37

186 13 1
                                    

"Alex! Mikha!" Seru Roser saat melihat keduanya turun dari mobil.

"Ibu!" Kata Alex sambil berlari ke arah Roser, lalu memeluk ibunya itu.

"Bagaimana balapan mu? Aku sangat merindukan kalian" ujar Roser.

Alex tersenyum dan melepas pelukannya, "Lumayan bagus" jawab Alex.

Roser tersenyum, lalu perhatiannya tertuju pada Mikha yang sedang berdiri tak jauh dari dirinya dan Alex.

"Kemarilah, sayang" panggil Roser.

Mikha tersenyum dan menghampiri Roser, wanita itu pun langsung memeluk Mikha penuh kasih sayang.

"Bagaimana kabarmu? Apa Alex merepotkan mu?" Tanya Roser.

Mikha terkekeh dan melepas pelukannya, "Aku baik. Uhm..tidak, Alex tidak merepotkan ku" jawab Mikha.

"Bagus kalau begitu..ayo masuk, kalian pasti lelah" ucap Roser yang langsung masuk ke dalam rumahnya.

"Kau duluan saja, biar aku yang membawa koper kita" bisik Alex yang langsung pergi ke mobilnya.

"Eh? Alex, tunggu a-"

"Mikha? Ayo masuk sayang" panggil Roser.

Mendengar Roser memanggilnya, Mikha pun akhirnya masuk kedalam rumah keluarga Márquez.

"Bagaimana Amerika? Apa menyenangkan?" Tanya Roser saat Mikha sudah berada di ruang tamu.

"Menyenangkan" jawab Mikha sambil duduk di samping Roser.

Roser tersenyum dan mengelus kepala Mikha, "Kau tahu? Aku sangat tidak sabar melihat kau dan Alex berdiri di altar, lalu mengucapkan janji suci" ujar Roser.

Mikha tertegun mendengar ucapan Roser, ia tak menyangka kalau perjodohan itu sangat diharapkan oleh keluarga Márquez dan keluarganya.

"Sepertinya ibu sangat menantikan hari itu" ucap Alex yang tiba-tiba muncul di ruang tamu sambil membawa koper miliknya dan milik Mikha.

"Tentu aku menantikan hari itu, karena pada akhirnya keluarga Márquez akan memiliki seorang menantu yang akan memberikan aku cucu" balas Roser.

Alex pun jadi salah tingkah mendengar ucapan ibunya itu, "Uhm..kenapa ibu lebih memilih aku yang menikah duluan? Kenapa tidak Marc saja? Ia kan sudah memiliki kekasih sekarang" tanya Alex yang mengalihkan pembicaraan mengenai cucu.

"Marc dan kekasihnya itu ingin fokus kepada pekerjaan mereka dulu, karena itulah aku menyuruh mu segera menikah. Aku takut kau seperti Marc yang terlambat memiliki pasangan" jawab Roser.

Alex pun menganga tak percaya mendengar jawaban ibunya, sedangkan Mikha, ia pun tak tahu harus berbuat apa.

"Sekarang, kalian beristirahatlah di kamar. Aku akan menyiapkan makanan untuk nanti malam" kata Roser sambil beranjak.

"Aku akan membantu ibu" ucap Mikha yang langsung berdiri.

"Tidak perlu, sayang. Kau itu baru sampai dan pasti kau lelah, lebih baik kau beristirahat di kamar" ujar Roser sambil tersenyum, lalu kembali berjalan menuju dapur.

Mikha pun menghela nafasnya, ia pun berbalik dan mendapati kalau Alex masih berdiri di samping sofa.

"Ini koper mu" Alex menyerahkan koper milik Mikha.

"Terima kasih" Mikha menerima kopernya dari Alex.

Alex menggelengkan kepalanya dan langsung pergi ke kamarnya di lantai 2 sambil membawa kopernya.

Mikha yang melihat itu hanya menghela napas dan langsung menyusul Alex.

*****

Di dalam kamar, hanya ada keheningan diantara keduanya. Alex hanya diam dan Mikha lebih memilih menyisir rambutnya yang basah setelah selesai mandi.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang