7

317 16 0
                                    

Mereka berdua menyusuri jalanan Qatar untuk menemukan tempat makan. "Kau ingin makan apa?" Tanya Alex.

"Entahlah, terserah kau saja..." Balas Mikha.

"Baik, jika aku memakan batu berarti kau juga harus makan batu seperti ku" ucap Alex.

Mikha yang mendengar itu langsung memukul lengan Alex, "Ada-ada saja.." ujar Mikha yang di balas kekehan dari Alex.

"Kau mau makan apa?" Tanya Mikha.

"Sepertinya aku ingin pasta" jawab Alex.

"Baiklah, kita cari restoran yang menyediakan pasta" ujar Mikha.

Mereka pun mengedarkan pandangannya untuk mencari tempat makan yang cocok untuk mereka berdua dan yang menyediakan pasta juga.

Setelah beberapa menit, mereka pun menemukan tempat makan yang cocok dan tersedia pasta, mereka berdua masuk ke restoran itu.

"Selamat datang, untuk berapa orang?" Tanya seorang pelayan.

"Dua orang" jawab Alex.

"Di Indoor atau outdoor?" Tanya pelayan itu lagi.

"Outdoor" jawab Alex.

"Baiklah, ikut dengan saya" ujar pelayan itu. Mikha dan Alex mengikuti kemana pelayan itu pergi.

Mereka di bawa ke sebuah tempat di luar restoran yang menampilkan pemandangan laut yang indah, Mikha yang melihat itu langsung menutup mulutnya karena kagum dengan pemandangan nya.

"Silahkan duduk, ini menu nya" ucap pelayan itu dan mereka berdua pun duduk.

"Mau langsung pesan atau di lihat dulu?" Tanya pelayan itu.

"Di lihat dulu.." jawab Alex.

"Baiklah kalau begitu saya permisi" pamit pelayan tadi.

"Kau mau makan apa?" Tanya Alex.

"Samakan saja dengan mu.." jawab Mikha.

"Baiklah, aku akan makan batu kau mau?" Tawar Alex.

Mikha yang mendengar itu berusaha untuk menjitak kepala Alex, namun Alex menutup kepalanya dengan buku menu.

"Menyebalkan.." umpat Mikha.

Alex yang mendengar itu hanya terkekeh. "Kalau minum, kau mau apa?" Tanya Alex.

"Ice Lemon tea" jawab Mikha sambil menutup buku menu yang ia pegang.

"Baiklah.." ucap Alex yang langsung memanggil pelayan untuk memesan menu mereka. Setelah Alex memesan menu mereka, ia langsung menatap Mikha.

"Jadi bagaimana?.." tanya Alex.

"Apanya?" Tanya Mikha balik.

Alex pun memutar bola matanya malas, "Perjodohannya.." jawab Alex.

"Oh itu..." Ucap Mikha.

"Jadi gini.., sebenarnya aku tidak setuju dengan perjodohan ini karena aku memiliki hidup ku sendiri dan aku punya hak untuk mencari pasangan hidup ku sendiri" sambung Mikha.

"Lalu?" Tanya Alex.

"Aku ingin menolak tetapi kedua orang tua ku sangat berharap dengan perjodohan ini..." Mikha memberi jeda pada ucapannya, "Jadi aku ingin bertanya padamu, kau setuju dengan perjodohan ini atau tidak?" Sambung Mikha.

Alex pun menarik nafas lalu membuangnya, "Kau tahu, aku juga sama seperti mu. Tetapi aku tak tahu apakah aku harus menolak atau menerima nya. Karena keluarga ku juga sangat berharap dengan perjodohan ini" jelas Alex.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang