Apa ini?

1.9K 163 6
                                    

VOTE SEBELUM BACA BOLEH KAN😄 HABIS BACA TOLONG DI COMMENT MENERIMA MASUKAN ATAU SARAN LAINNYA KOK😂 DITUNGGU YAA THANKYOU GES

HAPPY READING

***

Hari ini langit tidak cerah seperti biasanya, awan awan berusaha menutupi sinar matahari yang memberontakan untuk menyinari permukaan bumi. Tetesan demi tetesan air turun dari langit disusul suara petir yang menyambar di langit.

(Namakamu) tengah menggosok kedua telapak tangannya, berusaha menghangatkan tubuhnya.

"(Namakamu) gue udah di jemput tuh, gue duluan yaa" ujar Maura ketika mobil berwarna silver berhenti di depan gerbang.

(Namakamu) mengangguk. "Hati hati"

Maura menerobos hujan dan alhasil tubuhnya basah kuyup saat sudah masuk ke mobil.

"Mana sih kak Devano.." gerutunya sedari tadi menunggu Devano yang tak kunjung datang.

Seseorang berdiri di sebelahnya. (Namakamu) dapat melihatnya dari sudut mata. Ia menoleh untuk mengetahui siapa orang tersebut. Mungkin Devano.

"Gue minta maaf soal kejadian kemarin" lirihnya.

"Gapapa, gue yang salah udah bohong ke lo" ucapnya.

"Gue juga minta maaf" lanjutnya.

Iqbaal celingak celinguk entah apa yang ia cari. Kemudian ia mengalihkan pandangannya pada (Namakamu) lagi.

"Kakak lo mana? Gue mau minta maaf sama dia" (Namakamu) menoleh pada Iqbaal.

"Gatau, gue nungguin dari tadi disini" (Namakamu) mengedikkan bahunya. Ia menoleh ke belakang, Devano belum muncul juga.

"Gue temenin lo disini sampai kakak lo dateng" ucap Iqbaal membuat (Namakamu) menoleh padanya lagi.

"Ngapain?"

"Kan udah gue bilang mau minta maaf sama dia"

"Gue sampein aja, atau besok aja lo minta maafnya, gak usah nungguin disini, ntar gosip lagi, males gue" ucapnya sambil meniup kedua telapak tangannya yang disatukkan kemudian ia gesekkan. Menyalurkan rasa hangat melalui kedua tangannya.

"Idih orang minta maaf kok di larang! Gak baik!"

"Ck!! Terserah lo deh" (Namakamu) berdecak kesal.

"Orang dah sepi gini juga, gak akan ada gosip gosip!" memang keadaan sekolah sudah sepi. Bahkan disini hanya mereka berdua di temani suara hujan yang menabrak permukaan bumi.

(Namakamu) memeluk tubuhnya sendiri yang sudah gemetaran. Ia tidak membawa jaketnya dan sekarang dinginlah yang ia rasakan.

Iqbaal meliriknya sekilas. Kemudian ia berdiri menyamping menghadap (Namakamu).

"Kenapa?" tanya (Namakamu) menoleh pada Iqbaal.

Tangan Iqbaal perlahan bergerak memeluknya dari samping. Sontak (Namakamu) membulatkan matanya.

"Kak ngapain!!" (Namakamu) merasakan ada reaksi aneh pada tubuhnya. Jantunganya berdetak cepat. Tangan dan kakinya ikut gemetaran sekarang. Tapi ia juga merasakan kehangatan di tubuhnya. 

"Udah hangat?" (Namakamu) masih diam menetralisirkan jantungan yang berdegup cepat. Ia mengatur nafasnya yang mendadak kehilangan oksigen.

"Hmm" hanya dehaman yang (Namakamu) keluarkan. Iqbaal melepaskan pelukannya, ia bernafas lega. Mencoba menghirup udara sebanyak mungkin. Masih terkejut dengan perlakuan Iqbaal.

Iqbaal meniup kedua telapak tangannya kemudian di gesekkan bersamaan. Ia meraih kedua tangan (Namakamu).

(Namakamu) terkejut bukan main. Iqbaal mengenggam tangannya. Berusaha menghangatkan tangan (Namakamu) yang dingin.

One Day (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang