-8

1.8K 251 139
                                    

Kenyataan pahit
Dan kehilangan arah
Dimana seharusnya aku berpijak?
Bahkan tanah,..
Enggan mengajakku pulang

.
.
.

A Secret Of Phoenix Chapt -8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A Secret Of Phoenix Chapt -8

Jungkook masih dengan pikiran yang dipenuhi kekalutannya, malam di tanah pengasingan sungguh sangat dingin. Dia meringkukan kaki panjangnya, dimana langit begitu indah. Bintang dan aurora, bermain disana. Meski hanya segambar garis tipis, alas rumput yang tinggi itu bergoyang. Ikut menari, bersama surai panjang Jung yang di lepaskan ikatannya.

Kadang dia memejamkan mata, disana ada senyum sang istri yang indah. Begitupula, saat dia menatap langit malam. "Hah~". Jung merasa lelah menahan rindu, dia merebahkan seluruh tubuhnya ke ilalang yang malang. Ditindihi tubuh besar, sang pangeran.

"Pangeran, kau tidur?". Kata Jenderal Yoon Gi, yang berjalan menghampirinya. Dan dijawab deheman oleh, sang pangeran yang masih asik di dalam keheningan itu. "Apa kau tidak lapar?".

"Kau lapar?".

"Ya, Putri Jisoo sudah memasak untuk kita".

"Duluan saja".

"Kau yakin?".

"Hm".

"Baiklah, jangan terlalu lama diluar". Tumben sekali, sang pemuda sipit itu bawel padanya. Jungkook hanya berdecak, karena terganggu. "Ah, benar! Sepertinya, kita bisa pulang besok lusa... Karena saat itu, ada patroli polisi. Ini terlalu beresiko, jika kita pulang begitu saja". Mengingat orang-orang, disekitar sini sangat sensitif pada orang-orang kerajaan. Jungkook pikir, usulan Yoon Gi masuk akal.

"Atur saja".

Yoon Gi berjalan pergi, kemudian berbalik sedikit dan berteriak. "INGAT JANGAN TERLALU MALAM".

Jungkook mendesis, membuat Yoon Gi tertawa dan berlari girang. Berhasil mengerjai pemuda itu. Setlah dirasa Yoon Gi tidak ada, Jungkook kembali membuka matanya. Sinar yang dihasilkan oleh hewan malam, membuatnya takjjub dan terdiam. "Sudah lama aku tidak melihat kunang-kunang".

Dia mengangkat tangannya, mencoba membuat kunang-kunang hinggap di tangannya. Dia tersenyum, sangat bahagia. Tidak ada tekanan, tidak ada keributan. Damai.... Mungkinkah, ini yang di inginkan oleh Pangeran Seok. Sayang sekali, Jungkook harus terjebak di istana bertahun-tahun.

"Hai, namamu siapa?". Tanyanya pada serangga yang hanya bisa berkelip, itu. "Ahhh... Kau tidak punya nama? Bagaimana Jika aku memberikanmu nama?". Usul Jungkook, dia seperti pangeran gila saat ini. "Kau punya suami? Atau kau laki-laki? Jadi apa kau punya istri? Atau punya keduanya?".

Dia terkekeh sendiri, saat merasa jijik akan pertanyaan terakhirnya. "Apa kau merindukannya? Dann apa dia selalu marah padamu?". Jungkook menunggu kembali, dia tersenyum . "Kalau dia marah padamu, kau harus datang padanya dan—". Perkataan terakhirnya, membuat Jungkook merasa bingung sendiri. "—dan, aku ahhh maafkan aku... Aku tidak tau jawabannya".

A Secret Of PHOENIX [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang