Chapter 51

48 9 82
                                    

Han Jian tiba di lapangan bunga, melihat Zi Chuan dari kejauhan yang berjalan di sekitar tampak sedang mencarinya.

Dengan langkah pasti dan sorot mata tajam penuh khawatir, dia melangkah mendekat dan memeluk erat Zi Chuan tampak tidak ingin kehilangan yang membuat Zi Chuan bingung dan hanya memeluk kembali Han Jian yang berwajah Chen Wu.

Aku tidak akan membiarkan pria itu kembali membuat hidupku kacau untuk kedua kalinya.

Saat itu, terlihat mata Chen Wu nyala merah dan perlahan Zi Chuan menghilang meninggalkan Chen Wu seorang dengan sorot mata bertekad kuat tidak akan kehilangan orang yang dicintai untuk kedua kalinya.

Apa yang terjadi? Kenapa Chen Wu bersikap seperti itu?

Chen Wu!

Zi Chuan terbangun dengan pikiran tidak tenang, melihat sekitar kamar dan tahu bahwa dia sudah kembali.

"Zi Chuan! Bangunlah!" teriak ibu.

"Ohhh."

Sejak itu, Zi Chuan menjalani hari-hari dalam dua dunia tanpa siapapun yang tahu. Saat di dunia nyata, dia menghabiskan waktu bersama orang tuanya, membantu menjalankan restoran yang ramai bahkan bertemu dengan Feng Jun dan mengobrol bersama layaknya teman pada umumnya, hanya pertemuan mereka tidak sesering dulu dikarenakan Feng Jun menyibukkan diri dengan urusan pekerjaan.

Hal itu pada akhirnya membuahkan hasil bagi Feng Jun. Dia dipromosikan dan memiliki jabatan sebagai pengawal pribadi putra mahkota.

Ada kalanya, Feng Jun makan bersama dengan keluarga Zi Chuan atau sebaliknya. Bahkan, terdapat rumor yang beredar di kota bahwa mereka berdua kembali lagi. Tapi hal itu tidak pernah mengganggu dan mereka berdua tidak peduli begitu juga dengan orang tua mereka.

Sementara hubungannya dengan Chen Wu dalam dunia mimpi tentu terus berlanjut. Setiap kali mereka akan bertemu dan menghabiskan waktu kebersamaan mereka seolah-olah pertemuan mereka adalah yang terakhir kali.

Setiap detik dan menit bagi mereka sangat berharga dan tidak akan berpisah atau hilang dari pandangan mereka yang terkadang membuat Zi Chuan harus tinggal lebih lama dari seharusnya dan hal itu makin lama makin sering terjadi.

Tentu hal itu membuat orang tua Zi Chuan khawatir, melihatnya yang tertidur sampai berhari-hari. Awalnya hanya sekitar 2 atau 3 hari tapi semakin berjalannya waktu Zi Chuan bisa menghabiskan 5 atau 6 hari baru bangun dan hal itu semakin sering terjadi.

Tiap kali bangun Zi Chuan merasa tubuhnya kehilangan energi yang membuatnya tidak dapat beraktivitas seperti biasa dan hanya menghabiskan waktu di rumah. Anehnya, dia merasa baik-baik saja saat di dunia mimpi. Merasa sehat tanpa sakit atau apapun tapi saat kembali ke dunia nyata tubuhnya lemah dan semakin lemah.

Seiring berjalannya waktu, Zi Chuan tidak hanya kehilangan energi melainkan pusing yang membuat wajahnya pucat dan terkadang demam yang mengharuskan dia banyak istirahat bahkan tertidur tanpa Zi Chuan sadari bahwa sakit yang diderita ada hubungan dengan kehadirannya yang terlalu sering dan menghabiskan banyak waktu di dunia lain.

Ttkokk ttokkk!

"Masuklah," kata Zi Chuan lemas.

Zi Chuan melihat kedua orang tuanya masuk bersama dengan seseorang yang terlihat seperti tabib.

"Biarkan tabib melihat kondisimu." Kata ayah.

Tabib memeriksa denyut nadi, melihat mata dan mulut Zi Chuan serta adakah ruam pada bagian tangannya.

"Dia hanya demam dan kehilangan energi selain itu tidak ada yang aneh."

"Apa kalian dengar? Aku hanya demam dan butuh istirahat jadi berhentilah mencari tabib."

"Aku tidak sanggup lagi meminum ramuan obat yang begitu banyaknya." Ujar Zi Chuan lagi.

"Itu karena kami khawatir dengan sakit anehmu," kata ibu yang jelas khawatir.

"Kau sakit-sakitan hampir dua bulan tapi bukannya membaik malahan semakin parah." Ujar ibu lagi.

"Ma...."

"Aku akan membuat obat," kata ibu keluar.

"Istirahatlah dulu," kata ayah keluar mengantar tabib.

Ibu melihat banyaknya jenis ramuan di atas meja dengan diam dan mulai menangis dengan ayah yang menenangkan.

"Bagaimana jika kita memanggil Biksu Yong?"

"Apa kau ingat yang dikatakannya? Kita harus memanggilnya jika Zi Chuan sering tertidur." Ujar ibu lagi.

Ttokkk ttokkk ttokk

"Paman, bagaimana kondisi Zi Chuan?" tanya Feng Jun.

"Masuklah kita bicara di dalam."

Ayah mengantarkan Feng Jun duduk sementara ibu baru saja masuk ke dalam kamar mengantarkan obat.

"Tabib mengatakan hal yang sama dengan tabib lainnya."

"Aku akan memanggil Tabib Yin." Kata Feng Jun.

"Tidak perlu... dia tabib kerajaan jadi jangan mendatangkan masalah." Tegas ayah.

"Tapi...!"

Sssstttttttt....

Ibu keluar dari kamar, memberitahu bahwa Zi Chuan sudah tertidur dan meminta untuk bicara pelan.

"Kami akan memanggil Biksu Yong kemari besok." Kata ibu.

"Biksu?"

In Real And Dream World (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang