54

124 10 0
                                    

"Wow, ibu tak menyangka kalau hasilnya akan seenak ini."

Mikha terkekeh, "Iya, aku belajar resepnya dari mommy."

Alex dan Mikha sekarang sudah berada di Spanyol atau lebih tepatnya di Cervera, 2 hari yang lalu mereka datang dan membuat kedua orang tua The Márquez Brothers senang.

"Oh iya, dimana Alex?" Tanya Roser.

"Sepertinya dia di kamar" jawab Mikha.

"Uhm, bisakah kau panggilkan dia?"

Mikha mengangguk, "Tentu."

Roser pun tersenyum saat melihat Mikha yang pergi untuk memanggil Alex, "Menantu idaman."

*****

Tok..Tok..Tok..

"Alex?"

Mikha pun masuk kedalam kamar dan mendapati kalau Alex sedang berada di atas tempat tidur.

"Alex?"

"..."

Mikha menghela nafasnya, lalu menghampiri Alex. "Alex."

Mendengar namanya dipanggil, Alex pun mengerjapkan matanya dan menoleh ke arah Mikha.

"Mikha" gumam Alex sambil mendudukkan dirinya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Mikha.

"Eh? Uhm, tidak ada" jawab Alex.

Mikha mendengus, "Jika kau sedang tidak memikirkan apa-apa, lalu kenapa kau tidak menyahut panggilan ku?"

Alex terkekeh, lalu mengacak rambut gadis itu. "Maafkan aku, aku tidak mendengar panggilan mu."

Mikha pun memukul lengan Alex dan membuat pria itu sedikit meringis, "Kenapa kau memanggilku?" Tanya Alex.

"Ibu menyuruh ku untuk memanggil mu" jawab Mikha.

Alex menghela nafasnya, lalu beranjak. "Baiklah, ayo kita turun."

Mikha mengangguk, lalu mereka berdua pun langsung turun untuk menghampiri Roser.

"Ibu?" Panggil Alex.

"Akhirnya kau datang" gumam Roser.

"Ada apa, bu?" Tanya Alex.

"Ini, ayo coba. Kuenya Mikha dan ibu yang buat" kata Roser sambil memasukkan kue ke dalam mulut Alex.

Mikha pun terkekeh melihat Alex yang nampak kesulitan mengunyah kue yang diberikan Roser karena ibunya itu memberinya kebanyakan.

"Bagaimana? Enak 'kan?" Tanya Roser.

Alex hanya bisa mengacungkan jempol nya sebagai jawaban karena saat ini, mulutnya masih penuh dengan kue.

Roser yang melihat itu pun senang, "Sepertinya aku harus mengundang Marc dan Lucia kemari untuk menyicipi kue buatan ku dan Mikha."

Mikha tersenyum saat melihat Roser yang pergi untuk menelepon Marc, lalu ia pun mendekati Alex dan memberikan segelas air ke pria itu.

"Kasihan sekali kau.." gumam Mikha.

Alex menghela nafasnya lega setelah ia berhasil menelan semua kue yang tadi ada di mulutnya.

"Kuenya enak, tapi sayang kebanyakan" ujar Alex.

Mikha pun tertawa, "Sudahlah, sebaiknya sekarang kau pergi. Aku harus mengurus dapur."

Alex mengendikkan bahunya, "Baiklah."

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang