Hanya butuh sepersekian detik untuk diriku menyadari.
Bahwa yang terjadi saat ini, bukan hanya sekedar delusi.Bagaimana rasanya?
Aku menatap kesegala arah, tapi yang tertangkap dalam netra tak berarti apa-apa.
Otakku terus bekerja, seakan memutar adegan romansa dalam bayang-bayang nostalgia.Kepada hati yang tersentak oleh perpisahan tiba-tiba.
Semoga engkau pandai menyadarkan logika.
Harusnya kita memang sudah tak saling bersua,
Sejak kau meletakan kertas perpisahan bergores pena.Ternyata, selucu itu semesta bercanda.
Perihal rindu yang dibalas sendu.
Tanpa pelukan tanpa kata perpisahan.
Cerita singkat yang berjarak sekat.
Semoga melupakanmu juga tak perlu menghitung abad.Akan kuterima takdirku,
Semoga saja, sang waktu bersedia membantu.
Biarlah saat ini luka berbisik dalam kalbu.
Sampai akhirnya aku benar-benar rela melepaskanmu.Selamat tinggal, pangeran pelindungku.
—•—•—
"Hey Zel, ingatlah tujuan awalmu datang kesini. Sekarang kau sudah menemukan apa yang kau cari. Takdirmu disini, anggaplah kejadian kemarin hanya angin berlalu, atau sekedar cerita singkat yang tak seharusnya membuatmu sedih." Gadis itu menatap cermin, tersenyum getir, berbicara pada dirinya sendiri, sungguh ... Ada hal yang benar-benar membuat hatinya tak baik. Sejujurnya apa yang ia katakan tak pernah bisa ia lakukan pada perasaanya.
Ia terluka.
Dan masih tidak bisa mengikhlaskan cerita lalunya berakhir begitu saja.
"Harusnya kau bahagia, kan? Oh, Ayolah ... Jangan begini." Matanya sudah berkaca-kaca, namun ia tetap memaksa sudut bibirnya melengkung ke atas.
Tok tok ...
Zelda menyeka sisa air matanya, seseorang muncul di pintu kamarnya, "Nak, ayo turun. Kita makan malam bersama."
"Ah, iya Ayah. Aku akan segera menyusul."
"Baiklah, Ayah tunggu dibawah ya!"
Zelda pergi ke kamar mandi, mencuci mukanya agar terlihat lebih segar, kemudian ia keluar dari kamarnya dan bergabung di ruang makan.
Mereka melangsungkan acara makan malam bersama, ada Ny.Collins, Arpiar, Ayahnya serta dirinya.
Zelda sempat bertanya mengapa ayahnya bisa tinggal di rumah ini, jawabannya karena Ayahnya itu merupakan Manajer perusahaan ini katanya. Saat Zelda bertanya mengapa kepengurusan kantor bisa terbawa ke urusan pribadi hingga ke tempat tinggal, Tn.Jison berkta itu sudah ketentuannya.Tinggal bersama Arpiar? ~ Ya, tak ada yang aneh sampai saat ini, karena memang saat siang hari mereka disibukan urusan kantor.
Meski begitu, Zelda harus tetap berjaga-jaga tentang hal itu.—•—•—
Keesokan harinya Zelda mengabari Nevva melalui telepon. Mungkin saja kabar dirinya pergi, sampai pada sahabatnya itu. Ia hanya tidak ingin Nevva ikut mencemaskan kepergian dirinya.
"Di rumah Arpiar," ucap Zelda dengan nada santai.
"Are you kidding me? Lo kabur ke Arpiar gara-gara dikhianatin Alban?"

KAMU SEDANG MEMBACA
HERETOFORE [END✓]
ActionHERETOFORE merupakan kisah Laga-Romantis yang menceritakan tentang seorang gadis bernama Zelda yang pergi ke Vancouver untuk mencari keberadaan ayahnya. Dalam perjalanan ia mendapat kejadian yang tidak menyenangkan, yakni penyerangan dalam pesawat y...