Chapter 5

84 57 104
                                    

Pagi telah tiba Xiao Lin keluar dari kamarnya dan menuju kamar Han Jian untuk memberikan cincin milik Han Jian yang sudah dijadikan kalung lalu menunjukkan cincin miliknya yang terpakai dilehernya dengan tersenyum dan membantu memakaikan kalung tersebut pada Han Jian.

"Tidakkah kau merasa suasana terasa berbeda dari biasanya?" Tanya Han Jian.

"Aku baru sadar setelah kau bertanya." Jawab Xiao Lin sambil melihat sekeliling.

Tempat terasa kosong seperti tidak berpenghuni. Tidak terlihat satu orangpun bahkan tidak ada suara apapun. Han Fen datang menemui mereka, membawa ke kamar dan melihat semua orang jatuh tertidur.

"Semua orang kota mengalami hal yang sama" kata Han Fen.

"Tampaknya mereka sadar kita akan menyerang dan sekarang mereka melangkah lebih dulu." Ujar Han Fen lagi.

Han Jian mendekati salah satu murid untuk memastikan apa yang terjadi. Matanya terlihat yakin setelah memeriksa kondisi.

"Mereka telah masuk dalam dunia ilusi" kata Han Jian yakin.

"Jika benar maka mereka akan dalam bahaya." Kata Xiao Lin.

"Aku akan mengeluarkan mereka dari ilusi lewat mimpi. Dengan begitu si pembuat ilusi tidak bisa mengendalikanku." Ujar Han Jian.

Xiao Lin tidak setuju dengan rencana bahaya itu dan meminta untuk mencari jalan lainnya. Tapi rencana tercepat satu-satunya saat ini hanya itu dan hanya Han Jian satu-satunya yang bisa masuk dalam dunia mimpi.

Han Jian berusaha untuk meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja dan menunggu kepulangannya.

Han Jian duduk menyilangkan kedua kakinya di hadapan tubuh Chen Yao dan menutup matanya. Saat membuka mata, Han Jian berada di tengah-tengah kota. Tak jauh dari posisinya dia melihat keributan dan mencoba mendekat untuk melihat apa yang sedang terjadi. Seketika Han Jian segera bersembunyi setelah melihat Han Fen, Xiao Lin dan dirinya sedang menindas dan menyakiti manusia.

Para murid dari sekte Yan datang bahkan terdapat seorang pria paruh baya yang dipanggil ketua Yan. Tampak ketua Yan berusaha untuk menghentikan kekacauan dengan berbicara baik-baik. Tak lama, pertempuran terjadi yang membuat semua orang dari kota berlarian ketakutan. Ada yang terbunuh dan ada yang ditangkap sedangkan ketua Yan dan para murid bertempur sebisanya melawan Han Fen, Han Jian serta Xiao Lin.

Pertempuran terus terjadi dan semakin memanas. Han Jian asli yang bersembunyi hanya bisa melihat dari jauh hingga ketua Yan terbunuh dan pertempuran berakhir.

Para murid membawa mayat ketua Yan kembali ke sekte Yan dan mengadakan pemakaman. Terlihat semua mata para murid dipenuhi kesedihan dan kebencian yang sangat dalam.

Malam itu mereka semua membulatkan tekad untuk balas dendam atas kematian ketua Yan dan melakukan sumpah darah di depan papan altar memorial ketua Yan.

Angin kencang berhembus diikuti dengan awan gelap yang tiba-tiba menutupi bulan. Gerbang terbuka secara tiba-tiba dan terlihat Han Fen, Han Jian dan Xiao Lin memasuki halaman dengan menghancurkan altar memorial ketua Yan lalu menjatuhkan papan sekte Yan dan membakarnya.

Han Fen mengumumkan bahwa mulai sekarang tidak ada lagi sekte Yan dan hanya ada sekte Yi Xiao dengan Han Fen sebagai ketua sekte. Para murid yang tidak setuju segera dibunuh ditempat dengan kejinya.

Melihat banyaknya murid yang terbunuh membuat Chen Yao sebagai murid pertama bersujud untuk memberi penghormatan dan diikuti dengan murid lainnya.

"Aku harus menemukan waktu yang tepat untuk bicara dengan Chen Yao. Tapi bagaimana?" Kata Han Jian yang bersembunyi melihat semua kejadian.

***

Pagi tiba, semua orang berkumpul di halaman depan aula. Perintah pertama yang diberikan oleh Han Fen adalah menangkap manusia untuk dijadikan budak.

Chen Yao dan lainnya hanya diam dengan menahan amarah lalu pergi dengan diawasi oleh Xiao Lin dan Han Jian. Mereka menangkap dan mengikat manusia kemudian membawanya ke hadapan Han Fen untuk dibawa ke alam iblis.

Terkadang mereka hanya menakut-nakuti manusia agar tidak berani melawan atau membicarakan mereka suku iblis.

Han Jian asli masuk dalam kamar dan melihat dirinya yang tertidur bermaksud untuk membunuhnya. Tapi Han Jian palsu menyadari ada seseorang dan pertarungan antara mereka berdua tidak terhindarkan.

"Ternyata kau. Kami tahu kau akan datang kedunia ini dengan kekuatan mimpimu. Tapi jangan berharap kau bisa membunuhku dengan mudah." Kata Han Jian palsu.

"Berhenti menggunkan wajah itu dihadapanku." Kata Han Jian.

Han Jian palsu mulai tertawa lalu menunjukkan wajah aslinya dan pertempuran mereka berdua dimulai lagi. Sedangkan Han Fen palsu yang berada di aula mendengar suara keributan dan curiga. Dia memutuskan untuk pergi ke arah suara dan tiba di depan kamar Han Jian lalu masuk.

"Kenapa masuk tanpa mengetuk!" Teriak Han Jian.

"Aku pikir terjadi sesuatu dan ternyata kau sedang bersenang-senang dengan wanita." Jawab Han Fen lalu pergi tanpa merasa curiga.

Han Jian menghela napas lega lalu menyuruh wanita itu pergi meninggalkannya sendiri. Han Jian membuka lemari dan menghancurkan mayat pria yang menyamar sebagai dirinya.

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang