24

259 16 0
                                    

Setelah kejadian tadi di halaman belakang, mereka pun menjadi canggung untuk berbicara satu sama lain. Seperti sekarang contohnya, mereka sedang duduk berdua di kamar tanpa ada yang berbicara.

Alex pun memberanikan diri untuk menoleh ke arah tempat tidur Marc yang dimana menjadi tempat tidur Mikha sejak beberapa hari yang lalu. Saat ia menoleh, pada saat itu juga Mikha pun menoleh dan tatapan mereka pun bertemu.

Namun tatapan mata mereka terputus saat Mikha mengalihkan pandangannya ke tempat lain, hal itu sebenarnya membuat Alex merasa sedih karena sedari tadi mereka tak melakukan kontak apapun.

"Alex...."

"Mikha..."

"Ladies first..." Ucap Alex.

Mikha menghela nafasnya, "Kau yakin dengan semua ini? Maksud ku apa tak mengganggu balapan mu?" Tanya Mikha.

"Aku yakin, dan itu sudah keputusan ku. Dan menurut ku itu sama sekali tak mengganggu ku asal...."

"Asal apa?" Tanya Mikha penasaran.

"Asal kau mematuhi perkataan ku" jawab Alex.

"Uhm...Alex" panggil Mikha.

"Ya?" Sahut Alex.

"Tadi kau berkata 'asal kau mematuhi perkataan ku' kan?" Tanya Mikha.

"Ehm...ya, kenapa?" Kata Alex.

"Maksudnya dalam..." Mikha menelan saliva nya, "Hal baik kan?" Tanya Mikha.

Alex yang mendengar itu langsung tertawa, "Kau berpikiran yang aneh-aneh ya?..." Goda Alex setelah berhenti tertawa.

"Eh?... Tidak kok" ucap Mikha.

"Bohong..." Alex masih menggoda Mikha.

"Tidak, aku tidak bohong" ujar Mikha.

"Lalu, kenapa kau menanyakan itu?" Tanya Alex.

Mikha menunduk, "Aku hanya takut kalau kau mencari kesempatan dalam kesempitan" jawab Mikha.

"Aku takkan mencari kesempatan dalam kesempitan...." Ucap Alex, Mikha yang mendengar itu langsung merasa lega.

"Terima kasih" gumam Mikha.

"Karena aku tahu bahwa yang akan menjadi suami mu nanti adalah aku, jadi aku harus menjaga mu sampai hari pernikahan nanti" sambung Alex penuh percaya diri.

Mikha yang mendengar itu langsung membulatkan matanya, sedangkan Alex yang melihat itu hanya tertawa terbahak-bahak.

"Kau!.." Teriak Mikha yang berdiri sambil memegang bantal, ia pun berjalan ke tempat tidur Alex dan memukul pria itu menggunakan bantal.

"Hey Mikha... hentikan" ucap Alex sambil berusaha menghindari pukulan bantal Mikha.

"Me-nye-bal-kan!!" Teriak Mikha sambil masih memukul Alex.

Alex pun tidak marah ketika Mikha memukulnya dengan bantal. Melainkan ia senang karena rasa canggung diantara mereka pun hilang dan ia pun merasa tak keberatan kalau setiap hari harus beradu argumen, asalkan lawannya itu adalah Mikha.

Ketika Mikha memukulnya, Alex pun hanya tertawa dan membalasnya dengan menggelitik pinggang Mikha yang mengakibatkan gadis itu kegelian.

Mereka pun menikmati waktu dengan tertawa bersama. Karena saking asyiknya, tanpa mereka sadari kalau Roser sedang berdiri di depan pintu kamar mereka dan melihat keduanya sedang tertawa bersama.

Roser pun dibuat senang dengan pemandangan yang ia lihat, ia pun langsung pergi ke lantai bawah untuk menceritakan kejadian yang ia lihat kepada suami dan putra sulungnya.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang