12

2.8K 337 19
                                    

Sepotong rasa
Mencampuri kegelisahan
Bersenang dalam tangis
Bersedih pada tawa

.
.
.
.

A Secret Of Phoenix Capt 12

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


A Secret Of Phoenix Capt 12

Raja Naga sedang berjalan-jalan keberbagai istana, Ia baru saja keluar dari istana Ratu. Dan berniat akan melihat Istana anak Putri Chaeyoung, di pertengahan jalan. Ia berpapasan dengan Selir Min Suzy, selir itu membungkuk pada suaminya.

Dengan senyum manis, ciri khasnya. Raja Itu tersenyum dan mengangguk "Selir Min, kau sehat? ".

"ya, yang mulia". Jawabnya, hati selir itu sedikit sakit saat ini.

"Apakah pangeran Jin, sehat? ".

"Mengapa kau tak mengeceknya sendiri, yang mulia". Ucapan sarkas itu terucap begitu saja dari mulutnya, "Kau mempunyai waktu melihat persiapan, sayembara untuk pangeran Jung". Selir itu, menyunggingkan senyum kecutnya "Tapi untuk melihat putra tertuamu saja, kau tak pernah... Benar, bahkan memanggilku dengan nama Jeon Suzy pun rasanya enggan. Benar bukan? Yang mulia~".

Perkataan pedas itu menjurus begitu saja, pernikahan keduanya resmi karena politik. Tak ada cinta dikeduanya, namun mereka harus menjaga itu untuk menempatkan kestabilan di kerajaan.

Raja Naga memang tersinggung, tapi pernyataan yang menyakitkan itu memang fakta. "Maafkan aku, aku akan melakukan yang terbaik". Jawab Raja Naga.

Selir Min Suzy itu menarik pundak dan kepalanya, dari acara membungkuk itu. Kemudian berdiri tegap dan tersenyum manis pada sang Raja. Permainan politik, sangat rumit. Serumit ini, sampai harus terbagi bagi. Terpecah dan berantakan jika Raja Naga tak bisa merekatkannya.

Retakan itu sudah ada dari dulu, sebagai Raja. Ia tak bisa bermain dengan perasaan secara penuh, logika dan keegoisan juga harus mengiringi jalannya.

Selir Suzy menunduk pelan, kemudian berjalan menjauh dari sana. Tidak ada yang harus diperdebatkan lagi, permainan tak asik jika harus menembaknya secara langsung seperti ini.

"Yang mulia". Ujar Kasim disebelahnya, memastikan apa yang sedang di fikirkan Rajanya.

"tidak usah, kita lihat saja dulu. Sampai kapan". Jawab pria paruh baya itu, yang selalu disebut Yang Mulia.

.
.
.
.

Semua putri dari berbagai kerajaan, dan kalangan bangsawan. Sudah memenuhi lapangan kerajaan, mereka dijadwalkan akan mengikuti pembukaan keesokan hari. Saat ini sudah ada sekitar 10 tandu, yang berarti 10 gadis yang sudah bersiap diri.

Ada yang sangat anggun tak peduli apapun, dan ada yang melirik lirik gedung kerajaan Naga yang megah dengan sangat kagum. Putri Lisa sudah tak karuan, Ia ingin menetralkan rasa kekacauan dalam hatinya.

Bukan tanpa alasan, memasuki kerajaan ini memang akan selalu membuatnya gelisah. Terlebih jika Ia bertemu langsung dengan, Takdirnya.

Hanya 10 rombongan, tapi lapangan yang luas itu sangat ramai saat ini. Kau tau kenapa? Karena setiap satu rombongan, membawa arak-arakan yang panjang. Disana terdapat seorang putri dari kerajaan Hyunmo dan merak.

A Secret Of PHOENIX [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang