Chapter 20

75 23 152
                                    

Terlihat Zi Chuan sedang berdiri di suatu tempat, dihadapannya terdapat gerbang yang bertuliskan Kota Yi Lin. Perlahan Zi Chuan melangkahkan kaki dan kabut tipis yang menutupi kota perlahan menghilang. Terlihat kota dengan orang-orang yang ramai beraktivitas layaknya kota pada dunia nyata.

"Jika bukan karenamu aku pasti akan kebingungan di dunia mana aku sekarang." Kata Zi Chuan sambil melihat gelang ditangan kirinya.

Dalam dunia mimpi, tidak selalu muncul di tempat yang sama karena itu akan sulit bagi Zi Chuan untuk membedakan. Karena itu Han Jian yang menyamar sebagai Chen Wu dalam dunia mimpi sebelumnya pernah memberi gelang mutiara berwarna putih sebagai penanda antara kedua dunia dan berfungsi layaknya jam bagi Zi Chuan dalam dunia mimpi. Jika seluruh mutiara berwarna merah berarti dia segera kembali ke dunia nyata dengan syarat gelang terpasang di lengannya.

Zi Chuan terus berjalan dengan melihat-lihat sekitar dan barang apa yang di jual dalam alam mimpi ini. Anehnya dia tidak menemukan sesuatu yang berbeda, semua sama persis dengan dunia nyata. Bahkan terdapat restoran atau kedai dengan banyak pelanggan yang makan. Uang yang mereka gunakan juga sama dengan dunia nyata bahkan angin, cuaca dan lainnya sama. Jika terluka akan berdarah dan merasakan sakit dengan meninggalkan bekas saat di dunia nyata.

Yang membedakan hanya satu yaitu waktu. Jika menghabiskan satu hari dalam dunia mimpi itu berarti sudah empat hari berlalu dalam dunia nyata. Intinya waktu berlalu cepat dalam dunia mimpi tapi lama dalam dunia nyata.

"Kau sudah tiba?"

"Chen Wu!"

"Apa yang kau lihat?" tanya Chen Wu

"Ini pertama kali aku kesini jadi sedikit penasaran."

"Lalu... apa kau menemukan sesuatu yang berbeda?"

"Sama sekali tidak. Semua sama persis, untung saja kau memberikan gelang ini padaku." Jawab Zi Chuan sambil menggandeng tangan Chen Wu.

Mereka berdua berjalan pergi menuju suatu tempat, berdiri di depan rumah yang besar. Chen Wu membuka gerbang dan membawa Zi Chuan masuk ke dalam, terlihat rumah yang mewah dengan dekorasi unik. Terdapat halaman kecil dengan meja bulat dan kursi di tengah-tengah rumah.

"Apa ini rumahmu?"

"Hmmm... mulai sekarang rumah ini juga milikmu. Selama kau datang ke dunia ini maka kau tinggal disini." Jawab Chen Wu.

"Itu berarti aku akan selalu datang ke kota ini? Tidak seperti sebelumnya yang selalu berbeda-beda tempat?"

"Hhmmm... dengan begitu akan mudah bagimu dan tidak perlu merasa bingung lagi." Jawab Chen Wu sambil membawa Zi Chuan melihat kamarnya.

Zi Chuan takjub melihat isi kamarnya yang dipenuhi dengan berbagai keperluan seperti pakaian dan meja rias yang dipenuhi barang-barang di atasnya.

"Kapan kau menyiapkan semua ini? Ahhhh... aku lupa kalau ini dunia mimpi. Tapi sejak kapan kau suka warna gelap seperti merah dan hitam?"

"Ahhhh... itu... itu karna aku... aku ingin mencoba hal baru. Kulihat diriku tidak buruk dalam warna gelap. Lihatlah, bukankah warna pakaian ini cocok untukku?" kata Chen Wu gugup.

"Hmmm... tidak buruk."

"Lihat... kau bahkan setuju jadi apa salahnya aku mencoba hal baru." Kata Chen Wu dengan senyum.

"Tapi tetap saja...!"

"Bagaimana jika kau mencoba salah satu pakaian? Aku akan memanggil pelayan kemari." Kata Chen Wu sambil keluar.

Di luar Chen Wu menghela napas dengan tatapan bersalah, memanggil pelayan untuk membantu Zi Chuan mengganti pakaian. Dia pergi ke kamar, duduk di depan cermin dan perlahan bayangan cermin berubah menjadi Han Jian.

"Sampai kapan kau harus menipunya?"

