Chapter 13

58 22 77
                                    

Hari baru dimulai kembali, Zi Chuan bangun dari tidur dan merasakan matanya yang bengkak. Meyakinkan diri untuk bersikap tegar dihadapan Chen Wu dan menghabiskan waktu bersama dengan penuh senyuman bukan air mata.

Aku sudah tahu rahasia keluarga Chen dari 4 tahun lalu dan sadar suatu saat nanti hal seperti itu akan terjadi pada Chen Wu. Aku tidak boleh sedih paling tidak dihadapannya.

Chen Wu berdiri digerbang rumah Zi Chuan, menatap kedepan dengan raut wajah ragu untuk masuk. Orang-orang yang berlalu lalang hanya melihatnya, beberapa berhenti untuk sekedar menanyakan alasan Chen Wu tidak menerima pasien hari ini yang hanya dibalas dengan senyuman dan anggukkan kepala.

"Anak muda sekarang benar-benar aneh" kata orang yang berlalu lalang melihat sikap aneh Chen Wu yang berdiri mondar-mandir didepan rumah orang.

Gerbang terbuka, melihat Chen Wu menunggu didepan membuat Zi Chuan terdiam sesaat.

"Apa yang kau lakukan? Kenapa tidak masuk?"

"Ikut aku." Kata Chen Wu sambil menarik tangan Zi Chuan.

Selama jalan bersama, Zi Chuan hanya diam melihat Chen Wu dari samping dengan tangan saling bergenggaman. Mereka semakin jauh dari keramaian, memasuki hutan dan berjalan terus hingga tiba disuatu tempat layaknya memasuki dunia lain.

Hamparan bunga warna warni membentang didepan dengan kupu-kupu berterbangan diatasnya. Zi Chuan mendekat, masuk dalam hamparan bunga bergabung dengan kupu-kupu. Menyentuh bunga dengan tangannya lalu berlarian dengan membentang kedua tangannya dengan penuh senyuman. Berputar-putar menikmati pemandangan indah, udara yang beraroma bunga disertai kupu-kupu yang bertebangan layaknya sedang menari bersama.

Melihat kebahagiaan yang terpancar pada wajah Zi Chuan membuat Chen Wu meneteskan air mata.

"Terima kasih atas bantuanmu." Kata Chen Wu menatap kedepan.

"Terima kasih? Padaku?" Tanya Han Jian yang berdiri disamping Chen Wu.

"Tapi kenapa kau memberitahu semuanya padaku bahkan muncul dihadapanku sekarang?" Tanya Chen Wu.

"Karena kau yang terakhir jadi kurasa kau perlu tahu alasanku ingin membunuhmu. Selain itu, aku percaya kau tidak akan memberitahu orang lain bahwa kau bertemu dengan seorang iblis."

Chen Wu tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengar perkataannya. Dia merasa, Han Jian sudah sepenuhnya mengerti dirinya lalu mengubah topik pembicaraan.

"Berjanjilah untuk membuat Zi Chuan hidup dengan baik setelah kepergianku." Kata Chen Wu.

"Tidak perlu khawatir akan hal itu." Jawabnya lalu menghilang bagai angin.

Chen Wu mendekati Zi Chuan selangkah demi selangkah dengan menahan air mata lalu mencium keningnya. Melihat mata dan wajahnya secara perlahan, tangan yang menyentuh lembut wajah dan melihat bibirnya, mendekat dan mencium bibir Zi Chuan.

Zi Chuan mengepalkan kedua tangannya dengan mata yang terbelalak kaget. Perlahan mulai menutup mata, menerima ciuman Chen Wu tanpa sadar pria yang menciumnya meneteskan air mata.

Terima kasih sudah menerima diriku, menangis karenaku dan mencintaiku. Ciuman ini adalah pertama dan terakhir juga perpisahan dariku untukmu.

Melihat hubungan Zi Chuan dan Chen Wu, mengingatkan kembali Han Jian dengan Xiao Lin. Dia kembali melihat cincin giok pasangan mereka yang tergantung dilehernya dengan setetes air mata jatuh diatasnya kemudian kembali ke alam iblis.

Alam iblis tidak seperti biasanya kali ini, tampak seperti terjadi sesuatu. Terlihat beberapa pengawal berkeliling, sadar ada yang tidak beres membawa Han Jian ketempat Han Fen.

"Apa terjadi sesuatu?"

"Salah satu iblis dalam tahanan kabur. Tampaknya pergi kedunia manusia." Jawab Han Fen.

"Aku akan pergi mencarinya" ujar Han Jian.

"Han Jian, mengenai Chen Wu. Benarkah tidak ada kesempatan untuknya hidup?"

"Apakah benar hatimu menginginkannya mati? Aku hanya tidak ingin kau menyesal nantinya karena aku tahu hatimu ragu untuk membunuhnya." Ujar Han Fen lagi.

"Hentikan! Berhenti mengatakan apapun mengenai hal itu. Semua sudah berjalan dan aku tidak berencana membatalkannya." Jawabnya lalu pergi.

Setelah ciuman beberapa saat tadi, Zi Chuan tidak banyak bicara dan mereka hanya bergandeng tangan menuju kedai makan orang tua Zi Chuan untuk makan malam bersama.

"Cobalah, itu masakan kesukaanku" kata Zi Chuan sambil memberi lauk pada Chen Wu.

Chen Wu memakan lauk yang diberikan Zi Chuan. Mereka saling memandang tersenyum malu. Zi Chuan hanya menggigit kedua sumpit dimulutnya memandang Chen Wu yang makan dengan perlahan.

"Makanlah, jangan hanya memandangku seperti itu." Katanya

"Ohhh..."

Zi Chuan mulai mengambil lauk dan makan, tak berapa lama mulai melihat Chen Wu lagi. Tapi kali ini fokus pada bibir yang menciumnya tadi dan masuk dalam lamunan.

"Zi Chuan... Zi Chuan! Zi Chuan!" Panggil ibunya sambil memukul bahu putrinya.

"Aaahhhhh... ma, kenapa kau memukulku?"

"Pergi bereskan meja jika sudah selesai makan." Kata ibunya.

"Aku belum selesai. Lihatlah masih banyak nasi yang belum kumakan." Menunjukkan mangkok nasinya.

"Biar aku yang membersihkan. Zi Chuan kau lanjutkan saja makan, kau juga Chen Wu." Kata ayah.

"Abaikan mereka, mereka memang suka seperti itu." Ujar Zi Chuan sambil makan.

Terdengar suara keributan tak jauh dari mereka. Banyak orang yang berlarian panik, tampak ada sesuatu yang mengejar dari belakang. Chen Wu bangun membantu orang yang terjatuh tak jauh didepannya.

"Chen Wu! Cepat kemari!" Teriak Zi Chuan.

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang