11-You Know Him?🔫

882 117 12
                                    

Sekarang adalah hari kedua Zelda bersama Alban.
Setelah seharian mencari informasi ke beberapa tempat, tentu saja kali ini lebih rinci.

Namun, hasilnya tetap sama saja.

"Kamu lapar?" tanya Aban kepada Zelda hanya dibalas dengan sebuah gelengan. Alban tau saat ini Zelda benar-benar lelah, lelah mencari yang sampai saat ini belum juga ia temukan.

Alban bukan tipe orang yang mudah berbicara banyak, atau memulai pembicaraan yang terlihat seperti basa-basi. Meskipun serius, ia rasa pertanyaan yang ia lontarkan terkesan seperti basa-basi.

Zelda menyadari suasana hening di antara mereka. Saat melihat sebuah tempat penjual minuman di depannya, "berhenti disana, aku haus," ucap Zelda lemah, lebih terdengar seperti bisikan. Kemudian mereka berhenti sejenak untuk membeli minuman.

Alban memusatkan perhatiannya pada gadis itu, menurutnya Zelda adalah seorang gadis polos yang unik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alban memusatkan perhatiannya pada gadis itu, menurutnya Zelda adalah seorang gadis polos yang unik.

Seketika Zelda sadar dirinya diperhatikan oleh Alban langsung tersedak.

UHUKK...

Kebanyakan orang mungkin akan merespon dengan ucapan atau saran 'pelan-pelan' dan lain sebagainya. Berbeda dengan Alban ia malah terlihat cuek.

"Kenapa melihatku seperti itu? Kamu mau?" Ucap Zelda seraya menyodorkan minumannya pada Alban.

'Astaga ia benar-benar gadis naif' ucap Alban dalam hati. Gadis seperti Zelda ini perlu dilindungi. Kalau tidak, bisa saja kepolosannya dimanfaatkan orang lain. Apalagi statusnya yang bukan orang daerah tersebut, ditambah kali ini ... ia dengan Alban

Mungkin saja kedekatan dengan Alban kini bisa membawa hal yang tidak diinginkan.

Setelah menyelesaikan istirahatnya. Keduanya hendak kembali menuju mobil. Namun, Alban tiba-tiba berbelok arah.

"Mau kemana?" tanya Zelda.

"Ke toilet," jawab Alban dengan nada biasa.

Setelah sekitar lima menit, Alban kembali ke tempat Zelda. Ia melihat Zelda kini sedang bersama seseorang, sedang mengobrol lebih tepatnya.

Alban memerhatikan mereka dari kejauhan. Sepertinya ia mengenali mengenali orang itu. Seketika Alban mengepalkan tangannya dan menghampiri Zelda.

"Zelda," panggil Alban dengan nada begitu dingin.

Zelda yang saat itu terkejut tak sengaja menjatuhkan minumannya. Ia terpaku Alban memanggilnya dengan nada seperti itu.

Alban yang melihat Zelda menjatuhkan minumannya sedikit keheranan.

"Sedang apa kamu disini?" tanya Alban kepada lelaki yang saat ini bersama Zelda.

"Hallo tuan Alban, long time no see!" ucap Arpiar sambil menyeringai.

Muak!!

Kata itu yang saat ini mampu mengekspresikan perasaan Alban saat melihat Arpiar.

"Ayo pulang!" ucap Alban sambil mencekal tangan Zelda sedikit kasar, kemudian membawanya menuju mobil.

"Alban kamu kenapa?" tanya Zelda kebingungan.

Alban diam seribu bahasa. Zelda tak mengerti mengapa sikap Alban berubah seperti ini. Saat dirinya ditariknya menuju mobil, ia melihat bahu lelaki itu naik turun seakan-akan menahan emosi.

Di perjalanan pulang tak ada obrolan diantara mereka. Zelda yang kini sedang bingung serta takut pada perubahan Alban, ia rasa diam mungkin lebih baik.

Sementara Alban masih dengan pikirannya yang begitu kacau.

Mengapa Arpiar menemui Zelda, apa karena belakangan ini Arpiar tau Zelda dekat dengannya?
Mungkinkah Arpiar sedang memancing Alban melalui Zelda. Itu artinya kali ini ia benar-benar harus melindungi Zelda sebab secara tidak sengaja ia telah melibatkan Zelda dan mungkin gadis itu bisa dalam bahaya.

Tidak! Tadi ia melihat Zelda begitu santai dan mengapa Zelda terlihat kaget saat Alban datang? Mungkinkah Zelda memang mengenal Arpiar, apa mungkin dugaan ayahnya saat ia datang ke kantor itu benar. Kalau begitu ia harus lebih berhati-hati!!!

Alban benar-benar merasa kepalanya sangat pening saat ini.

"Kamu kenal?" Alban bertanya dengan wajah datarnya.

"Hah?" Zelda tersadar dari lamunannya, karena tidak fokus terhadap yang Alban katakan, ia kembali bertanya pada lelaki itu.

"Pria tadi," kata Alban dengan nada begitu menelisik.

"itu Arpiar," jawab Zelda.

DEG

Bagaimana mungkin gadis yang sejak datang kemari ia temui bisa mengenal orang itu. Apakah dunia sesempit itu?

Ada kecurigaan dalam hati Alban saat mengetahui Zelda mengenal Arpiar.

Saat sampai di depan rumah Nevva, sebelum menuruni mobil Zelda berbicara kepada Alban.

"Kami bertemu saat olahraga pagi, saat itu ia gak sengaja menjatuhkan dompetnya dan ..."

"Silahkan turun," sanggah Alban sebelum Zelda melanjutkan perkataannya.

Terkejut,

Itulah yang Zelda rasakan,
Ia tau Alban memang pria yang cuek tetapi untuk perlakuan dan nada seperti ini baru pertama kali ia melihatnya. Lantas ia turun dari mobil.

"Terimakasih banyak Al ..." Bahkan saat Zelda ingin mengucapkan terimakasih serta tawaran untuk mampir, Alban langsung menutup kaca mobil dan melaju begitu saja.

-•-•-

Arpiar kini tengah duduk di ruangannya. Dengan senyum mengembang, ia merasa puas melihat Alban berekspresi seperti itu.

'Zelda'

Mungkin saat ini gadis itu bisa ia gunakan untuk memperlancar rencananya. Tentu saja rencananya membuat Antares Grup lebih kuat dari Altair Grup, kalau bisa... Sampai menghancurkannya.

•••

Penasaran kenapa Alban kayak gitu sama Arpiar?

Tetap tunggu kelanjutannya..

Be enjoy.

Salam Hangat 🌹

HERETOFORE [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang