Dengan tenaga yang tersisa Ahreum secepat mungkin kembali ke parkiran dimana supir nya telah menunggu.
"Paman,antarkan aku ke kantor Taehyung oppa"
"Baik nyonya"
Ahreum berusaha menenangkan pikirannya agar tidak berdampak pada janin yang tengah di kandungnya.Satu kebiasaan yang tidak bisa di hilangkan wanita itu ialah menggigit kukunya saat sedang panik atau pun takut.
"Anda baik-baik saja nyonya? Apa perlu saya menghubungi tuan muda?"
ucap paman Hong yang tengah mengemudikan mobil.Lelaki paruh baya itu melihat nyonya nya dalam keadaan yang tidak biasanya jadi ia sedikit agak khawatir."Tidak perlu,paman.Aku baik-baik saja"
Sekitar 15 menit kemudian Ahreum sampai di tempat tujuannya.Ia harus mengatakan pada Taehyung perihal Im Siwan yang terus meneror nya.
"Saya ingin bertemu Kim Taehyung"
"Maaf nona,Tuan Kim sedang menerima tamu di dalam,sebaiknya anda menunggu sebentar"
Akhirnya dengan berat hati Ahreum menunggu di samping meja sekretaris Taehyung.
"Apakah nona istrinya Tuan Jeon?"
tanya sekretaris Taehyung ragu-ragu."Benar,saya istrinya"
"Sebenarnya tamu Tuan Kim adalah Tuan Jeon.Jika nona ingin masuk,silahkan"
Setelah mempertimbangkan tawaran si sekretaris itu,akhirnya Ahreum memutuskan untuk masuk ke ruangan Taehyung.
"Jangan dekati istri ku lagi"
"Kenapa? Kau mau mengatakan aku akan merebutnya.Jangan bercanda Jung aku,-"
"Kau mencintai istri ku,kan? Kau menganggapnya sebagai kekasihmu yang telah meninggal itu dan kau mencoba menarik perhatiannya dengan mengadopsi anak haram itu,kan!"
"Jangan mengatakan Sihyun itu anak haram,dia anak ku!"
"Jangan berpura-pura lagi Kim Taehyung,aku sudah tahu ceritanya.Anak itu lahir tanpa ikatan pernikahan,ibu dan ayah kandung nya pun memiliki ikatan darah.Jika paman Kim tahu,anak itu pasti akan disingkirkan nya"
"Coba saja katakan pada orang tua ku.Aku akan mengatakan kepada Ahreum bahwa kau itu,-"
Ahreum masuk ke dalam ruangan Taehyung dan membuat kedua lelaki tadi terkejut akan kedatangan nya.
"Ahreum-ah"
ujar Jungkook dan Taehyung serentak."Lanjutkan kalimat mu!"
ucap Ahreum tegas dengan menatap Taehyung tajam.Pancaran mata nya menyiratkan sebuah emosi.Jungkook mencoba mendekai Ahreum,namu wanita itu dengan segera mengatakan untuk tidak mendekati nya."Jangan mendekati ku!"
teriak Ahreum lantang.Kedua matanya terlihat mengeluarkan cairan yang terus menerus mengalir di pipinya."Ahreum-ah,aku bisa jelaskan semuanya"
jelas Taehyung panik.Sumpah,ia sebenarnya tidak berniat untuk mengatakan yang tadi jika ia tahu Ahreum berada di depan pintu nya sejak tadi."Jelaskan padaku,tolong jelaskan apa yang tidak aku ketahui"
"Sayang,dengarkan aku,-"
"Kau diam disana!"
Jungkook hanya menuruti ucapan sang istri dan berharap Taehyung tidak mengatakan hal yang tadi.
"Jungkook itu kenapa,tolong jelaskan padaku Kim Taehyung"
ucap Ahreum menyebut Taehyung dengan nama lengkap.Lelaki bermarga Kim itu terkejut saat Ahreum memanggilnya tanpa ada sebutan oppa di depan nya."Jungkook itu,-"
"Jungkook itu menerima pesan teror dan tidak memberitahukan nya kepadamu"
jelas Taehyung sambil menoleh ke arah Jungkook.Jungkook bersyukur di dalam hatinya ketika Taehyung tidak mengatakan hal yang tadi akan di ucapkan nya.
"Pesan teror?"
"Ya,pesan teror.Orang itu mengancam akan merebutmu dari Jungkook"
sambung Taehyung."Aku sudah tahu siapa dalang di balik pesan teror itu.Dia adalah Im Siwan.Aku bertemu dengan nya tadi saat mengunjungi makam ayah.Walaupun tidak melihat wajah nya,ia memberikan sebuah kode bahwa ia adalah Im Siwan"
Ahreum mengeluarkan sapu tangan yang tadi di berikan oleh Siwan dan memperlihatkan nya kepada Taehyung dan Jungkook."Dia memberikan ini kepadaku.Ini adalah sapu tangan ku yang hilang 2 tahun yang lalu,dibaliknya ia menukiskan inisialnya,I.S"
Seperti mengingat sesuatu,Jungkook pun mengeluarkan ponselnya dan membuka pesan yang telah di kirimkan oleh peneror itu.Benar,disetiap pesan yang Jungkook terima terdapat inisial I.S.
"Jadi,kau,-"
"Sudah aku bilang,bukan aku yang mengirimkan pesan teror itu padamu"
ucap Taehyung.Jungkook kemudian memiringkan kepalanya merasa heran dengan sesuatu.
"Aneh.Tapi aku menemukan jika pesan itu dikirim dari lokasi kantor mu.Apakah Im Siwan itu bekerja disini?"
tanya Jungkook bingung."Tidak mungkin ia bekerja disini.Aku hafal wajahnya dan aku tahu seluruh karyawan ku atau,-"
Ting!
Jungkook segera membuka pesan yang baru masuk itu.Kali ini bukan dari si peneror tapi dari sekretaris nya di kantor yang mengatakan bahwa rapat hari ini dibatalkan.
"Siapa?
"Sekretaris Lee,ia bilang rapat di batalkan"
jelas Jungkook lalu kembali mengantongi ponselnya.Merasa kepalanya agak sedikit pusing,Ahreum pun mendudukkan dirinya di atas sofa.
"Kau tidak apa-apa,sayang?"
"Tidak apa-apa,aku hanya sedikit pu,-"
Tubuh wanita itu tiba-tiba terhuyung terdepan dan hampir membentur meja jika Jungkook tidak sigap menangkap nya.
"Ahreum-ah,sayang! Buka matamu!"
teriak Jungkook sambil menepuk pelan pipi Ahreum."Tae,tolong siapkan mobil.Kita bawa Ahreum ke rumah sakit"
Taehyung yang juga khawatir pun langsung mengambil kunci mobil nya dan berlari menuju tempat parkir.
------
"Dokter,bagaimana keadaan istri saya?"
"Istri anda baik-baik saja.Hanya saja ia kelelahan dan mungkin sedang memikirkan sesuatu"
jelas dokter yang memeriksa Ahreum.Jungkook dan Taehyung pun dapat bernafas lega saat si dokter mengatakan bahwa Ahreum dalam kondisi baik."Ah,saya juga ingin berpesan agar anda memperhatikan pola makan serta kegiatan yang dilakukan istri anda.Terlalu lelah tidak baik untuk ibu hamil karena akan berdampak pada janin yang di kandungnya"
"Ibu hamil?"
tanya Jungkook ragu."Iya,istri anda sedang mengandung.Usia kandungannya baru memasuki minggu keempat"
Tbc
Hai,,hai,,haii...
Jangan lupa vote 200 untuk chapter selanjutnya😍
I Purple U💜💜💜Ahreumssi
22 Desember 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
He Is My Husband [JJK] ✔
Fanfiction"Hei Nona,Jangan menatapnya seperti itu.Dia itu suamiku!" #1 ~Semi baku(08/12|2019) #1 ~ Ffjungkook (20/02/2020) #1 ~ JJK (06/04/2020) #1 ~ Jungkookfanfiction (12/07/2020)