Chapter 55

48 9 79
                                    

"Kembalilah ke alam iblis menemuiku."

***

Suara itu bergema memenuhi seluruh kota yang sepi dengan Han Jian seorang dan dia menghilang menjadi cahaya merah yang terbang ke atas dan tiba dalam aula kerajaan Han Fen.

"Kenapa memanggilku?"

"Kenapa kau bilang? Harusnya aku yang tanya kenapa kau bersikap bodoh!?" teriak Han Fen.

"Sudah kukatakan berkali-kali jangan menyakiti manusia, jangan ikut campur urusan manusia apalagi membunuh!"

"Karena aku tidak bisa! Aku tidak ingin kehilangannya dan ingin terus bersama! Apa kau pikir aku ingin bertindak sejauh itu? Aku bahkan rela menghilangkan status sebagai Han Jian selama dia bersamaku." Jawab Han Jian putus asa.

"Karena itu kau harusnya mengakhiri dari awal tapi kau tetap bertemu."

"Tidak... ini salahku! Karena aku terlalu lunak bahkan percaya denganmu." Ujar Han Fen lagi.

"Dia sudah tahu dan Chen Yao membawanya pergi dalam tempat ilusinya."

"Maka lepaskan ikatanmu dengan Zi Chuan. Berhenti menemuinya dalam mimpi dan biarkan dia hidup layaknya manusia." Kata Han Fen.

"Tidak... aku tidak akan."

"Kau...!"

"Aku tidak ingin kehilangannya... tidak ingin dan tidak akan," jawab Han Jian kemudian pergi.

Han Fen hanya terdiam dalam aulanya, meminum teh lalu menggenggam erat cangkir hingga pecah berkeping-keping dan darah segar menetes di kursinya.

Kenapa kau tidak mendengarkan perkataanku dan tetap mengikuti hati serakahmu? Semua salahku... salahku....

Di sisi lain, tepatnya dunia nyata. Orang tua Zi Chuan serta Feng Jun masih menunggu Zi Chuan yang belum bangun dari tidur selama 4 hari. Tubuhnya dingin serta wajahnya pucat dengan bibir berwarna kebiruan.

Mereka sudah memanggil tabib dari berbagai kota tapi jawaban mereka semua sama yaitu tidak tahu penyakit apa yang diderita Zi Chuan. Sejak itu, orang tua Zi Chuan tidak pernah melangkah pergi dari rumah.

Mereka juga sudah pergi mencari Biksu Yong. Hanya saja, Biksu Yong sedang tidak berada di kuil dan Kota Zhanjing saat ini yang mengharuskan mereka semua menunggu kepulangan Biksu Yong dalam 2 hari lagi.

Sementara Zi Chuan saat ini sudah mengetahui semua hal terkait Han Jian dan masalah kutukan keluarga Chen.

Dia hanya berdiam diri dalam kamar, tidak tahu kenapa harus mengalami hal ini. Merasa sesak, Zi Chuan membuka jendela lalu keluar kamar untuk menghirup udara malam dengan semilir angin yang mendinginkan tubuhnya serta embun malam yang mendinginkan kepala.

"Aku merindukan kalian... Ma... Pa...!" melihat gelang mimpi dalam telapak tangannya.

Tapi aku belum bisa kembali... ada hal yang harus diselesaikan dulu dalam dunia ini.

"Kita harus memikirkan cara untuk memutuskan ikatan mimpimu dengan Han Jian," kata Chen Yao menyadarkan lamunan Zi Chuan.

"Bagaimana jika aku mati sebelum tahu ikatan apa itu? Bagaimana jika aku terjebak dalam dunia ini?" tanya Zi Chuan khawatir.

"Gelang itu... apa kau berani menghancurkannya?"

"Bagaimana jika bukan? Maka aku tidak bisa kembali." Kata Zi Chuan.

"Maka temui Han Jian, bicara dengannya dan cari tahu. Jika kau menunggu di sini maka tubuhmu akan semakin lemah di sana."

"Aku akan menyiapkan diriku," kata Zi Chuan lalu kembali ke kamarnya.

Malam itu, dia hanya duduk termenung dekat jendela. Melihat cahaya bulan yang terang disertai angin yang menggerak-gerakkan dedaunan pada ranting pohon tampak seperti menari untuk menghiburnya dalam sepinya malam dan hari panjang serta melelahkan dengan banyaknya hal tak terduga dan mengejutkan di balik kehidupan yang dirasakannya sederhana.

***

Terasa dingin juga sangat sepi, itu yang dirasakan Zi Chuan sebelum membuka matanya. Melihat dirinya yang tertidur dekat jendela dengan kepalanya yang berbaring di atas kedua tangan. Perlahan dia mengangkat kepala dan melihat sekitar lalu tersadar bahwa semua kejadian yang dialaminya memang nyata.

