Menanti

1.7K 167 14
                                    

Thankyou banget 10K viewers untuk kedua kalinya seneng bangetttt💙💙💙💙 sayang kalian yang setia sama One Day😂 mwahh😘

H A P P Y  R E A D I N G

***

Dua pria yang tengah bermain basket tadi menghampiri Iqbaal. Dengan ekpresi wajah sedikit khawatir dengan kepala Iqbaal dan menahan tawa akibat ulah Iqbaal yang mencium (Namakamu) ditengah keramaian orang.

"Baal gapapa pala lo?" tanya Rangga, teman sekelasnya.

"Sakit goblok!"

"Maaf ya Baal haha kita gak sengaja" timpal Hans.

"Itu cewek lo salah tingkah Baal, abis lo cium hahahaha" tawa Rangga sambil menatap wajah (Namakamu) yang sangat memerah bak kepiting rebus.

(Namakamu) tidak mungkin senang di permalukan di depan banyak orang. Hidungnya kembang kempis menahan marah. Marah pada teman Iqbaal mungkin. Terlebih sekarang banyak gadis gadis lain yang tengah mengeluarkan ponselnya mengambil gambar ataupun vidio. (Namakamu) menatap sinis semua orang di sekitarnya. Dengan segera ia pergi meninggalkan tempat ini.

Iqbaal baru sadar (Namakamu) sepertinya kesal.

"Lo kalau ngomong di saring!" bentaknya pada Rangga. Ia malah terkekeh tak berdosa.

(Namakamu) melewati siswa lain dengan sedikit menunduk, ia tak mau melihat tatapan aneh dari mereka.

Sesampainya di kelas, ia menyimpan boneka ke dalam tas. Kemudian duduk dan melipat kedua tangannya yang kemudian dijadikan bantal.

"Itu boneka dari siapa?" tanya Maura yang duduk di sebelahnya sambil menyatat pekerjaan rumah milik (Namakamu) yang ia ambil tanpa izin dari pemiliknya.

"Lo kenapa?" tanya Maura yang melihat (Namakamu) tak berkutik menenggelamkan kepalanya ke dalam lipatan tangannya.

'Tring!'

Ponsel Maura di saku roknya berbunyi. Ia mengambil ponselnya kemudian membuka notif yang tertera di layar ponselnya.

Maura menyipitkan mata melihat sebuah foto yang di kirimkan adik kelasnya di grup sekolah.

Beberapa detik kemudian matanya membulat sempurna, hampir saja copot bola matanya.

"Oh..mai..gat..(Namakamu)!" ucapnya dengan tempo pelan sambil menepuk bahu (Namakamu).

"Lo ciuman sama kak Iqbaal!" teriaknya membuat (Namakamu) mendongakkan kepalanya dengan cepat. Ia menoleh sekitar, beberapa orang di kelas bergegas melihat ponsel masing masing kemudian berteriak heboh.

(Namakamu) melototi Maura.

"Mulut lo pengen gue gunting!" kesalnya.

"Ya ampun (Nam) kok lo cium kak Iqbaal di depan umum sih" protes salah satu teman sekelasnya.

(Namakamu) memutar bola matanya. Sungguh ia sangat malu.

"Dapet dari mana fotonya?"

"Grup Sekolah PB"

"Apa!" (Namakamu) berteriak kaget membuat orang orang sekitarnya juga terkejut.

"Bodoh! Siapa sih yang ngirim! Anjir banget! Kalau kakak gue lihat gimana woi! Aduh! Bego! Bego!" gerutu (Namakamu) sambil mengacak gusar rambutnya.

"Aduh" gumam Maura.

"Gimana woi!" (Namakamu) menggoyang goyangkan tubuh Maura.

"Ah!" (Namakamu) bergegas keluar dari kelas lagi. Ia benar benar stres. Bisa habis dirinya jika Devano salah paham.

One Day (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang