A Secret Of PHOENIX [End]

17

Disinilah kita memulai
Tentang awal yang tak ingin berakhir
Genggam tanganku
Akan ku curahkan kerinduan ini

Padamu~

.
.
.

A Secret Of Phoenix Capt 17

FlashBack

Dahulu kala, sebuah kerajaan terbesar di tanah angin. Kerajaan daru pusat segala transaksi, kerajaan yang paling ditakuti. Dan disegani tumbuh di tengah peta tanah angin, seorang raja bijak nan arif.

Daun melambai - lambai, memberikan kesan damai di seluruh penjuru kerajaan. Kerajaan itu adalah

Hwang - Ryong

Ya begitulah sebutannya, karena kemakmuran nya. Raja itu terkadang kesusahan mengurus selurh kerajaanya, dengan kebijakannya. Raja itu membagi wilayah, dan menyerahkan ke empat wilayah perbatasan kepada setiap jendral dan perdana mentri yang dipercaya nya.

Namun, niat yang baik itu tidak sejalan dengan apa yang direncanakn. Kejadian yang tidak mengenakan, muncul dan memecah belah persatuan tanah angin. Keinginan mejadi lebih unggul, dan lebih baik.

Kejadian itu dikenal dengan, Perang Naga. Perang yang di komandoi oleh Naga dan sekutunya Phoenix, menghancurkan kekuatan Kerajaan Pusat. Luluh lantah, itu penggambaran yang pantas di katakan.

Meski tak banyak yang tahu, ke dua Raja itu. Tak bisa menyentuh, satu tempat yang menjadi inti dari tanah angin. Tempat itu terdapat dupa, dan lingkaran berwarna merah dikelilingi danau berwarna biru. Pusat persembahan setiap kali, Kerajaan Hwang Ryong melakukan upacara khusus.

Lima tahun berlalu, Lima tahun pula kerajaan Hwang Ryong hilang luluh lantah. Kudeta yang dilakukan kedua Jendral, kepada rajanya.

Setelah kehancuran , Hwang Ryong. Saat itu kelaparan sangat menghantui warga di pinggiran kerajaan antara Phoenix dan Naga, kedua kerajaan sekutu itu saling membelot. Dan berperang tiada henti, Tangisan -  Darah - sumpah serapah - dan semuanya. Tak mampu menghentikan, keegoisan keduanya.

Di perbatasan ujung, yang memisahkan ketiga kerajaan Naga, Phoenix dan Kerajaan Hwang Ryong. Ada sebuah desa terpencil disana, salah satu diantaranya adalah Cenayang yang bernama Chaerin.
Keluarganya yang miskin, mengharuskan seluruh keluarganya selalu bekerja lebih keras lagi.

Chaerin sempat akan diangkat menjadi Cenayang kerajaan Naga, tapi karena ketakutannya setiap kali menginjakan kaki di kerajaan Naga. Membuatnya mengurungkan niat, dia bersumpah tidak akan menapaki kerajaan itu lagi. Atau dia akan mati, setiap hari melihat mimpi mengerikan.

Dia menangis sesenggukan, saat mendapatkan mimpi adiknya akan mati terbunuh saat mengambil jatah makan siang di perbatasan.

"Eomma, Lisa kemana? ". Tanyanya, dengan wajah ketakutan.