Han Jian mengeluarkan kalung yang selama ini terpasang dilehernya. Kalung dengan sepasang cincin giok dirinya dengan Xiao Lin. Sedangkan Zi Chuan di kamar telah selesai berganti pakaian. Pelayan bahkan mendandani Zi Chuan dengan memberitahunya bahwa ini pertama kali Chen Wu membawa seorang wanita ke rumahnya dan sibuk mendekor kamar ini sendiri.

"Kurasa sudah cukup, kau tidak perlu mendandaniku lagi."

Zi Chuan melihat dirinya sendiri di depan cermin, merasa aneh dengan penampilannya sekarang. Mengingat dia sendiri belum pernah menggunakan pakaian gelap sebelumnya.

"Terima kasih sudah membantuku. Kau boleh pergi."

Haruskah aku memakai pakaian ini?

"Hhaaa... hanya untuk kali ini kurasa tidak apa-apa." Katanya sedikit mendesah.

Setelah beberapa saat, dia memutuskan untuk keluar kamar dan mencari Chen Wu. Menanyakan pada pelayan yang lewat kemudian menuju kamarnya.

Ttookkk ttokk ttookk

"Chen Wu apa kau didalam?"

Mendengar suara Zi Chuan, dia segera melihat ke arah pintu dan mengubah dirinya menjadi Chen Wu. Memasukkan kalung kembali dalam pakaiannya lalu keluar dan terdiam melihat penampilan Zi Chuan yang mengingatkannya dengan Xiao Lin.

"Xiao Lin?"

"Apa? Aku tidak mendengar yang kau katakan barusan." Kata Zi Chuan.

"Ohhh... ahhh... mari kita makan, aku sudah meminta pelayan menyiapkannya."

Mereka menikmati makanan di meja halaman depan sambil mengobrol dan terkadang Zi Chuan akan bercanda. Tidak lupa, dia akan mengambil beberapa lauk untuk diberikan pada Chen Wu.

"Aku ingin melihat kau makan yang banyak sebelum kembali." Kata Zi Chuan sambil menunjukkan gelang.

"Tidak perlu khawatir padaku dan terus hidup dengan baik di dunia sana."

"Terima kasih sudah muncul dalam mimpiku Chen Wu."

Maafkan aku sudah membuatmu hidup dalam rasa bersalah bahkan sekarang aku membohongimu dengan berpura-pura menjadi Chen Wu. Tapi aku senang melihatmu kembali menjadi Zi Chuan yang ceria yang terkadang membuatku tersenyum.

Chen Wu tersenyum, mengangkat tangannya dan menghapus noda makanan dari mulut Zi Chuan dengan lembutnya. Kali ini yang dia lihat bukan bayang-bayang Xiao Lin lagi melainkan jelas Zi Chuan yang tersenyum padanya.

Aku pasti sudah gila.

Perlahan, tubuh Zi Chuan berubah menjadi transparan dan pelan-pelan menghilang meninggalkan Chen Wu sendiri.

"Han Jian, apa yang sudah kau pikirkan?" gumam dirinya.

Dia berdiri kemudian menghilang, begitu juga dengan rumah, kota dan semua orang dalam dunia mimpi itu.

"Kau sudah kembali?" tanya Han Fen.

"Da ge, sejak kapan kau disini?"

"Kau melakukan hal itu, benarkah demi dirinya bukan demi dirimu sendiri?"

"Apa maksud perkataanmu?" tanya Han Jian.

"Kau lebih tahu dengan jelas apa maksudku. Ingatlah, untuk tidak membiarkan dirimu terlibat dengan manusia apalagi menyukai mereka." Kata Han Fen tegas lalu pergi.

"Aku tidak menyukainya! Tidak akan!"

"Maka ukirlah kata itu dihatimu!" teriak Han Fen dari luar kamarnya.

Han Jian terduduk, tampak dirinya sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya. Melihat kembali kalungnya dan menggenggam erat sepasang cincin gioknya. Berdiri, mengunjungi kamar Xiao Lin yang sama persis dengan kamar Zi Chuan dalam dunia mimpi tadi. Baik dari segi dekorasi, hiasan, sampai pakaian dan meja rias.

"Han Jian, apa yang kau lakukan dalam kamarku?" tanya Xiao Lin.

"Aku... aku hanya ingin lihat seperti apa kamar wanitaku."

"Berhenti bercanda dan keluarlah." Kata Xiao Lin sambil menarik Han Jian.

Bayangan mereka dulu bersama muncul dan membuat Han Jian menangis dengan menggenggam pakaian yang suka dikenakan oleh Xiao Lin dulu.

Xiao Lin, apa yang harus kulakukan sekarang? Aku tidak tahu seperti apa perasaanku sendiri saat ini.

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang