31

266 17 0
                                    

"Apa yang kau lakukan Alex?"

Alex menoleh dan tersenyum ke arah Mikha, ia pun menghampiri Mikha yang sedang duduk di atas tempat tidur milik gadis itu.

"Bersiaplah Mikha, kita akan pergi 30 menit lagi" ujar Alex.

Mikha menaikkan satu alisnya, "Pergi? Kemana?" Tanya Mikha.

Alex tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajah Mikha, "Ke suatu tempat yang dapat menghilangkan beban pikiran kita" jawab Alex.

"Sekarang, cepat bersiap dan biarkan aku yang memasukkan pakaian mu ke dalam koper" sambung Alex yang langsung pergi ke arah koper milik Mikha.

Mikha yang mendengar itu langsung berlari ke arah koper nya juga dan memeluk koper miliknya dengan erat, sedangkan Alex, ia bingung dengan tingkah gadis itu.

"Ada apa Mikha? Kenapa kau memeluk koper mu?" Tanya Alex.

"Tidak, kau tidak boleh menyentuh koper ku" jawab Mikha.

Alex menaikkan satu alisnya, "Memangnya kenapa? Aku hanya ingin membantu mu memasukkan pakaian mu ke dalam koper selagi kau bersiap."

Mikha memutar bola matanya malas, "Ck, kau ini. Memang tidak peka" ucap Mikha.

"Peka? Memangnya apa sih yang sedang kau bicarakan?" Tanya Alex bingung.

Mikha menghela nafasnya, "Alex, kumohon jangan membantu ku memasukkan pakaian milikku ke dalam koper. Aku malu karena kau melihat pakaian ku" jawab Mikha.

Seketika Alex langsung tertawa terbahak-bahak setelah mendengar jawaban dari mulut kecil Mikha, sedangkan gadis itu, ia tertunduk malu.

"Ya ampun, hanya karena itu?" Ucap Alex yang di balas anggukan kecil dari Mikha.

"Baiklah, jika itu mau mu. Aku takkan membantu mu" ujar Alex.

Mikha yang mendengar itu langsung merasa lega, "Terima kasih" gumam Mikha.

Alex tersenyum, "Sebaiknya kau bersiap, aku akan kembali untuk menjemput mu" kata Alex yang langsung pergi meninggalkan Mikha untuk ke kamarnya.

Mikha hanya menghela nafasnya setelah ia melihat Alex sudah menghilang dari balik pintu kamar hotelnya.

*****

"Tidak! Aku tidak mau!"

Alex memutar bola matanya malas, "Oh ayolah Mikha, ini tidak akan sakit. Hanya diberi sedikit obat merah, lalu setelah itu di tempelkan kapas lagi" jelas Alex.

"Tidak! Aku tidak mau! Rasanya sakit" kata Mikha.

"Ayo Mikha, jangan membuang-buang waktu kita hanya untuk masalah luka mu itu" ujar Alex.

"Kau yang membuang-buang waktu kita hanya untuk mengobati luka ku, seharusnya di biarkan saja supaya waktu kita tak terbuang banyak" balas Mikha.

"Mikhaella Alonzo Oliveira, aku minta sekarang kau duduk disini" kata Alex sambil menunjuk sofa yang ada di sampingnya.

"Tidak, aku tidak mau" tolak Mikha sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Oh ayolah, kau hanya harus duduk manis disini dan biarkan aku yang mengobati luka di kening mu itu" ucap Alex frustasi.

"Tidak" balas Mikha.

Alex menghela nafasnya dan mengusap wajahnya frustasi, "Baiklah, jika itu mau mu.." gumam Alex.

"HUAAA!!!" teriak Mikha saat tiba-tiba Alex mengejarnya.

"Mikhaa!" Panggil Alex.

Mereka pun saling mengejar dan menghindar, sampai-sampai keadaan kamar hotel Mikha berantakan akibat ulah gadis itu sendiri yang menjatuhkan beberapa barang yang bermaksud untuk menghentikan pergerakan Alex.

Perfect Our Love [Alex Márquez Fanfiction]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang