Chapter 54

45 11 76
                                    

"Apa gadis itu tahu... nyawanya dalam bahaya dan kau berniat mengambil nyawanya?" tanya Chen Yao.

***

Mata Chen Wu kembali berwarna hitam pekat, pupil matanya bergetar dan kedua tangan tergenggam erat. Perlahan, dia merasa dadanya berat dengan kenyataan itu dan sulit bernapas dengan biasanya.

Sementara Zi Chuan yang bersembunyi dari balik dinding hanya menutup mulut terkejut dengan apa yang baru di dengarnya. Tak tahan dengan kenyataan, air mata mengalir keluar dengan tangan memegang dada yang sesak dan kedua kaki yang tidak sanggup menopang tubuhnya.

"TUTUP MULUTMU!! teriak Chen Wu.

"Apa Han Fen sama sekali tidak tahu? Atau kau juga menyembunyikan hal ini darinya?"

"KUKATAKAN TUTUP MULUTMU!!"

"Kau terlihat menyedihkan... jauh menyedihkan dari saat kehilangan Xiao Lin."

"Paling tidak dulu kau masih punya kejujuran tapi sekarang semua hanya kebohongan... dunia ini, hidup bahkan perasaan semua adalah kebohongan yang kau ciptakan!" ujar Chen Yao lagi.

Mata Chen Wu kembali berwarna merah dengan tatapan tajam dan penuh amarah. Jubah pakaiannya berkibar oleh tiupan angin seolah memberi pelengkap dari penampilan emosinya yang meluap tak tertahankan.

"Jika sampai Zi Chuan tahu maka aku akan menghancurkanmu."

"Tidak perlu mengancamku... kau tahu sendiri kalau aku tidak bisa menghilang selama hatimu masih membenciku." Jawab Chen Yao penuh kemenangan.

"Siapa sebenarnya kau? SIAPA KAU!?" teriak Zi Chuan.

Baik Chen Wu atau Chen Yao terkejut dengan keberadaan Zi Chuan yang tiba-tiba masuk di tengah-tengah pembicaraan mereka. Sementara Chen Wu hanya menatap tampak tidak bernapas yang perlahan membuat matanya kembali hitam.

"Zi Chuan... dengarkan aku... aku bisa jelaskan semuanya...!" kata Chen Wu sambil melangkah mendekat.

"Apa? Apa yang ingin kau jelaskan? Memberitahu kebohonganmu?" tanya Zi Chuan.

"Tepatnya siapa kau?" tanya Zi Chuan lagi.

"Aku akan memberitahu semuanya karena itu ikutlah aku... ikut aku kembali ke rumah." Jawab Chen Wu.

"Untuk apa? Kau bahkan bukan Chen Wu!" teriak Zi Chuan.

"Xiao Lin? Apa kau pria yang berdiri di samping lukisan yang terukir nama Xiao Lin?" tanya Zi Chuan.

"Apa cincin yang selalu kau bawa adalah tanda cinta kalian? Apa... kau bermain-main dengan berpura-pura menjadi Chen Wu? Menganggapku lelucon!?"

"Tunjukkan dirimu dan berhenti menggunakan wajah itu!" teriak Zi Chuan lagi dengan geram dan napas terengah-engah.

Melihat mata Zi Chuan yang begitu penuh amarah juga kebencian tanpa keraguan apapun membuat Chen Wu tidak memiliki cara selain mengungkapkan identitas aslinya. Perlahan wajah Chen Wu berubah menjadi sosok pria yang tidak dikenal, seorang pria dengan wajah putih pucat dengan mata tajam, alis tebal, jembatan hidung tajam, garis tulang yang tajam dengan bibir tipis merah layaknya buah cherry.

Zi Chuan menutup mulut dengan kedua tangannya dengan apa yang dilihat. Tidak menyangka semua waktu bahagia yang dia habiskan selama ini hanyalah kebohongan bersama pria yang bahkan tidak dikenal.

"Siapa kau?" tanya Zi Chuan dengan suara berat dan lemahnya.

"Dia adalah Yi Han Jian... iblis berusia 70.000 tahun dan adik dari raja iblis," Chen Yao memberitahu Zi Chuan.

"Dan Xiao Lin... adalah teman masa kecil sekaligus kekasih dan tunangan yang meninggal 300 tahun lalu." Ujar Chen Yao lagi.

"Tutup mulutmu!" teriak Han Jian.

"Zi Chuan... semua mungkin bohong bagimu tapi perasaanku tidak... perasaanku sungguh tulus padamu dan aku rela kehilangan semuanya... mengkhianati kakakku bahkan aturan dunia iblis agar bisa bersamamu." Ujar Han Jian memohon.

"Lalu kapan kau akan memberitahu kenyataan? Setelah kau berhasil membunuhku!?"

"Zi Chuan... itu...."

"Tutup mulutmu! Kau hanya seorang pembohong!" teriak Zi Chuan.

Seketika suara sekitar Han Jian terdengar samar-samar, detak jantungnya berhenti bagai lupa caranya berdetak sementara matanya tidak bisa tidak menatap Zi Chuan, melihat tatapan wanita yang dicintainya penuh kebencian.

Saat itu, Han Jian mendekati Zi Chuan dengan cepat bagai pergerakan angin yang tak tampak dan tiba-tiba berdiri tepat di depan Zi Chuan memegang pergelangan tangan hendak membawanya pergi tapi dihentikan oleh Chen Yao yang tampak menyadari rencana Han Jian. Dia menepis tangan Han Jian lalu melempar semacam bubuk dan menarik Zi Chuan menjauh kemudian mereka menghilang.

"CHEN YAO!" teriak Han Jian.

Zi Chuan dan Chen Yao tiba disemacam tempat yang tampak bukan seperti rumah. Tempat luas yang dipenuhi ruang serta halaman yang luas.

"Aula... sekte Yan."

"Ini adalah tempat tinggalku dan juga perguruan sekte Yan." Jawab Chen Yao.

"Apa benar kau adalah leluhur Chen Wu?" tanya Zi Chuan.

"Benar... dan aku adalah asal dari mimpi buruk dalam hidup keturunanku."

"Apa aku boleh tahu namamu? Dan di mana kita sekarang? Tidakkah kau takut Han Jian akan datang kemari?" tanya Zi Chuan khawatir.

"Panggil saja Chen Yao juga tidak perlu khawatir karena Han Jian tidak bisa masuk dalam tempat ciptaanku meskipun dunia mimpi ini miliknya." Jawab Chen Yao.

"Bisakah kau ceritakan semuanya padaku mengenai Han Jian juga dirimu?"

Chen Yao melihat kesedihan, rasa tidak percaya dan pengkhianatan dalam mata Zi Chuan lalu membawanya masuk dalam aula dan menceritakan semua kejadian 300 tahun lalu hingga membuat masalah menjadi seperti sekarang. Sementara Han Jian mencari sekitar kota dengan menghancurkan semua tempat sedangkan orang-orang di dalamnya menghilang tanpa jejak.

"Kembalilah ke alam iblis menemuiku."

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang