9

2.9K 363 16
                                    

Berbisiklah
Jika itu hanya aku yang kau tuju

.
.
.
.

A Secret Of Phoenix Capt 9

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A Secret Of Phoenix Capt 9

Putri Lisa di gantung ditengah, tengah lapangan yang biasanya dijadikan tempat interograsi. Dari pihak kepolisian, sudah satu harian gadis itu dijemur. Tersiram teriknya matahari,

Sedangkan pangeran Taehyung masih bersimpuh meminta keringanan hukuman Gadis malangnya.

Putri Tzuyu masih menangis, Ia tak tau apa yang akan terjadi pada dirinya.

Bibir Putri Lisa pucat pasih, darahnya mungkin sudah turun semua ke bawah kaki. Ia menolak untuk menjawab semua pertanyaan, yang diberikan oleh pihak penyelidik.

Kaki dan tangannya di cambuk, setiap kali pertanyaan itu terlontar.

"Tolong Raja pertimbangkan hukuman nya". Pekik pangeran tampan itu, kepada sosok yang ada di balik pintu aula kerajaan. "Tolong, ringankan hukumannya".

Sudah sekitar 8 jam, pangeran Taehyung berada disana. Berlutut memohon pada ayahnya, sedangkan mata gadis itu sudah meremang disana.

Fikirannya sudah menerawang, Apakah Ia akan mati? Saat ini, Ia tak bisa mengerahkan komandonya pada Jimin, salah langkah sedikit saja. Mungkin semua keluarga Shin dan perguruan Elang Putih, akan menjadi incaran selanjutnya.

Ia harus berhati-hati memperkirakan semuanya, Ia memndang sayu lapangan itu. Sedetik kemudian, Ia akan pingsan tapi.

"Turunkan gadis ini, bawa dia kepenjara". Geram salah satu ketua penyelidik itu. Ia lelah menghadapi gadis keras kepala didepannya.

.
.
.
.


"Sayembara? ".

"Benar, Raja". Rupanya baik Raja dan penasehat Lee, masih belum menyelesaikan perundingan ini.

"Mengapa harus, sayembara? Apakah anakku terlalu seputus asa itu? Untuk mencari Permaisuri?". Tentu saja Ia sedikit tidak terima, Ia takut mulut-mulut diluar sana semakin kejam mengatai anaknya.

"maafkan hamba yang mulia, tapi mohon fikirkan dan pertimbangkan terlebih dahulu". Sarannya.

Raja itu diam, dan tak mengiyakan atau menolak saran itu. "Baik, akan aku pertimbangkan".

.
.
.
.

Setelah 2 Jam, akhirnya Jin membawa Jisoo pergi ke paviliun nya. Ia sebenarnya tak enak membiarkan gadis itu menangis terlalu lama di tempat militer tadi. Tapi Ia juga bingung harus membawa, dan menenangkan gadis itu seperti apa. Ia merasa bertanggung jawab penuh, akan hal ini.

Putri Jisoo masih menetralkan isakannya, Pangeran Jin pergi untuk mengambil air. Sepertinya, Gadis itu akan mengeluarkan seluruh cairan dalam tubuhnya.

A Secret Of PHOENIX [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang