Chapter 43

42 11 103
                                    

"Lalu apa yang harus kulakukan!?"

"Hentikan pernikahan dan kita tetap bertemu seperti ini." Jawab Chen Wu.

***

Chen Wu memeluk Zi Chuan, meminta untuk tidak meninggalkannya dan memberitahu bahwa mereka akan menghabiskan waktu bersama setiap hari seperti dulu. Tapi, Zi Chuan hanya terdiam dan Chen Wu melepaskan pelukan, menatap Zi Chuan untuk meyakinkan lalu menghapus air matanya.

"Aku hanya khawatir dengan orang tuaku, mereka sangat menyukai Feng Jun pria itu. Aku juga khawatir dengan Feng Jun. Jika aku memutuskan hubungan, bukankah semua orang akan sedih?"

"Yang terpenting adalah perasaanmu sementara perasaan mereka akan membaik dalam waktu dekat. Tapi, jika kau memaksa melakukan hal yang tidak diinginkan maka hidupmu yang akan sulit." Jawab Chen Wu.

Zi Chuan terdiam, mengeluarkan gelang dari sakunya tampak bertarungan dengan pikirannya untuk memilih jalan yang mana. Melihat hal itu, Chen Wu berdiri kemudian hendak pergi meninggalkan Zi Chuan agar dapat berpikir dengan baik.

"Mari kembali seperti dulu."

"Kau sudah berpikir baik-baik?" tanya Chen Wu.

"Hmmm."

"Aku akan kembali besok setelah kondisiku membaik dan menyelesaikan masalah di sana. Dengan begitu kita bisa bertemu lagi seperti dulu." Ujar Zi Chuan lagi.

Rasa lega, sakit dan khawatir dari hati Chen Wu seketika menghilang setelah mendengar perkataan Zi Chuan. Dia tersenyum dan angin entah dari mana masuk dalam kamar mematikan semua lilin yang membuat kamar menjadi gelap.

"Kau di mana? Kenapa tiba-tiba menjadi gelap?" tanya Zi Chuan.

"Aku di dekatmu."

Terlihat samar-samar Chen Wu merubah penampilannya menjadi dirinya yang asli yaitu Han Jian dan mencium Zi Chuan dalam ruang gelap itu. Tentu Zi Chuan menerima ciuman itu, mengingat betapa dia sangat merindukan pria yang dicintainya tanpa tahu bahwa pria di hadapannya bukanlah Chen Wu melainkan iblis yang jatuh cinta padanya.

Zi Chuan... jika kau tahu siapa aku sesungguhnya, akankah kau menerimaku? Mencoba mengerti diriku?

***

Han Jian membuka mata dan melihat Zi Chuan yang masih tertidur di sampingnya. Dia menyentuh lembut wajah Zi Chuan dan menyisipkan rambut yang turun menutup matanya. Seketika, Zi Chuan terbangun dengan sentuhan itu dan membuka mata perlahan. Saat itu juga, Han Jian mengubah dirinya menjadi Chen Wu kembali dan tersenyum menyambut Zi Chuan.

"Bantu aku menyisir dan menata rambut," kata Chen Wu sambil memegang tangan Zi Chuan dan menariknya bangun dari ranjang.

Zi Chuan mengambil sisir dan mulai menyisir rambut Chen Wu, mereka saling bertatapan lewat cermin dan tersenyum sendiri tanpa alasan. Terlihat masuk ke dunia mereka sendiri tanpa sadar barusan pelayan masuk dan keluar kembali setelah melihat kebersamaan mereka.

"Pakailah kembali gelangmu dengan begitu kau bisa kembali ke dunia nyata seperti biasanya."

"Aku tahu," jawab Zi Chuan fokus menata rambut Chen Wu yang hampir selesai.

"Bagaimana? Apa kau suka?" tanya Zi Chuan sambil memakai kembali gelang.

"Tidak buruk dan tentu aku menyukainya."

"Ikutlah aku ke suatu tempat." Ujar Chen Wu lagi.

Chen Wu meminta Zi Chuan menutup matanya dan ketika membuka, mereka tiba di tempat asing yang belum pernah Zi Chuan lihat sebelumnya.

Seluruh tempat gelap tapi langit dipenuhi bintang yang terasa dekat seolah-olah dapat menyentuhnya apabila mengulurkan tangan ke atas. Sedangkan bagian bawah, tampak seperti cermin yang memantulkan bayangan dari atas seolah-olah Zi Chuan sedang berjalan di atas langit.

"Tempat apa ini?"

"Ini adalah dunia mimpi yang sesungguhnya yang aku panggil Pure Dream."

"Aku tidak mengerti maksudmu, jika ini dunia mimpi sesungguhnya maka bagaimana dengan Kota Yi Lin?" tanya Zi Chuan.

"Kota Yi Lin adalah dunia mimpi yang sudah dikreasikan oleh pikiran sedangkan pure dream tidak akan bisa dan akan selamanya seperti ini."

"Aku tidak menyangka bahwa dunia mimpi memiliki tempat seperti ini."

"Dunia itu luas dan banyak rahasia yang tidak diketahui bahkan pertemuan kita dalam dunia mimpi bisa dikatakan aneh jika kau memberitahu orang lain." Kata Chen Wu.

"Pejamkan matamu." Ujarnya lagi.

Dalam sekejap, mereka kembali ke rumah tapi terasa waktu sudah banyak terlewati. Zi Chuan melihat gelangnya dan benar saja gelang menunjukkan bahwa waktunya hanya tertinggal sekitar dua jam lagi.

"Bagaimana ini terjadi? Bukankah kita hanya pergi sebentar?" tanya Zi Chuan kebingungan.

"Setiap dunia memiliki waktu yang berbeda tentu hal itu juga berlaku di pure dream hanya saja waktu di sana memiliki perbedaan yang besar dengan dunia mimpi ini apalagi dunia nyata." Jelas Chen Wu.

"Kalau begitu jangan membawaku ke sana lagi. Aku tidak ingin waktuku habis dengan cepat tapi berasa sangat singkat." Ujar Zi Chuan.

Zi Chuan kemudian mengajak Chen Wu mencari makan di luar, mereka kembali mengunjungi restoran terakhir kali mereka kunjungi dan memesan banyak makanan enak sambil menikmati pertunjukan di atas panggung. Terkadang, Chen Wu akan menghapus noda makanan dari mulutnya dan tersenyum melihat tingkah polos Zi Chuan saat makan makanan yang enak.

"Apa kau sudah berpikir tindakan apa yang akan kau lakukan setelah kembali?" tanya Chen Wu.

"Hmmm... jangan khawatir, aku akan mengurusnya."

"Selama bersama denganmu maka aku akan baik-baik saja." Ujar Zi Chuan lagi.

"Aku akan selalu menunggumu di sini." Kata Chen Wu.

Mereka bersulang dan melanjutkan makan, menikmati pertunjukan selama beberapa saat hingga waktu Zi Chuan habis.

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang