Epilogue

2.7K 236 28
                                    

Baik Taehyung, dan Eunwo. Mereka sedang berada di pojokan, acara dengan memegang botol berisikan alkohol. "Hahhhh•~~~~~".

"Hahhhh~~~~~~".

Sudah dua jam, dan mereka berdua hanya ber Hah saja. Menghela nafas, dan menarik. Mengjela lagi, mwnarik lagi.

"Sudah 4 tahun, dan rasanya berat". Ujar Taehyung.

"Mereka sebentar lagi, akan malam pertama... Tapi kita tidak kunjung ikhlas juga". Tambah Eunwoo, lelah.

"Padahal, aku yang pertama kali melihatnya... Tapi, Hyung yang menikahinya... Malang sekali kau, Tae".

"aaku ikhlas, tapi.......?????".

"Hahhhhhh~~~~~~".

.
.
.

"Apa!!!". Tantang Chae, saat Jimin baru saja menatapnya tajam.

"Apa kau bilang?".

"Kau mengagalkan, acara tunanganku...  Lalu kau sekarang tidak mengatakn maaf!!!". Ulangnya

"Dengarkan aku, aku hanya kasihan jika kau menikah dengannnya... Dia bukan pria baik-baik!".

"Lantas apa???".

Jimin terdiam, ah dia kaku sekali. Padahal, jika ada Lisa. Mereka bisa menyelesaikan, semua.masalah dengan mudah.

"Hanya itu???? Tanpa penjelasan". Chae, menitihkan airmatanya. Kesal sekali, pada pemuda di hadapannya. Sungguh!!! "Kau memanggilku, keluar... Hanya untuk mengatakan itu???!!! Aku membencimu!!".

Jimin mengigit, bibirnya ragu. Membiarkan Chae, berbalik begitu saja.

"Sa..saranghae!". Gumam Jimin, namun masih bisa di dengar dengan Chaeyoung yang sesenggukan. Gadis itu menghentikan, jalannya.

Jimin memandang punggung, indah gadis itu dengan sedikit harapan. "Saranghae, Chaeyoung-Ah".

Airmata yang mengalir itu, seperti tersedot masuk kembali. Keran bocor, rupanya sudah di perbaiki. Chaeyoung, sedikit menahan senyumnya.

"Aku, benar-benar tidak tau... Tapi, aku sudah menahannya... Jadi, mari kita menikah". Kini Jimin, meraih kembali rasa percaya dirinya.

Namun, Chaeyoung dia berjalan maju. Hingga membuat Jimin, mengerutkan dahinya.

"Yaaaa!!! Saranghaee Chaeyoung-Ah".

"Hei, berhentilah!!!".

Jimin kini tersulut, dan Chaeyoung tanpa sadar tertawa diam-diam. Jimin berlari, dan menyusul ke arah gadis itu. Dia memutar tubuhnya. Agar berhadpan arah, dengan Chaeyoung. "Huh???". Kini alis, Jimin tidak kalah menukiknya dengan angry bird. "Apa ini? Kau tertawa???".

"pffffttt". Chae tidak bisa menahan tawanya "Hahahhaha".

"Kau mengerjaiku?".

"Hahaha, saranghaee.... Saranghaee Chaeyoung-Ah.... Otte? Apa aku sudah mirip, denganmu? Ayo lakukan lagi".

"Ck!!!". Decak, Jimin kesal. Kendati, begitu. Telinganya, sudah merona merah.

"Hahahhahah"

Gadis ini, tidak tau. Jika pemuda, dengan gengsi segede gulungan kabel listrik ini. Sedang merajuk, dia menatap Chae kesal. Dengan berkacak pinnggang, di depan sana.

"Hahahahha"




"Hahahah".




"Nadooo! Saranghae, Jimin-ah".

.
.
.


"Kau membawaku, kemana Jung?".

"Sebentar lagi, kau juga akan tau". Swnyum, sumringah pria mapan satu ini. Menatap mantap, jalanan di malam hari.

A Secret Of PHOENIX [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang