Hari ini adalah hari bahagia keluarga kecil ini, terutama (Namakamu). Farhan dan Dira resmi menjadi pasangan suami istri kembali. Acaranya tidak megah karena hanya keluarga inti saja yang menghadiri sekaligus menjadi saksi bersatu kembalinya cinta Farhan dan Dira.
"Terima kasih mama papa udah balikin bahagia adek" (Namakamu) memeluk kedua orang tuanga bergantian.
"Maaf ya sayang" Dira mengelus puncak kepala (Namakamu), ia hanya menggeleng seraya tersenyum.
"Bahaga terus ya ma, pa"
***
"Gila! Dua minggu lagi ujian semester satu!" geretu Maura. Ia menghempaskan tubuhnya di ranjang mengenai punggung (Namakamu) yang sedang menyelesaikan tugasnya di laptop dengan posisi tengkurap. Kini (Namakamu) sedang berada di rumah Maura.
"Ihh awas ra!" (Namakamu) mendorong tubuh Maura agar menjauh. Risih dengan Maura yang memakai punggungnya sebagai alas kepala.
Maura berdecak kemudian memosisikan dirinya di sebelah (Namakamu) seraya menopang dagu.
"(Nam) menurut lo kak Frendy gimana?"
"Hmm"
"Ish! Gue nanya jawabnya malah gitu!"
"Lagi sibuk nih ah!" decak (Namakamu).
"Nyebelin lo, gue ke bawah ada kak Frendy" Maura beranjak keluar kamar untuk menemui Frendy yang sudah sampai. Frendy tadi mengirimkan Maura pesan bahwa ia akan bermain ke rumahnya bersama Iqbaal.
"Sono" usir (Namakamu).
"Awas kalau lo ikut turun"
"Ngapain gue jadi nyamuk!"
Maura membuka pintu rumahnya ternyata Iqbaal dan Frendy baru saja sampai dan turun dari motor.
"Hai" sapa Frendy seraya mengacak rambut Maura.
"Hai" balas Maura.
"(Namakamu) mana?" tanya Iqbaal ketika celingak celinguk melihat ketidakberadaannya.
"Ada di atas samperin aja di kamar gue, habis naik tangga pintu sebelah kanan"
"Ya udah masuk" lanjutnya.
Frendy duduk di ruang tamu sedangkan Iqbaal langsung menuju kamar yang di maksud.
***
'Tok! Tok! Tok!'
"Apa sih Ra!" teriak (Namakamu) dari dalam. Suara pintu kembali diketuk membuat (Namakamu) terbawa rasa kesal lantaran tugasnya yang tidak juga beres.
(Namakamu) turun dari ranjang kemudian membuka pintu. Ia mengernyit seketika bulu kuduknya meremang.
"Ra?" panggil (Namakamu).
"Kok enggak ada orang ya?" gumamnya. Ia bergidik sendiri kemudian hendak menutup pintu.
"DOR!"
"AAAA!" teriaknya seraya menutup mata. Jantungnya hampir copot. Ia memegangi dadanya sendiri.
"Kak Iqbaal nyebelin! Ngapain sih ngagetin kak! Jantungan tau!" (Namakamu) meremas kepalanya sendiri. Gemas sekaligus kesal dengan Iqbaal yang hamojr membuatnya mati muda.
"Maaf dong" Iqbaal menarik hidung (Namakamu).
(Namakamu) menepisnya. Nafasnya masih tidak teratur. "Kok bisa disini?"
"Di ajak Frendy, katanya kamu disini"
"Oh" jawabnya.
"Jalan yuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
One Day (COMPLETE)
Novela JuvenilGimana rasanya punya kakak rasa pacar, kalau gak ada dia sehari kosong deh hidup lo dan punya idola sekolah yang kepedean banget sama lo?? Tiap hari selalu digangguin, emosi terus deh pokoknya kalau udah berhadapan dengan dia "Kita itu kaya matahari...