Ketika airmataku
Hanya rintik air
Dan darahku
Hanya sebuah Kenangan.
.
.
A Secret Of Phoenix Chapt -9Lisa berdiri dihalaman kediaman, Putri Chaeyoung. Tidak banyak yang diharapkan darinya, hanya sebuah pertanyaan yang menunggu untuk dijawab. Dia melirik dayang yang baru sampai, di halaman itu.
"Maaf permaisuri, sepertinya Putri Chaeyoung sedang keluar mencari angin".
Dia melirik dayang itu, "Eum, baiklah aku akan menunggu". Katanya, kemudian dengan sorot mata penuh tanya itu. Ia pakai, untuk di rotasikan. Menscan keadaan sekitar, "Aku akan menunggunya dikamar Chae, bawakan aku minum... Sepertinya aku haus". Tambah Lisa, dia berjalan. Dengan hati-hati, takut-takut gerakannya di curigai.
Menutup pintu, dan menscan kembali keadaan sekitar kamar itu. Dengan cepat, Lisa mencari buku Cheong Ryong. Dibalik tumpukan buku, didalam nakas. Di gulungan kasur, diantara lipatan baju. Bahkan, disudut terkecilpun Ia cari. Lisa mendengus pelan, saat tidak ada yang dicarinya.
Gadis itu memutuskan untuk duduk dengan tenang, namun saat tenang itulah matanya menangkap apa yang menjadi incarannya. Dia menengok pelan, mencoba mendengarkan suara di depan sana. Kemudian, dengan cepat mengambil buku itu.
Bola matanya yang lincah, bergulir sangat cepat. Mencari halaman, demi halaman ." Tidak ada". Gumamnya, saat melihat tampilan yang bukan dicarinya.
Tangan Lisa berhenti, di lembar yang nampak kusut. Dimana darahnya mendesir pelan, meskipun hanya buku. Meskipun hanya sebuah tulisan, dan meskilun hanya sebuah gambar. Buku itu, bisa menggetarkan kakinya yang tertekuk. Tidak terlalu menopang, banyak beban.
Sungguh takjub, tulisan itu. Dia menutup kembali, Hampir saja mati sesak karena buku itu.
Tak
Tak
Tak
Suara langkah kaki, yang beradu di ambalan kayu memasuki telinga Lisa. Dia menutup kembali, dengan beberapa baju. Urutanya, Ia tumpuk sesuai apa yang tadi dilihatnya. Berjalan memutar, dan duduk di posisi semula.
Pintu itu bergerak, Lalisa hanya menengok pelan. Tampa, menggoyahkan posisi duduknya. "Kau sudah datang?". Sambut Lisa, pada Chaeyoung.
Chaeyoung mengangguk samar, dia melihat tempat buku itu. Kemudian menutup matanya, dan tersenyum "Sudah lama Unnie?".
"Tidak". Singkat Lisa, dia berusaha menyembunyikan degubannya. Namun keringat, yang merembes dari dahi Lisa. Cukup membuat Chaeyoung mengerti.
Chaeyoung duduk, dia menarik satu buku dan membacanya didepan Lisa. "Unnie, Apa ada yang perlu kita bicarakan?". Suara Chaeyoung sedikit dingin, hingga Lisa menatapnya sedikit terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Secret Of PHOENIX [End]
FanficLarilah~ Genggam bara apimu agar tetap menyala~ Ku ubah kau menjadi burung pipit, di semak belukar~ mantra Itu mengaum dari mulut cenayang, Setelah disirami. Bayi cantik itu merengek dan menangis, Sang Phoenix tak akan bisa bersama dengan takdirnya...