23-I Trust You🔫

540 67 5
                                    

Hallo, teman-teman! 🙌

Kali ini ijinkan saya menyapa kalian diawal part. ^_^

Sebelumnya, bolehkah saya menyarankan kalian untuk klik ikon bintang di pojok kiri, atau mungkin memberi satu kata di kolom komentar.

—For what?— I just want to interact with you, readers.🖤

Happy & Enjoy Reading !

—•—•—

"Selamat malam Ayah."

"Malam kembali putraku, dan ..." Tn.Gerald menjeda ucapannya seakan memberikan kesempatan untuk Zelda memperkenalkan diri.

"Nama saya Zelda tuan, suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda, pemimpin Altair Grup." Gadis itu tidak segugup tadi.

"Ah, senang bertemu denganmu Nona Zelda. Silahkan duduk dan nikmati hidangan yang telah disediakan."

Mereka melangsungkan acara makan malam mereka dengan lancar. Setelah selesai Tn.Gerald mengajak mereka berdua untuk pindah ruangan ke ruang tamu.
Mansion itu cukup besar, bahkan sangat besar bagi Zelda. Dengan desain yang elegan, dilengkapi dengan lukisan-lukisan yang terkesan tidak memiliki warna namun indah. Beberapa peralatan atau barang-barang disini dominan berwarna hitam dan putih.

"Sebelumnya saya mau meminta maaf atas kecerobohan saya yang membuat keributan di Altair Grup, saya benar-benar tidak tahu sebab saya bukan berasal dari sini ..." Gadis itu membahas kejadian hari lalu yang kemudian ditanggapi dengan kata 'tidak apa-apa' oleh Tn.Gerald.

"Alban, boleh Ayah meminta waktu untuk berbicara berdua dengan Zelda?"

"Silahkan Pah."

Zelda yang mendengar itu melirik ke arah Tn.Gerald, kemudian Tn.Gerald mengajaknya untuk ke taman belakang rumah.

•••

"Apa yang ingin anda bicarakan Tuan?" Zelda memulai percakapan. Saat ini mereka berdua sedang duduk di sebuah gazebo sambil menatap bayangan cahaya bulan sabit yang kini terpampang di atas air di depan Gazebo tersebut.

"Jangan memanggilku Tuan, panggil saja Ayah atau Papa. Kamu kan dekat dengan anak saya." Tn.Gerald tersenyum ramah.

Zelda menatap Tn.Gerald saat berbicara seperti itu, kemudian ia merasa terhipnotis oleh tatapan mata Tn.Gerald, yang tadinya ia merasa canggung dan sangat gugup sekarang merasa lebih tenang.

"Baik pa—h."

"Zelda, kamu adalah wanita yang saat ini dibawa Alban di hadapan saya. Saya merasa perubahan Alban saat ini ada hubungannya dengan kamu. Saya mengucapkan terimakasih banyak karena kamu telah mengembalikan senyuman anak saya, maka dari itu saya hanya menitip pesan terhadap kamu. Jangan sekali-kali kamu mengecewakan dia, Kalau bisa ... Jangan meninggalkan dia. Sudah cukup atas segala kesakitan yang ia rasa, saya harap kamu tidak menyesal dekat dengan anak saya, merupakan hal langka saat Alban kembali seperti dirinya yang dulu, mungkin kamu sudah tahu beberapa hal tentang dunia Alban. Tapi saya yakin, sebahaya apapun itu Alban pasti akan melindungi kamu."

"Soal Altair Grup, nanti kamu akan tahu sendiri jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Saya berbicara seperti ini karena saya percaya pada anak saya, dia tidak akan mungkin membawa orang sembarangan kesini. Saya percaya kamu! Jadi jangan sampai kamu menggoyahkan kepercayaan yang telah saya beri." Tn.Gerald menepuk bahu Zelda, tidak ada sedikitpun kata tak serius dalam nada bicaranya.

Saat itu pula Zelda merasa sedih. Andai seseorang yang ada di depannya kini adalah ayahnya, ia pasti akan merasa bahagia sebab pria yang di depannya kini begitu tegas dan lembut memperlakukannya.
Entah mengapa cukup menenangkan bagi Zelda saat bersama Tn.Gerald, mungkinkah karena kali ini ia tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah.

"Boleh saya tau maksud dari Alban kembali seperti dulu, itu berarti Alban saat ini bukan seorang Alban yang dulu. Memangnya kenapa dia bisa seperti itu?"

Tn.Gerald tidak mungkin menceritakan kejadian itu pada orang lain, meskipun kini Zelda dekat dengan anaknya. Hanya saja ia berjaga-jaga, bukan tidak percaya. Kadang manusia memang bisa melontarkan kata-kata yang tidak sengaja ingin ia ucapkan. Takutnya suatu saat bisa menyinggung sang pemilik cerita.

"Mungkin untuk saat ini itu tidak penting, hal yang lalu biarlah berlalu. Tidak semua kenangan sifatnya bisa dikenang, kadang kita memang harus melupakan hal yang bisa membuka luka lama. Biarkan cerita itu hilang dengan sendirinya sampai Alban pulih seutuhnya."

Zelda tidak mengerti maksud perkataan Tn.Gerald .

"Maaf saya lancang." Zelda takut salah bicara. Ia memang sangat penasaran, namun ia mengerti setiap orang punya privasi dan tidak semua cerita bisa diketahui.

"Tidak apa-apa. Oh ya, nanti kamu datang ke acara Anniversary Altair Grup. Apa Alban sudah memberitahumu? Hadirlah sebagai tamu terhormat yaitu sebagai pasangan anak saya." Ucapan Tn.Gerald itu membuat Zelda terkejut.

"E-em ... tapi pah saya dengan Alban tidak—"

"Saya tahu kamu akan berbicara seperti itu, tapi saya lebih tau kedekatan kalian. Alban tidak mungkin membawa kamu kesini kalau kalian tidak ada apa-apa. Dan kamu adalah wanita kedua yang pernah Alban bawa di hadapan saya. Kamu mengerti kan maksud saya."

'Wanita kedua? Itu artinya Alban memang tidak sering membawa wanita, kecuali memang seseorang yang memiliki hubungan khusus dengannya. Memang kali ini hubungan mereka seperti apa. Mungkinkah Alban memang memiliki perasaan terhadap Zelda.
Ah ia tidak ingin langsung menyimpulkan. Mungkin saja memang karena terlanjur jauh Zelda mengetahui Alban jadi dia membawanya kesini,

Tapi siapa ya wanita yang pernah dibawa Alban?'

Zelda terlarut dalam pemikirannya sendiri.

|•|•|•|

How's your day?

Bored? I think so _^

Lakukan hal yang kalian suka,
—Selain diluar & berkumpul ya—
Keep Patient! Ribuan orang diluar sana sedang bertaruh nyawa untuk keselamatan kita.

Stay At Home !
Stay Safe !
Stay Health !

Salam Hangat 🌹

HERETOFORE [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang