A Secret Of PHOENIX [End]

14

Masih berdetik
Pada keangkuhan menunggumu

.
.
.

A Secret Of  Phoenix Capt 14

Pangeran Taehyung berdiri di depan tandu, yang mengantarkan mayat prajuritnya bernama Chanwo. Ya.. Chanwo diberi tugas untuk menyelidiki prajurit rahasia, yang dikenal dengan nama Geobug-i.

Mata bulat sang pangeran menatap tajam, ke arah tandu. Dan tanganya mengepal, seakan siap untuk beradu pukul saat ini.

"Dimana ke 3 Prajurit yang lain? ". Geramnya, suara berat itu menggetar menahan amarah.

Jendral setianya membungkuk, "Mohon maaf yang mulia, kami belum menemukan mereka".

"Sial!!! ". Pangeran Taehyung berjalan memasuki markas militer, dia duduk dan menutup mukanya dengan kedua telapak tangan. Memejamkan mata, berharap menenangkan semua amarnya. "ada hubungan apa, ayah dengan Geobuggi?". Ujar nya dalam hati.

"yang mulia". Suara Jendral Nam, membuyarkan lamunan Taehyung. Jendral itu masuk kedalam dan memberikan sebuah gulungan. "Ini daftar surfey pasar".

Pangeran Taehyung membuka tangannya dari depan muka, kemudian menatap gulungan yang sudah di sodorkan. "Apakah Harga dan kesediaan masih stabil? ".

"Iya pangeran".

"Baiklah, bawa itu dan gulungan lainnya ke Istana ku". Pangeran itu berdiri, kemudian berjalan lebih dulu di depan Jendral Nam yang membawa setidaknya 10 gulungan ditanganya. Pangeran Taehyung, sedang tidak betah berlama-lama disana.

"Jika kau tak segan membunuh apa yang aku punya, jangan salahkan aku membunuh mereka". Perkataan itu menggema dihatinya, teka-teki ini dirasa sangat menyebalkan.

Sudah seringkali, Taehyung mencari tau organisasi rahasia yang mungkin saja di komandoi oleh ayahnya. Namun, setiap kali dia menelusuri jejak itu tertuju ke kerajaan Phoenix. Kerajaan yang hilang, tanpa ada informasi yang mendalam. Selain kerajaan itu, tunduk dibawah kerajaan Naga. saat dia menyerah, dan tak melakukan hal gila. Dengan menyamar ke berbagai kerajaan, tiba-tiba saja malam itu. Datang gulungan, tentang markas prajurit rahasia.

Munculnya sedikit harapan, membuatnya kembali yakin. Bahwa kali ini, semua akan terungkap. Tapi— bukannya mendapatkan informasi, ke tiga prajurit hilang dan satu dinyatakan meninggal.

Mata Pangeran Taehyung terkejut, saat dia melangkah masuk keistana pribadinya. Dan melihat beberapa dayang, dan prajurit yang tidak pernah dia lihat sebelumnya.
"Mengapa banyak mata-mata disekelilingku? ". Bisiknya pada jendral Nam.

Jendral itu melihat kesekeliling, "Yang mulia, Kau harus bertahan lebih lama lagi".

Mereka tetap melangkah menuju perpustakaan diistana itu, "Apa ayah benar-benar akan mengurungku? ". Tanya Taehyung, tidak percaya akan hal yang saat ini menimpanya.