Chapter 60

55 8 76
                                    

"Kau datang."

***

Feng Jun segera melihat ke arah suara, melihat seseorang dalam gelap berjalan mendekat. Selangkah demi selangkah dengan santainya hingga cahaya bulan menyinari wajahnya dengan jelas.

"Apa yang kau lakukan pada Zi Chuan?"

"Itu adalah keputusannya bukan keputusanku." Jawab Han Jian datar.

"Kau pikir bisa membodohiku seperti Zi Chuan?"

"Akan kupastikan membawanya kembali. Tunggu dan lihatlah!" ujar Feng Jun lagi dengan marah.

"Baiklah, aku akan menunggu. Tapi! Jika dia menolak maka jangan pernah masuk dalam dunia ini tanpa izinku. Jangan lakukan apapun! Apapun!" jawab Han Jian tegas dengan mata tajamnya lalu masuk dalam rumah.

Sementara Feng Jun hanya berdiri mengepalkan kedua tangannya dengan erat, memejamkan kedua matanya dan meyakinkan diri untuk kembali ke dunia nyata.

"Kau baik-baik saja? Feng Jun?" tanya ibu Zi Chuan yang khawatir.

"Aku baik-baik saja," jawabnya dengan napas terengah-engah.

"Apa kau bertemu dengan Zi Chuan?" tanya Biksu Yong.

"Hmm... bukan hanya dia tapi Han Jian juga."

"Zi Chuan? Kenapa dia tidak kembali bersamamu? Apa iblis itu mengurungnya?" tanya ayah panik.

"...."

Jika mereka tahu bahwa Zi Chuan yang menolak kembali... tidak... aku tidak boleh memberitahu yang sebenarnya. Masih ada waktu dan aku akan berusaha dengan cara apapun untuk meyakinkan Zi Chuan kembali.

"Paman dan bibi tidak perlu khawatir. Aku pasti akan membawa Zi Chuan kembali pada kalian, karena itu istirahatlah dan jangan memikirkan apapun." Ujar Feng Jun menenangkan.

"Baiklah, aku akan mengantar Biksu Yong dan akan kembali besok."

Feng Jun dan Biksu Yong berjalan keluar. Saat gerbang pintu tertutup, raut wajah Feng Jun berubah drastis yang membuat Biksu Yong dengan mudah menebak apa yang telah terjadi.

"Ini akan jadi perjalanan yang sulit. Tidakkah seharusnya kau memberitahu kenyataan pada orang tuanya?"

"Aku tidak akan menyerah."

"Tubuhnya tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Kurasa akan lebih baik memberitahu kedua orang tuanya untuk bersiap jika kalau semuanya gagal." Kata Biksu Yong menasehati.

Di sisi lain, Zi Chuan duduk dengan tatapan kosong di lantai samping ranjangnya. Hingga Han Jian masuk dan Zi Chuan segera menghampiri, memeluk Han Jian dengan erat.

"Feng Jun...."

"Aku tahu, kami sempat bicara tadi."

"Apa yang dikatakannya?" tanya Zi Chuan melepaskan pelukan.

"Tidak penting apa yang dikatakannya, yang terpenting adalah hatimu. Aku tanya lagi untuk terakhir kalinya... apa kau yakin ingin tinggal di sini bersamaku? Tidak peduli hidup seperti apa dan dalam dunia palsu sekalipun?"

"Berapa kali kau harus menanyakan hal yang sama?" tanya Zi Chuan.

"Aku hanya ingin meyakinkan agar kau tidak menyesal. Aku ingin kau tinggal karena aku bukan karena rasa prihatinmu terhadap situasiku."

"Jadi... akankah kau tinggal dan hidup bersamaku?" tanya Han Jian dengan serius menatap Zi Chuan.

"Aku memang merindukan orang tuaku juga khawatir, bohong jika aku bilang tidak. Tapi keputusanku tidak akan berubah dan jawabanku akan tetap sama," jawab Zi Chuan yakin sambil tersenyum.

"Aku akan tinggal denganmu. Bukan karena prihatin melainkan hatiku yang sudah memutuskan," ujar Zi Chuan lagi dengan menatap Han Jian serius.

Mendengar dan melihat keyakinan Zi Chuan seketika membuat Han Jian tersentuh dan mencium Zi Chuan. Memeluknya dengan erat dan hangat yang disertai detak jantung yang membuat hati mereka panas bagai bara api. Mengalahkan dinginnya udara malam di luar dan menjadikan malam ini sebagai momen untuk menyingkirkan keraguan dan kekhawatiran yang menghantui. Paling tidak untuk malam ini dan saat ini, Han Jian ingin terbebas dari perasaan itu.

Seketika, kamar Zi Chuan yang tadinya di dekorasi atau diciptakan menyerupai kamar Xiao Lin sekarang berubah menyerupai kamar Zi Chuan. Bahkan pakaian Zi Chuan tidak lagi berwarna gelap melainkan biru kehijauan warna kesukaannya.

"Kamar ini sangat mirip dengan kamarku," kata Zi Chuan melihat sekitar dengan takjub.

"Maaf aku terlambat mengubahnya."

"Aku tidak ingin mendengar kata maaf. Mulai sekarang, aku hanya ingin kita hidup bahagia. Bukankah kita pantas mendapatkannya setelah semua kesulitan yang di hadapi mulai dari rasa sakit kehilangan sampai kebohongan," kata Zi Chuan sambil menggenggam tangan Han Jian dan meletakkan di pipinya.

"Ikut aku."

Han Jian menggandeng tangan Zi Chuan, membawanya keluar kamar lalu terbang ke atap. Dengan hati-hati mereka berjalan di atas genting lalu duduk bersama menikmati cahaya bulan purnama. Melihat, berbicara dan tertawa bersama dengan Zi Chuan yang merangkul tangan Han Jian, menyenderkan kepalanya dengan tangan mereka yang saling bergenggaman. Tampak udara sedingin apapun tidak akan mempan melawan kehangatan mereka.

Da ge... biarkan aku kali ini melakukan kesalahan. Hanya kali ini... kali ini.

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang