32-Why you back?🔫

472 35 2
                                    

Hari ini Alban akan mengunjungi tempatnya yang berada di North Shore, pegunungan sisi pantai. Ia berniat mengambil sesuatu untuk dibawanya tiga hari mendatang.

Tempat itu memang sudah di obrak-abrik oleh musuh, namun Alban tak mungkin menghancurkannya karena banyak kenangan yang tersimpan disana. Salah satunya dengan masa lalunya ...

Kini tempat itu hanya diisi oleh benda-benda normal layaknya villa biasa, tidak lagi Alban menyimpan sesuatu penting disana. Terkecuali, dalam satu ruangan rahasia yang ia buat —belum sempat terjamah musuh.

Sesampainya disana, ia memarkirkan mobilnya di depan bangunan itu. Alban keluar dari sana, alas kakinya langsung menyentuh lembut pasir putih, deburan ombak pun terdengar menenangkan di telinganya. Saat ia hendak berjalan menaiki tangga, ia melihat seorang gadis sedang berdiri di bagian samping villa panggung itu. Gadis itu sedang memerhatikan laut, memakai sebuah dress berwarna biru muda selutut, terlihat begitu menikmati suasana hingga rambutnya bergerak-gerak tersapa oleh angin.

Alban mengernyit, siapa orang yang berada di villanya itu?. Alban melangkahkan kaki kesana, mencoba menuntaskan rasa penasarannya.

Saat Alban sudah di belakangnya, gadis itu berbalik.

"Hai Gel, Miss you so bad," ucap gadis itu. Seketika Alban merasa jantungnya berhenti berdetak, darahnya berhenti mengalir.

Alban masih mematung, mungkinkah kali ini ia sedang berhalusinasi? Apakah gadis di depannya ini hanya ilusi.

"Do you Miss me?" tanya gadis itu lagi.

"Aku berhalusinasi ..." kata Alban pelan.

Gadis itu mendekatinya, meraih tangan Alban dan mengarahkan tangan itu untuk menelungkup pipinya.

"Tidak Gel, kamu tidak sedang bermimpi." Gadis itu tersenyum, "aku nyata dan aku masih hidup ... untuk kamu." Kemudian gadis itu beralih memeluk Alban begitu eratnya.

Alban masih merasa tidak percaya, ia memang selalu berharap gadis itu masih ada, Alban pun sangat merindukan gadis itu. Ingin rasanya memeluk balik tapi entah mengapa kali ini hatinya menolak, menolak atas apa yang ia lihat, menolak apa yang sedang terjadi.

Bahkan, menolak kenyataan lebih tepatnya.

Alban mencoba menyesuaikan pasokan oksigen yang dihirupnya. Gadis itu masih memeluknya, sekitar beberapa menit barulah gadis itu melepaskannya.

"How are you?" tanyanya pada Alban yang kini masih terpaku.

"D...dit-ha," Alban bergumam pelan.

"Yeah, it's me!" Gadis itu berkata riang sambil menatap Alban. Mata cantiknya berbinar saat memerhatikan pria didepannya.

Alban memundurkan langkah, memutar balik tubuhnya, kemudian melangkah kembali menuju mobil, hendak meninggalkan tempat itu.

Gadis yang bernama Ditha itu mengejar Alban, "Gel!" teriaknya.

Alban tetap meneruskan langkahnya.

"Gel tunggu, kamu mau kemana?" Gadis itu mencoba meraih tangan Alban. Ia sempat berhasil meraihnya, namun Alban malah menepis tangan mungil gadis itu.
Alban memasuki mobilnya dan melaju begitu saja.

Ditha sempat mencova mengejar lagi, namun kecepatan mobil Alban terbilang sangat mustahil untuk dikejar. Sampai akhirnya, gadis itu hanya mampu terduduk di atas pasir, sambil menatap sendu kepergian Alban dengan mobilnya.

"Oh God, what's wrong?" lirihnya dengan nada frustasi.

"Sudah ku bilang kan, dia telah melupakanmu," ucap seorang lelaki di ujung sana.

HERETOFORE [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang