30

2.3K 264 28
                                    

Terimakasih, atas cinta
Yang mempertemukan, aku dengannya
Terimakasih, atas Cinta
Yang membuatku bertahan, kepadanya.

.
.

A Secret Of Phoenix Capt 30

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A Secret Of Phoenix Capt 30

Keadaan temaram, didekat pagar-pagar pembatas. Ada seorang anak manusia, yang memakai baju tipis berkasurkan jerami. Untuk dia tidur, dia hanya meringkuk tidak pasti dalam penantia.

Wanita paruh baya, dengan setelan baju Sutranya. Berjalan, masuk ketempat itu. "Seok Jin". Panggilnya pelan.

"Ibu?".

Pangeran Seok Jin duduk, dia melihat Ibunya berdiri didepan pagar itu. "Ibu, aku tidak bersalah".

Selir Min tetap diam, tidak langsung menjawab. Dia menahan luapan di htinya, "Aku tau".

"Tolong maafkan ku ibu, tolong selamatkan aku". Seok Jin merengek, bertahun-tahun dia hidup menuruti semua yang orang tuanya katakan. Tanpa, meminta apapun. "Ibu, aku tidak bersalah.. Apa Jisoo baik-baik saja? Bagaimana keadaannya?".

"Apa kau sangat peduli dengan istrimu?".

"Ya, ibu.. ".

"Seok Jin-Ah... Aku tau kau tumbuh didalam duniamu sendiri, tanpa aku apalagi ayahmu.. Maafkan aku".

"Apa yang ibu katakan?".

Selir Min berjongkok, mencoba menyamakan posisinya dan Seok Jin. "Tolong, maafkan ibumu... Maafkan aku".

Pangeran itu mengernyit, tidak mengerti. "Ibu.. Kau baik-baik saja".

"Seok Jin-Ah.. Jika, ibu mengatakan bahwa Ibu yang menjebakmu". Perkataan selir Min tercekat, oleh asam di mulutnya. "Apa kau mau menerima ibu kembali?".

Tidak ada jawaban, Pangeran itu menatap ibunya tidak percya.

"Apa kau akan memaafkanku?".

"kau mengatakan sesungguhnya?". Terang saja, dia tidak percaya dan berkali-kali memastikan.

Selir Min Mengangguk lemah, "Maafkan aku, Seok Jin-Ah".

Amarah yang ditahan, meluap begitu saja. Dia sangat kecewa, ibunya mampu membuat Seok Jin di ambang kematianya. "Kau tau, apa yang kau lakukan ibu?".

Selir Min menunduk, dia tidak berani menjawab dan menatap anaknya.

Airmata meleleh, dari sudut mata Seok Jin. Dengan mulutnya, yang terbuka. Bisa dilihat, bercak darah penyiksaan yang Ia dapatkan satu hari ini. "Ibu? Apa kau benar Ibuku?".

Malam itu tetap dingin, meski musim dingin telah lama berlalu. Lisa sudah berdiri, dari tadi didepan pintu. Dan mendengarkan, perdebatan keduanya.

"Pergilah". kata seok Jin, seraya meleos kearah lain. Menghindari tatapan, langsung dengan sang ibu. "aku akan mengakuinya besok". Jawab Seok Jin, membuat Ibunya tersengguk karena menahan jeritan sakit hatinya.

A Secret Of PHOENIX [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang