Gue kepengen bikin grupchat roleplayer dengan peran di cerita ini deh😂
Ada yang mau join? hahahaha😐HAPPY READING
***
Suara tawa kedua gadis ini menggema di sepanjang koridor yang tidak terlalu ramai. Guru yang mengajar dikelas tadi keluar lebih awal, jadi semua siswa di kelas berhamburan keluar.
Tawa keduanya berhenti ketika kedua pria berdiri menghadang jalan.
(Namakamu) mengernyitkan alis.
"Nanti malam jalan yuk" ucapnya.
"Kemana?"
"Gatau"
"Gimana sih kak!"
"Kak Iqbaal, aku ikut yaa" ucap Maura dengan senyumannya.
Iqbaal menggaruk tengkuknya.
"Ehmm..gue.."
"Dah lah Ra, Iqbaal mau jalan berdua sama (Namakamu)" potong Frendy.
(Namakamu) melotot pada Frendy.
"Kak Iqbaal suka ya sama (Namakamu)?" tanya Maura dengan ketus.
"Hah? Eh.."
"Udah gue bilang Iqbaal suka sama (Namakamu)" potong Frendy lagi karena Iqbaal tidak mampu menjawab.
(Namakamu) membulatkan matanya terkejut. Apa Frendy asal bicara? Ya, ia pasti hanya ngelantur.
"Mau yaa?" Iqbaal memganggukkan kepalanya pada (Namakamu).
Maura menatap (Namakamu) dengan tatapan sulit diartikan. Ia seperti mengatakan 'Awas kalau lo suka Kak Iqbaal'. Kemudian Maura berjalan mendahului ketiganya. Wajah (Namakamu) berubah khawatir. Bisa saja dua manusia ini membuat mood Maura hancur.
(Namakamu) baru saja melangkah hendak menyusul Maura namun Iqbaal mencekal pergelangan tangannya.
"Apa?"
"Pokoknya gue jemput nanti malam"
"Terserah" ucap (Namakamu) datar. Iqbaal memaksanya bukan mengajaknya. Ia takut Maura marah kepadanya dan ini semua gara gara Iqbaal dan Frendy.
"Maksa banget lo baal"
"Biarin, kan gue ganteng"
"Gak nyambung lo sial!" Frendy menggeplak kepala Iqbaal kemudian berlari sebelum Iqbaal mengamuk.
"Sialan lo nyet!"
***
(Namakamu) baru saja selesai memakai pakaiannya yang terlihat casual. Ia mengucir rambutnya dengan rapi.
"Eh mau ke mana lo dek" tanya Devano saat ia membuka pintu kamarnya dan mendapati (Namakamu) tengah berkaca di cermin riasnya yang besar.
"Jalan" ucapnya tanpa menoleh. Ia memolesi sedikit bedak pada wajahnya. Selesai, sesimple itu dirinya sudah terlihat sangat manis.
"Sama siapa?" Devano bersandar pada ambang pintu seraya bersidekap dada memperhatikan adiknya yang sibuk menata dirinya.
"Kak Iqbaal"
"Emang mama izinin pergi berdua?"
(Namakamu) menghentikan aktivitasnya dan sedikit berpikir. Ia membalikkan badannya ke arah Devano.
"Oh iya lupa gue! Duh gimana nih? Bentar lagi kak Iqbaal jemput!"
"Ya udah gue sama Karel ikut"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day (COMPLETE)
Teen FictionGimana rasanya punya kakak rasa pacar, kalau gak ada dia sehari kosong deh hidup lo dan punya idola sekolah yang kepedean banget sama lo?? Tiap hari selalu digangguin, emosi terus deh pokoknya kalau udah berhadapan dengan dia "Kita itu kaya matahari...