Kak Iqbaal Tersaingi?

2K 165 15
                                    

Happy 1K viewersss🎉
Terinakasih banyak yang udah setia baca cerita gaje gue ini😂 hahahaha semoga makin banyak pembacanya yaa dan jangan lupa tinggalin vote dan comment nya

Btw karena syukuran 1K viewers gue ketik ini 3000+ kata 😂 panjang kan? Puas dah bacanya😝Tolong dibales dengan vote dan commnet yaa beberapa kata doang dah ga usah sampe ribuan gini:")
Terimakasih🎉💕

HAPPY READING HEHE😘

***

Gadis dengan rambut hitam sedikit kecoklatan yang di gerai tersebut baru saja keluar dari kanar setelah mengganti pakaiannya karena akan ada kedatangan tamu, siapa lagi kalau bukan Maura, Iqbaal, Aldi, dan Steffi. Hari ini mereka akan belajar bersama. Lebih tepatnya Maura yang belajar bersama Iqbaal.

(Namakamu) mendekati Devano yang tengah memasang wajah cemberut duduk di sofa ruang tamu.

"Napa lo kak? Mukanya gak di setrika gitu?" (Namakamu) bantal sofa lalu duduk di sebelah Devano yang tengah memainkan ponselnya.

"Steffi gak jadi dateng, ibunya mendadak ngajak ke rumah tantenya" ucapnya dengan bibir mengerucut tanpa menoleh.

"Ya elah kirain napa!"

Suara motor terparkir di luar rumah. (Namakamu) memutuskan untuk keluar melihat siapa yang datang. Ternyata Aldi.

"Hai (Nam)" sapa Aldi sambil menuruni motornya.

"Haii kak Aldi"

"Yang lain belum dateng?" tanyanya sambik mendekati (Namakamu) yang duduk di kursi luar rumahnya.

"Belum, masuk aja kak, kak Devano di dalem" tawar (Namakamu) sambil tersenyum.

"Gapapa, gue boleh duduk sini?" tanya Aldi sambil menunjuk kursi sebelah (Namakamu) yang terhalangi oleh meja.

"Boleh kak"

"(Nam), kapan lo nyusul kakak lo?" tanya Aldi. (Namakamu) mengernyit bingung. Menyusul bagaimana maksudnya.

"Maksudnya kak?"

"Kapan punya pacar juga?" tanya Aldi terkekeh. (Namakamu) ikut terkekeh. Mendadak Aldi bertanya soal itu.

Aldi hanya menggaruk tengkuk. Ia takut salah tanya.

"Gue gak mikirin cowok sih kak, apalagi pacar?" (Namakamu) menyengir polos pada Aldi yang menatapnya teduh.

"Hmm gitu.. Lo udah pernah ngerasain jatuh cinta belum?" (Namakamu) berpikir sejenak kemudian mengedikkan bahunya sambil terkekeh.

"Emang rasanya jatuh cinta gimana sih kak?" tanyanya sambil mengayunkan kakinya.

"Ha.. Hmm.. Yaa.. Tiap lo deket sama lawan jenis lo bikin jantung lo disko, keringet dingin, gugup atau gemeter, yaa salah tingkah gitu deh, setahu gue sih gitu" (Namakamu) mencerna kata demi kata dari Aldi. Jantung yang berdisko pernah ia alami pada.. Iqbaal. Ah itu hanya kebetukan tidaj mungkin ia jatuh cinta pada Iqbaal. Itu hal yang tidak memungkinkan baginya.

"Emang kak Aldi udah pernah ngerasain?" tanya pada Aldi yang tiba tiba tersentak dan menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Hmm, pernah" jawabnya ragu ragu.

"Sama siapa?" Aldi tersentak. Pertanyaannya membuatnya terjerumus ke perasaannya sendiri. Apa harus ia katakan dengan jujur? Tidak. Ia belum bisa. Tapi bagainana keduluan sama orang lain. Ah ia pasti akan menyesal. Apa ini waktu yang tepat.

"Sama..."

"(NAMAKAMU)!!" (namakamu) menoleh ke gerbang. Ia terperanjat mendapati Maura datang bersama Iqbaal. Apa Iqbaal yang menawarkannya? Tidak pastinya ini ulah licik Maura.

One Day (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang