25

2.2K 246 34
                                    

Ketika kita jauh
Arti rindu itu nyata
Ketika kita mendekat
Arti memiliki itu tidak bisa ditolak

.
.
.


A Secret Of Phoenix Capt 25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A Secret Of Phoenix Capt 25


Perjalanan yang panjang, membentang di fikiran putri Chaeyoung. Matanya berbinar memikirkan hal-hal indah, yang selalu diceritakan Putri Jisoo kepadanya. Di sepanjang perjalanan Putri Chaeyoung tersenyum, meskipun tidak akan ada yang melihat dirinya.

Sementara Putri Jisoo agaknya sedikit khawatir, apakah keadaan sang ayah semakin parah atau sudah membaik. Pangeran Seok Jin melihat istrinya, yang masih sibuk bergumul dalam pemikirannya. Dia tau ada kekhawatiran, tergurat jelas di wajah cantik Jisoo.

Pangeran Seok Jin menggenggam tangan Jisoo, mencoba menyalurkan kekuatan pada Sosok yang selalu Ia cintai. Putri Jisoo menengok pelan, dengan wajah memelasnya.

"Ayahmu, pasti akan baik-baik saja". Kata Seok Jin, ia tahu. Jisoo butuh kata-kata itu saat ini.

Putri Jisoo tersenyum, wajah tampan Seok Jin yang tenang. Seakan mampu membuatnya sedikit lega, bahwa memiliki seseorang yang selalu bisa mengendalikan emosi Putri Jisoo.

Dari balik tirai, tepatnya tandu paling belakang. Sayu-sayu kita bisa melihat, wajah Putri datar yang termenung memperhatikan jalanan yang tidak terlalu jelas dari tempatnya duduk. Haruskah kita akui, diantara semua orang yang saat ini berada di tandu. Hanya Lisa, yang tidak melakukan apapun dari tadi.

Jarinya tanpa di sengaja mengelus cincin giok, berwarna hijau tepat di jari kirinya. Cincin pernikahannya, lantas. Apakah Putri Lisa sedang merindukannya?

Wajahnya meredup, saat mengingat perkataan Raja Naga. Yang datang khusus untuk Lisa, pagi buta. Sebelum Ia bertemu dengan Jungkook.

Flashback

"Aku tidak menyangka, kau bisa mengendalikan Putri Ku". Raja Naga berdiri di samping Putri Lisa, memperhatikan Putri Chaeyoung yang sedang tertawa bersama para dayang.

"Putri Chae adalah anak yang manis, dia bisa berbaur dengan siapapun yang mulia". Kata Lisa pelan.

Mereka seperti sedang berbisik, dengan nada yang pelan. Tapi tentu saja, ada ketajaman disetiap perkataan mereka berdua. "Kau tau, aku tidak akan melepaskanmu. Jika kau menyakitinya diperjalanan". Raja Naga, tersenyum. Mencoba mengintimidasi Lisa.

Putri Lisa menarik sudut bibirnya, tipis sekali sampai tidak terlihat. "Aku tidak akan melukai orang yang tidak aku perhitungkan".

"Kau sangat sombong". Raja Naga tertawa pelan "Bukankah jika orang ingin membalas dendam, mereka bisa memanfaatkan siapapun? Dan melukai orang terdekat mereka?".

"Hmm, begitukah? Haruskah aku menganggap perkataanmu seperti. Nasihat? Agar aku melakukan hal tersebut?". Lisa melihat ekspresi Raja Naga, yang sedikit waspada dan memasang wajah garangnya. Lisa tertawa, menimpali kemasaman dihatinya. "Kau tau? Kau sangat menakutkan. Tapi tidak untukku".

A Secret Of PHOENIX [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang