Interval #2 -21/Trueness/

27 7 0
                                    

Twenty-One

-Apa aku juga harus mengungkapkan kebohonganku?-

2013, Januari di Seoul (beberapa minggu sebelum seminar Kim Han di Daejon)

Eunjo menggeser panggilan teleponnya yang ternyata dari Kim Han. Dengan helaan napas berat ia mendengarkan si pembicara. "Aku ada di lobi kantormu, dengan Hyeran. Ayo kita minum."

███

Hyeran menuangkan soju ke gelas milik suaminya dan Eunjo, ketiganya bersulang lalu seperti sebuah reuni kecil-kecilan mereka membahas masa lalu yang tiba-tiba keluar dari mulut Eunjo tanpa ada maksud Hyeran apalagi Kim Han untuk memulainya. Mereka berdua sepakat untuk mengajak minum Eunjo hari ini setelah Jiyeon curhat kepada orang tua Kim bersaudara ini kalau ibunya sedang diteror seseorang akhir-akhir ini.

"Saat itu, Kim Han bertanya padaku bagaimana cara mendekati seorang mahasiswi jurusan seni musik klasik yang kelihatannya lugu sekali, sementara kau tahu –kebanyakan yang dari rumpun hukum adalah orang yang serius." Eunjo tertawa sendiri, sementara Kim Han hanya mengangguk-angguk dan Hyeran orang yang dikatai lugu oleh Eunjo hanya cemberut sejenak.

"Kita bertemu pada double date, benar bukan? Hari itu, salju turun lebat jadi asrama menutup akses keluar malam itu, tapi kau kabur dan kemudian mengajakku berlari yang tadinya aku ingin kabur ke perpustakaan kota. Di depan gerbang utama Han dan seorang teman se-fakultasmu sudah menunggu di mobil." Eunjo berkelakar sendiri, lalu menenggak sojunya. Kim Han tertawa kecil, lupa mengatakan fakta tua.

"Sebenarnya, itu mobil milik Jinhyuk. Jinhyuk sebenarnya tidak berniat pergi keluar hari itu, tapi karena dia cukup pelit atau memang begitu caranya peduli karena dia bilang aku pengemudi yang mengerikan, jadi aku harus mengajaknya sebagai pengemudi mobilnya sendiri." Ujar Han menaikkan bahunya, merasa tidak tepat mengatakan itu. Tapi Eunjo mengangguk setuju, "Dia memang agak pelit, tapi itu juga caranya peduli. Dia...orang yang terlalu baik." Lirihnya pelan, matanya menerawang jauh.

Hyeran mencairkan suasana, menampar lengan suaminya pelan. "Jadi, akhirnya kebohongan terungkap ya, Kim Han. Kau dulu bangga sekali bilang padaku kalau kau membawa mobilmu dan Jinhyuk hanya mengemudikan saja."

"Apa aku juga harus mengungkapkan kebohonganku?" tanya Eunjo tiba-tiba membuat pasutri Kim itu saling menatap heran. Apa maksudnya dengan mengungkapkan kebohongan di sini. Eunjo hanya menggeleng, tawanya sedih. Tidak ada yang bisa mereka lakukan kecuali membiarkan Eunjo tenggelam bersama alkoholnya.

Mereka sama-sama tahu, apa yang telah Eunjo lalui. Meskipun Hyeran juga hanya mendengar ceritanya saja. "Kebohongan itu bukanlah aku tidak mencintai suamiku lagi, bukan juga karena aku tidak menyayangi putriku sama sekali, tapi kebohongan itu hanya akan menyakiti banyak orang jika terungkap. Mungkin Jiahn...atau mungkin Jiyeon. Aku telah membuat Jinhyuk menjadi seorang suami dan ayah yang jahat untuk mereka..."

███

1997

Eunjo menaikkan alisnya sebelah setinggi mungkin. "Apa ini?" Pelupuknya sudah basah dengan air mata yang terjatuh cepat tanpa mengalir lagi. Kekehan dari bibirnya kemudian membuatnya berdiri bersidekap. Matanya menatap nyalang kedua orang yang duduk di hadapannya.

"Kau ....mengajukan perpisahan hanya karena ini?" Tangannya yang memegang dokumen pengajuan cerai yang diberikan suaminya dia lempar kepada wanita yang duduk di sisi suaminya kini. Eunjo bahkan tidak memahami, apa kurangnya dia sampai-sampai suaminya melakukan ini padanya. Selama ini siapa yang mengawali segala ini? Hubungan kencan, pernikahan, bahkan Eunjo sudah melahirkan seorang putri yang cantik dan sehat juga pintar. Apa masih kurang?

Heartbreaker | proses!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang