Kak Iqbaal kenapa?

1.4K 146 20
                                    

Hari demi hari berjalan dengan cepat,  hari ini tepat sebulan Karel tinggal di rumah (Namakamu), hari ini juga oramg tuanya pindah ke Jakarta dan akan menjemput Karel untuk pindah ke rumah tetapnya.

"Jangan sedih gitu dong mukanya" Karel mengelus puncak kepala (Namakamu) yang sedari tadi cemberut seraya memeluk Karel.

"Nanti gue nginep deh disini"

"Janji?"

"Janji" Karel mengangguk.

"Om, tante, nanti (Namakamu) main ke rumah yaa" pinta (Namakamu).

"Iya sayang, nginep juga tante seneng" ujar Kayla tersenyum.

(Namakamu) melepaskan pelukannya.

"Kak Karel janji sering main ke sini"

"Iya (Nam) kan deket"

"Farhan, Dira terima kasih yaa udah jagain Karel sebulan ini, maaf yaa kalau dia nakal" ujar Wirga.

"Kamu kaya sama siapa aja haha" keempatnya tertawa.

"Rel awas lo gak nepatin janji lo ke sini lagi, abis lo di sekolah"

"Santai Dev" Karel tertawa.

"Ya udah kita pulang dulu ya" ujar Kayla.

"Iyaa hati hati" balas Dira.

"Karel memasukkan kopernya ke dalam bagasi mobil. Wirga dan Kayla masuk ke dalam mobil sementara Karel membawa motornya sendiri.

(Namakamu) dan lainnya masuk kembali setelah Karel dan orang tuanya sudah tidak terlihat.

***

"Yaa nyokap gue pelit sih gak di kasih jadinya, padahal lo tau banget gue dari kemarin ngincer PS 3" oceh Frendy sedari tadi tak henti. Sedangkan Iqbaal hamya menatap kosong ke depan.

"Woi lo dengerin gak sih? Mulut gue udah kaya cewek gini lo kacangin gue anjir" Frendy menepuk bahu Iqbaal membuatnya terkejut.

"Eh apa Fren?"

"Lo kenapa sih Baal akhir akhir ini gak fokus? Lo kalau punya masalah juga biasanya lo cerita"

"Gapapa"

"Cuma cewek yang bilang gapapa Baal"

"Ck! Gue belum siap buat cerita Fren"

"Masalah lo masalah gue juga"

"Gue gamau lo terbebani, apalagi nyokap lo, gue udahterlalu banyak utang budi sama kalian"

Frendy mengacak rambutnya gusar.

"Tapi kalau lo gak cerita, gue gak bisa bantu baal, lo juga bisa stres sendiri"

"Gak ada yang perlu di bantu" Iqbaal beranjak dari bangkunya, kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana, berjalan keluar kelas. Frendy hanya menatap penuh tanda tanya.

"Apa gue nanya (Namakamu) ya? Tapi kan dia bukan pacar Iqbaal, mana mungkin iqbaal cerita ke dia? Ah bodoh lah gue coba aja" gumamnya sendiri, ia keluar dari kelas.

***

(Namakamu) terkejut saat Frendy tiba tiba menghampirinya dan menepuk bahunya. Frendy menghampiri (Namakamu) yang berada di Kantin bersama Maura.

"Gue mau bicara sebentar" ujar Frendy.

"Bicara aja"

"Berdua" lanjut Frendy.

"Ya udah gue ke kelas duluan yaa" Maura bangkit dari duduknya, ia sudah selesai makan.

Frendy duduk di tempat Maura duduk tadi.

"Kenapa kak?"

"Soal Iqbaal, apa lo tau sesuatu tentang dia?" kening (Namakamu) mengerut.

"Maksudnya?"

"Akhir akhir ini gue lihat Iqbaal gak kayak biasanya, dia suka gak fokus, apa dia pernah cerita masalahnya ke elo?" (Namakamu) mengingat kejadian kemarin saat Iqbaal menyendiri di belakang sekolah. Saat Iqbaal menanyakan keluarganya, itu hal aneh menurutnya. (Namakamu) awalnya berpikir menceritakan sedikit kepada Frendy sahabat Iqbaal sepertinya tidak masalah.

"Kak Iqbaal emang gak pernah cerita apapun ke gue, tapi kemarin kak Iqbaal nanya soal keluarga gue, gue bingung sih kenapa dia nanya gitu?"

Frendy sedikit terkoneksi jika menyangkut keluarga. Karena ia tahu bagaimana keluarga Iqbaal sekarang. Lalu apa hubungannya ia bertanya pada (Namakamu).

"Nanya gimana?" Frendy ingin tahu lebih lanjut.

"Kak Iqbaal nanya apa keluarga gue baik baik aja? Gitu" Frendy yakin Iqbaal tidak sedang membandingkan keluarganya dengan keluarga orang lain.

"Lo gak nanya alasan dia nanya itu?"

"Nanya, katanya gapapa nanya aja" Frendy hanya mengangguk. Ia bukan mendapat informasi yang lebih detil namun membuatnya semakin bingung. Untuk apa Iqbaal bertanya seperti itu pada (Namakamu). Sepertinya memang ia harus memaksa Iqbaal menceritakannya.

"Iqbaal mana sekarang?"

"Mana gue tau kak, kok nanya gue sih?"

"Ok gue tau Iqbaal dimana, thanks" (Namakamu) benaran dibuat bingung oleh frendy, sekarang pria itu pergi begitu saja.

"Emang kenapa kak Iqbaal?" tanyanya mulai khawatir.

Bersambung..

Segini dulu yaa lowbat nih😂
Malam lanjut💕
Vote 50+? Comment 15+?
Hahahaha

Salam cinta,
Meliyana

One Day (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang