

"Sepasang cincin giok?" Tanyanya masih tidak percaya.

"Saat menikah nanti, cincin itu akan menjadi lambang cinta kita. Apa kau menyukainya?" Tanya Han Jian.

Xiao Lin tersenyum bahkan terharu dengan hadiah yang diterimanya lalu memeluk Han Jian. Xiao Lin tidak pernah menyangka akan menerima hadiah seindah ini.

Han Jian melepaskan pelukannya lalu menghapus air mata dari pipinya dan meminta untuk istirahat tanpa memikirkan apa-apa dan Xiao Lin hanya mengikuti perkataannya.

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang