-7

1.8K 267 43
                                    

Malam yang dingin
Beruntun kejadian
Menderetkan sejuta cerita
Dalam sejarah kehidupan manuasia

.
.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A Secret Of Phoenix Chapt -7

Daratan itu terhampar luas, perebutan wilayah dan kekuasaan semakin tamak setiap harinya. Memonopoli, dan membuat pelatihan yang kuat bagi para penjaga perbatasan adalah tema setiap hari. Yang dilakukan, seluruh kerajaan.

Seakan muak, dan tidak peduli akan hal itu. Seseorang hanya ingin, memusnahkan nya. Lebih tepatnya, memusnahkan seluruh ego pada orang-orang itu.

Bagi gadi seperti Lisa, dia hanya ingin kembali kemasa kanak-kanak. Dan mengatakan betapa, dia sangat-sangat mencintai keluarganya itu. Dia akan jadi anak penurut, dari pada pembangkang. Dia berjanji, akan melakukannya. Jika bisa kenbali, kemasa itu.

Kenyataan demi kenyataan, yang Lisa terima setiap harinya. Membuat tubuh kurusnya lelah, dan hatinya hancur.

Seberapa jauh langkah Lisa, dia menatap dengan mata kosong. Jimin berapa kali mencoba memanggilnya, namun semua terasa jauh bagi Lisa. Betapa lara hati, ketika semua hal berjalan tidak sesuai yang Ia inginkan.

Keluarga

Kerajaan

Sahabat

Lalu

Seseorang yang bahkan, Ia belum pernah mengajaknya bercanda.
Benar, semenjak Lisa mengetahui fakta bahwa ia pernah mengandung. Hatinya tercabik, tidak berdaya. Lalu kali ini, satu-satu seorang yang sangat baik padanya. Telah hilang, entah kemana. Dia merasa berkali-kali, gagal melindungi seseorang.

Mana lagi yang bisa membuatnya bertahan, salahkah Lisa semakin mendedam?

"Putri?".

"Putri!!!".

Jimin berjalan semakin cepat, dan menarik lengan Lisa. Lisa terkejut, Ia terhuyung. Dan menatap mata Jimin, matanya membulat saat di bawah sanah adalah Jurang. Meskipu. Tidak setinggi Jurang di perbatasan, Jika Lisa jatuh. Itu cukup membuatnya memar , dan cidera.

Mata Lisa membulat, dia berkedip cepat. Jantungnya seakan melemah, tidak tau jika tidak ada Jimin di belakangnya. Dia akan bermasib seperti apa. Lisa mundur satu langkah, dia menghela nafas frustasi.

"Kau baik-baik saja, Putri?". Tanya Jimin khawatir

"Huh? Ah, ya!".

"Kau mengatakan akan kembali kekerajaan, tapi ini di wilayah perbatasan phoenix?".

Gadis itu tidak habis pikir , apa yang sedang Ia rasakan. Dia bingung, melihat sekeliling dan mengangguk pelan. "Ah, benar.. Aku ingin ke makam ibu dulu".

A Secret Of PHOENIX [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang