30

296 20 4
                                    

Setelah balapan selesai, Alex kembali ke Paddock nya sambil membawa piala kemenangan nya. Meski ia hanya berhasil finish di posisi 3, tetapi itu sudah menjadi hasil yang bagus.

Banyak sekali kru nya yang memberikan  selamat kepadanya saat ia baru sampai di Paddock nya. Namun, saat ia sudah berada di Paddock nya. Ia merasa seperti ada yang kurang.

'Dimana Mikha, Marc, dan Jose?' batin Alex.

Pria itu pun di buat bingung karena ia tidak menemukan keberadaan ketiga orang itu di Paddock nya.

Melihat Alex yang nampak bingung, tiba-tiba salah satu kru nya datang menghampiri pria itu dan menepuk pundak Alex.

"Ada apa?" Tanya sang kru.

Alex menghela nafasnya, "Apa kau melihat Mikha, Marc, dan Jose?" Tanya Alex.

Kru itu nampak berpikir, "Kalau tidak salah Mikha pergi keluar untuk mencari udara segar. Kalau Marc dan Jose, mereka belum datang kemari" jawab kru itu.

"Benarkah?" Tanya Alex yang dijawab anggukan dari kru nya.

"Baiklah kalau begitu, terima kasih" kata Alex yang langsung pergi keluar Paddock nya.

Saat Alex sudah berada di luar Paddock nya, ia mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Mikha.

"Dimana dia?" Tanya Alex sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Tiba-tiba, ada seseorang yang menepuk pundak Alex dan membuat pria itu terkejut. Saat ia menoleh, ia mendapati kalau itu adalah Marc.

"Kau ini...kau hampir membuat ku terkena serangan jantung" omel Alex.

Marc tidak merespon perkataan Alex dan justru menatap pria yang ada di hadapannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Mengapa kau menatap ku seperti itu? Apa kau marah karena aku menuduh mu yang hampir membuat ku serangan jantung? Tapi tunggu sebentar...seharusnya aku yang marah karena kau tidak melihat ku bertanding tadi, kemana saja kau? Apa kau tahu tadi aku finish ketiga?" Tanya Alex.

Marc menghela nafasnya, "Apakah itu penting?" Tanya Marc.

Alex membulatkan matanya saat mendengar pertanyaan Marc, "Apa kau gila?! Tentu saja itu penting karena aku berhasil meraih hasil yang baik dari balapan sebelumnya" pekik Alex.

"Dan lihat ini, ini adalah hasil kerja keras ku, Marc" Alex memperlihatkan piala nya kepada Marc.

Marc menaikkan satu alisnya, "Dengar...aku bangga dengan hasil yang kau dapatkan" kata Marc.

"Tentu kau harus bangga, aku ini adik mu" potong Alex.

"Tetapi, sebenarnya ada hal yang ingin aku katakan padamu. Namun, sepertinya jika aku memberitahu mu berarti sama saja aku merusak pesta kemenangan mu" sambung Marc.

"Memberitahu soal apa?" Tanya Alex.

"Apa itu penting?" Tanya Marc balik.

"Tentu itu penting karena itu menyangkut diriku" jawab Alex.

"Jika aku memberitahu mu, apakah kau rela meninggalkan pesta kemenangan mu itu?" Tanya Marc.

"Ck, sudah katakan saja apa yang ingin kau katakan. Jangan bertele-tele, kau membuat ku bingung jika kau tahu" kata Alex.

Marc menghela nafasnya, "Mikha, ia sedang berada di ruang medis sirkuit bersama Jose. Keningnya terluka dan maka dari itu kami membawanya kesana" jelas Marc.

Mendengar perkataan Marc, tiba-tiba di hati Alex seperti ada petir yang menyambar dan dada Alex terasa sesak secara mendadak.

Tanpa disadari, Alex dengan tidak sengaja menjatuhkan piala yang ia pegang setelah mendengar ucapan Marc.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang