34

2.9K 314 39
                                    

Jika perpisahan, adalah tujuanmu
Maafkan aku, ..
Karena aku, akan tetap bersamamu

.
.
.

Secret Of Phoenix Chapt 34

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Secret Of Phoenix Chapt 34

Suara derit pintu dan  langkah kaki, sebagai pembuka hari. Cahaya masuk, sebagai tanda pagi telah tiba. Semua orang telah bersiap, di tempatnya masing-masing. Jimin, dan Jeon Chaeyoung telah berhasil melarikan diri. Lewat jalan, yang Jimin cari malam tadi.

Apakah kau sudah siap?

Derap langkah kaki kuda, yang di pacu ke tiga pangeran. Tidak lekang dari masa-masa, sulit ini. Mereka, berusaha secepat mungkin untuk sampai ke kerajaan Naga.

"Lalisa Kim".

Suara itu terdengar lantang, suara gesekan kayu yang terangkat. Terdengar, penuh oleh seluruh orang disana. Jennie Lee, masih menanggapi seluruhnya. Matanya telah sembab, semalaman dibiarkan menangis deras . Keadaan Jisoo, lumayan membaik. Dia bisa duduk dengan benar, meski masih di topang Seok Jin.

Lisa menunduk sedetik, kemudian berdiri dengan mantap. Membiarkan prajurit itu, menggiringnya ke arah istana utama. Dimana ibunya telah menanti, kedatangan Lisa. Semalam tadi, ia ingat betul apa yang akan ia lakukan.

Gadis itu memandang seluruh asap, yang mengepul di sekitar istana. Meski dia tidak tau, apa yang terjadi. Tapi, rasanya perih. Saat memperkirakan, apa yang terjadi saat ini. Seluruh nya telah lenyap, dia merindukan kedamaian. Tapi, bukan kedamaian yang ia dapatkan. Malah berujung, dengan kekacauan.

Lisa merasa orang yang patut disalahkan sekarang, entah berapa nyawa yang mati saat ini karena ulahnya. Yang keras kepala, tapi.. Tunggu, pantaskah Lisa menyalahkan dirinya sendiri, saat gadis itu hanya membiarkan dirinya di ikat dan digiring?

Pintu ruangan itu terbuka, ibunya tersenyum manis dengan dandanan khas Phoenix berwarna merah. "Bagaimana tidurmu anakku?".

Lisa tidak paham, mengapa ibunya menanyakan tentang tidur. Padahal, tadi malam jerami dan ukuran ruangan itu. Tidak layak, untuk seseorang tidur. "Jangan sakiti merek Ibu".

"Baiklah, aku tidak akan membuat orang-orang mu terluka". Ji Eun, berjalan menghampiri Lisa. Dia membelai surai anaknya pelan, "Mandilah, kau harus cantik hari ini".

Lisa di seret kembali, ke tempat atau ruangan yang sudah di persiapkan ibunya. Saat dia melangkah masuk, wewangian menyeruak masuk kehidungnya. Suasana temaran, bertemakan phoenix dan bunga merah bertabur di sekeliling ruangan itu.

Drrrkkk

Pintu kembali tertutup, saat ikatan tangan Lisa sudah dilepaskan. Memberikan waktu gadis itu, mandi dan merilekskan dirinya. Wajah datarnya terpatri sempurna, Lisa menarik ujung pita gaunnya. Perlahan, membuka Hanbok yang semula terlapisi besi baja di badannya. Mepelaskan, kemben putih yang melingkar di dada-danya.

A Secret Of PHOENIX [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang