NINTH
- "Karena... entah mengapa melihatmu kesakitan seperti ini –Sesuatu di sini sangat mengganggu, dan itu membuatku resah."-
Juni 2011, SMA HAESAN
Hanbin kebetulan mencari Jiahn untuk keperluan dengan guru Kang. Tapi, sosoknya tidak terlihat sama sekali di kelas setelah istirahat. Jadi, Hanbin mencoba mencari ke tempat yang biasa didatangi Jiahn sewaktu-waktu seperti perpustakaan, taman atau pun gudang tempat olahraga juga auditorium tapi Jiahn tidak ada di mana pun.
Saat ingin melewati tempat loker dan sepatu, langkah Hanbin yang sudah maju tiba-tiba merasa harus mundur kembali karena melihat sesuatu yang aneh. Benar, dia melihat Guru Oh sedang berdiri di depan loker Jiahn dan hendak membukanya. Hanbin tahu beliau guru yang semestinya dihormati, tapi caranya membuka privasi milik orang lain, apalagi Jiahn adalah muridnya sendiri rasanya sungguh tidak sopan.
Hanbin akhirnya memberanikan diri untuk mendekat, dengan berpura-pura terjatuh dan memeriksa sepatunya membuat Guru Oh menoleh ke arah Hanbin berlutut mengikat tali sepatunya. "Oh, Guru Oh apa kabar?"
"Tidak seperti dirimu menanyakan kabar orang lain,"
"Saem cukup kenal denganku rupanya," Hanbin mengusap tengkuknya kemudian berdiri, berpura-pura membuka lokernya yang ada beberapa pintu dari milik Jiahn. "Hari ini kelas sedang kosong karena Guru Kang sedang kurang sehat pencernaannya. Guru Oh bisa mengisi kelasku kalau ingin,"
"Begitu?"
"Ya, begitu saem. Makanya aku sedang mencari Jiahn untuk mengonfirmasi hal ini, tapi karena aku yang bertemu dengan saem, ya sudah sekalian saja kusampaikan amanatnya."
"Ya sudah kalau begitu aku akan pergi ke kantor guru dulu untuk bicara dengan Kang terkait masalah ini, dan kau cepat masuk ke kelasmu."
"Baik."
Hanbin memastikan Guru Oh telah pergi, meskipun Hanbin tak ingin berburuk sangka tapi tetap saja seperti ada yang tidak beres dengan tingkahnya barusan. "Hanbin-a?" Jiahn baru muncul di balik pintu tadi Hanbin masuk, mungkin dia habis dari luar sekolah.
"Mwohae?" Jiahn melepas sepatunya, dan membuka loker sepatunya dan menaruhnya di sana. Mengganti sepatunya dengan sepatu khusus di dalam sekolah. "Habis mencarimu. Kau dari mana saja memangnya?"
Jiahn yang merasa aneh karena Hanbin terus saja menatapnya dan juga loker pribadinya hanya memiringkan kepala. "Kenapa kau lihat lokerku terus? Ada bomnya?"
"Tidak ....hanya," Hanbin berpikir sejenak lalu dapat ide. "Aku mau mencetak foto, kau bisa ganti foto kita yang ada di loker dengan yang baru."
"Ya sudah nanti saja, ayo kita ke kelas." Jiahn berjalan lebih dulu, namun segera dirangkul oleh Hanbin yang membuat Jiahn sedikit menyeret langkahnya karena langkah Hanbin yang besar. Tapi lantas, rasa curiga Hanbin pada Guru Oh tidak runtuh begitu saja. Apapun itu yang ia prasangkai semoga tidak membuat Jiahn dalam bahaya, diam-diam Hanbin berdoa seperti itu.
███
Juni 2011, beberapa hari kemudian
"Lama sekali," Jiyeon menggerutu setelah menghabiskan dua bungkus fitbar dengan air mineral di depan minimarket tempat Jiahn meminta menunggunya. Jiahn terlalu merasa iseng untuk belanja kebutuhan rumah sendiri, jadi dia meminta Jiyeon untuk menunggunya setelah usai latihan.
"Maaf, aku ketiduran sebentar tadi."
Jiyeon tidak mengatakan apa-apa dan memilih mengekori Jiahn masuk ke dalam minimarket, mengambil keranjang kecil dan mengikuti langkah Jiyeon. Karena baik Jiyeon atau Jiahn bukan tipe yang lama memilih dan membelanjakan barang sesuai yang ada dalam daftar, jadi tak perlu waktu lama untuk kembali ke kasir dengan keranjang yang sudah terisi penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreaker | proses!
FanficTentang friendzone Tentang unrequited love Tentang asing yang menjadi akrab Tentang akrab yang menjadi jauh Tentang jauh yang kemudian terlupakan Tentang obsesi untuk takut melepaskan Tentang mimpi dan harga diri Tentang ego yang tak mau berj...