Zi Chuan mengeluarkan gelang mimpi, sesaat tampak dia ingin memakainya tapi mengurungkan kembali niatnya.

Tidak... aku tidak bisa kembali sekarang. Jika aku kembali ke dunia nyata maka akhirnya aku akan tetap kembali lagi kemari dan mungkin akan semakin memperburuk kondisiku.

Dia menghela napas lalu menunduk dan menutup matanya. Saat Zi Chuan membuka mata, tampak dia sudah membulatkan tekad tapi di saat bersamaan terlihat keraguan akan pemikiran yang sudah dia renungkan sejak semalam.

Aku tidak bisa menunda jika tidak aku akan mati dan terjebak dalam dunia palsu ini. Tapi bagaimana caranya? Bagaimana caranya aku memutuskan ikatan mimpi Han Jian dalam diriku? Akankah dia melepaskanku jika kami bertemu? Bagaimana jika tidak? Bagaimana jika...?

Pada akhirnya, Zi Chuan hanya membenamkan wajah dalam kedua tangannya dan mengurung diri dalam kamar selama berjam-jam sementara Chen Yao hanya menunggu di aula tanpa menghampiri atau mencoba bicara dengan Zi Chuan yang sedang bertarung dengan pikirannya sendiri.

Sementara cuaca di luar mendung dengan suara guntur yang meramaikan suasana sepi baik dalam perguruan atau di Kota Yi Lin yang kacau tanpa penghuni dan hanya menyisakan Han Jian seorang.

Saat itu terdengar suara langkah kaki yang berjalan mendekat, selangkah demi selangkah hingga membuat Han Jian melihat ke arah suara dan berdiri perlahan melihat orang yang dicarinya berdiri tak jauh dari hadapannya.

"Aku mencarimu... bahkan di dunia nyata dan tahu bahwa kau masih di sini," kata Han Jian dengan sorot mata penuh khawatir dan ketakutan akan kehilangan.

"Hanya satu hal yang kuinginkan... bebaskan aku dari duniamu." Jawab Zi Chuan.

"Apa benar perasaanmu hanya untuk Chen Wu? Apa benar sama sekali tidak ada perasaan untukku bahkan sedikitpun?"

"Tentu saja." Jawab Zi Chuan tegas.

"Beri aku kesempatan untuk menunjukkan perasaanku padamu. Aku tidak percaya kau sama sekali tidak menyukaiku."

"Perasaanmu? Padaku? Kau berbohong dan berusaha membunuhku apakah itu disebut menyukaiku? Bahkan kau menjadikan diriku hidup dalam bayang-bayang Xiao Lin dengan memberi tempat tinggal dan pakaian yang sama dengannya bahkan nama kota ini."

"Yi Lin... Yi dari Yi Han Jian dan Lin dari Xiao Lin. Apa itu yang kau sebut dengan menyukaiku? Semua yang kau lakukan selama ini hanya kebohongan! Dunia ini, perasaanmu bahkan perasaanku semua tidak ada yang nyata," ujar Zi Chuan lagi dengan air mata mengalir.

"Bagaimana caranya agar kau percaya padaku? Bagaimana caranya agar hatimu bisa tersentuh? Bagaimana caranya agar...?"

"Kembalikan aku... kembalikan aku dalam duniaku dan jangan menemuiku. Putuskan ikatan mimpi yang kau buat padaku dan kembali ke dunia masing-masing seperti sebelum kita bertemu." Jawab Zi Chuan.

"Lalu kau akan kembali pada Feng Jun?" tanya Han Jian putus asa.

"...."

Melihat Zi Chuan yang diam hanya membuat Han Jian tertawa dengan air mata dan hati yang terluka. Suara tawa penuh dengan rasa sakit dan kesedihan memenuhi kota yang membuat Han Jian tampak sedikit kehilangan akal yang membuat Zi Chuan merasa takut dengan perubahan warna dan sorot matanya yang tajam.

"Kau milikku! Maka kau hanya akan tinggal dalam duniaku."

Dengan sangat cepat, tanpa terlihat oleh mata. Han Jian berdiri tepat di hadapan Zi Chuan layaknya angin yang tidak terlihat.

Segera Chen Yao yang bersembunyi keluar dan berusaha menghentikan dengan mengeluarkan kekuatan untuk menyerang Han Jian tanpa menyakiti Zi Chuan yang terdiam kaget. Dengan tatapan mata yang mencekam, Han Jian memegang pergelangan tangan Zi Chuan dan menghilang secepat cahaya bintang jatuh.

"Ke mana dia membawanya? Mungkinkah? Tidak... jika ke sana maka tidak ada yang bisa masuk." Ujar Chen Yao khawatir.

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang