-Apakah aku harus menikahi orang yang mencintai orang lain meskipun mereka sudah putus-
**
"Gyuri? Someone looking for you in outside, "
"Who's that?"
Gyuri segera keluar dari ruang latihan begitu teman kelasnya bernama Michael memberi tahu bahwa seseorang mencarinya. Ketika mendapati seorang lelaki berdiri dengan karangan bunga lili di tangannya.
"Sedang apa kau di sini?" tanya Gyuri begitu melihat orang yang menunggu dan memberinya bunga adalah Choi Min. Gyuri menerimanya dengan enggan, "Terimakasih,"
"Aku kemarin berpikir apa kau kesepian di sini setelah memutuskan pergi sehabis putus dari kekasih tercintamu itu," ledek lelaki bernama Choi Min itu, dia adalah pewaris tunggal L Grup yang adalah putra dari Presiden Choi. Gyuri melempar kembali buket bunga lili itu ke pemiliknya dengan kasar.
"Tutup saja mulutmu! Aku masih ada kelas lain, cepat pergi dari sini." Gyuri mengusir Choi Min dengan kedua tangannya, mendorong lelaki itu untuk menjauh.
"Sampai kapan kau mau melarikan diri ke sini? Kau tidak mau menghadapi perasaanmu yang sebenarnya?" tanya Choi Min, kali ini dengan nada bicara yang terdengar agak bersahabat.
"Sebaiknya urus saja masalahmu sendiri," ujar Gyuri dengan nada geram. "berhenti mencampuri masalah orang lain dan kembalilah ke Korea!" Gyuri berbalik badan tergesa meninggalkan Choi Min, namun lelaki itu masih saja cerewet.
"Kau itu justru masalahku, Jang Gyuri! Kau dengar tidak!"
Gyuri tak mengindahkan semua kalimat yang diucapkan oleh Choi Min. Choi Min lalu bergumam sendiri, "Apa aku harus menikahi seseorang yang bahkan begitu mencintai orang lain walaupun mereka sudah putus sekalipun?"
□□□
"Hubungi aku begitu semuanya sudah aman,"
Suara Hanbin terlintas begitu Jiahn membuka matanya perlahan. Suara pengeras suara stasiun mengumumkan bahwa kereta yang ia tumpangi sudah tiba di Daejeon. Jiahn segera melangkah turun, lalu dari kejauhan Daniel nampak melambai.
"Bagaimana Hyunjo?" tanya Jiahn, mereka berjalan beriringan keluar dari stasiun.
"Sedikit shock tapi dia bersama Jimin sekarang," terang Daniel menjelaskan.
"Setahuku Hyunjo tidak pernah memiliki masalah dengan siapapun,"
"Lalu, pihak kampus sudah menghubungi polisi?"
"Sepertinya pihak internal kampus akan menyelidiki ini, karena bagaimanapun juga kalau berita ini sampai ke media akan mempengaruhi nama kampus kurasa." Daniel menyetop taksi yang lewat dan membiarkan Jiahn lebih dulu untuk masuk setelah itu baru dia.
"Di mana mereka sekarang?" tanya Jiahn meminta sang sopir untuk jalan terlebih dulu.
"Jimin baru mengabariku bahwa mereka sudah berada di apartemen," jawab Daniel setelah melihat obrolan terbaru dari ponselnya. Jiahn memberikan alamat apartemennya pada sang sopir taksi. Tak lama, ponselnya berdering layarnya menyala menampilkan nama Hanbin di layar datar tipis itu.
Sejenak, Daniel memilih mengalihkan pandangannya ke arah luar mobil. Meski tak banyak hal menyenangkan untuk ditatap kecuali mobil yang berlalu lalang di jalan besar kota Daejeon.
"Halo, sudah kubilang padamu untuk mengabariku," ujar Hanbin menggerutu dari seberang bahkan sebelum Jiahn menjawab 'halo' yang membuat Jiahn hanya menghela napas berat, karena sepertinya ini belum berjam-jam sejak dia meninggalkan stasiun Daejeon dan dia berada di taksi bersama Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker | proses!
FanfictionTentang friendzone Tentang unrequited love Tentang asing yang menjadi akrab Tentang akrab yang menjadi jauh Tentang jauh yang kemudian terlupakan Tentang obsesi untuk takut melepaskan Tentang mimpi dan harga diri Tentang ego yang tak mau berj...